Terkini Daerah
Banjir Terjang Tanah Datar Sumatera Barat, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat Bencana 7 Hari
Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat menetapkan status tanggap darurat bencana banjir bandang selama tujuh hari ke depan.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat menetapkan status tanggap darurat bencana banjir bandang selama tujuh hari ke depan.
Dikutip TribunWow.com, status tanggap darurat ditetapkan untuk wilayah Padang Laweh Malalo, Kecamatan Batipuah Selatan.
Wakil Bupati Tanah Datar, Zuldafri Darma menyebutkan status tanggap darurat bencana ditetapkan selama 18-24 Januari 2020.
• Video Sumur di Tanggul Kali Angke Jebol Banjiri RW 13 Pejagalan, Ditambal 150 Karung Pasir
"Status tanggap darurat bencana banjir bandang di Padang Laweh Malalo 18-24 Januari 2020," kata Zuldafri Darma, dikutip dari Kompas.com, Minggu (19/1/2020).
Menurut Zuldafri, empat rumah warga hancur akibat diterjang banjir bandang di wilayah tersebut pada Jumat (17/1/2020).
Ia menyebutkan, selain itu, satu rumah rusak sedang dan tiga lainnya rusak ringan.
"Rusak berat juga dialami kantor PDAM, warung, bengkel dan usaha perabot milik warga. Selain itu, dilaporkan juga ada satu unit mobil dan sepeda motor yang hanyut terseret air," jelas Zuldafri.
Di sisi lain, akses jalan Danau Singkarak sempat terputus total akibat ruas jalan sepanjang 200 meter tertutup material longsor setinggi 1,5 meter.
Meskipun demikian, saat ini akses jalan tersebut sudah dapat dilewati.
"Tapi, sekarang akses jalan sudah bisa dilewati dengan lancar," kata Zuldafri.
Ia menambahkan saat ini warga sangat membutuhkan makanan siap saji bernutrisi, pakaian, selimut, dan kebutuhan pokok lainnya.
"Sekarang korban membutuhkan makanan siap saji dengan nutrisinya seperti telur, vitamin dan lainnya. Selain itu, pakaian dan selimut dibutuhkan bagi korban yang rumahnya hancur," terangnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Rumainur, juga menyampaikan hal yang sama mengenai data kerusakan sementara ini.
"Badan Penanggulangan Bencana Daerah mencatat ada empat rumah warga yang rusak berat, satu rusak sedang dan tiga rusak ringan akibat banjir bandang di Tanah Datar," kata Rumainur, Minggu (19/1/2020).
• Antisipasi Penurunan Permukaan Tanah yang Berakibat Banjir, Ini yang Dilakukan Pemkot Surabaya
Warga Mengungsi Sementara
Dikutip dari TribunPadang.com, Wali Nagari Padang Laweh Malalo, Akhiyari, juga mengungkapkan hal yang sama.
Ia menyebutkan sejumlah bangunan milik warga maupun fasilitas umum rusak akibat banjir bandang.
Sejumlah warga memutuskan untuk mengungsi sementara di rumah keluarga mereka.
"Warga yang rumahnya terdampak banjir bandang mengungsi sementara di rumah keluarganya masing-masing," kata Akhiyari, Sabtu (17/1/2020).
"Sementara, warga butuh bantuan berupa makanan, obat-obatan dan pakaian," lanjut Akhiyari.
Akhiyari mengimbau agar warga selalu waspada dan melakukan antisipasi terutama di musim hujan ini.
"Warga perlu waspada dan mengantisipasi terjadinya banjir. Jika hujan terus menerus ini akan membahayakan," katanya.
Tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Datar, TNI, Polri, dan dibantu masyarakat berupaya membersihkan material banjir bandang.
Selain itu, tim gabungan dan warga juga telah mendirikan posko dan dapur umum.
• Jakarta Diguyur Hujan, Ini Sejumlah Lokasi yang Kembali Terendam Banjir
Dana Bantuan Siap Pakai
Dikutip dari TribunPadang.com, Direktur Mitigasi BNPB Medi Herlianto mengatakan BNPB telah menyiapkan dana bantuan sebesar 250 juta.
Dana siap pakai tersebut dapat digunakan untuk membantu penanganan daerah terdampak banjir bandang.
"Dana siap pakai tersebut diberikan kepada BPBD Tanah Datar sesuai tingkat kerusakan akibat bencana. Itu untuk penanganan darurat," kata Medi Herlianto, Sabtu (17/1/2020).
Selain itu, BNPB berupaya mendukung penanganan banjir yang dilakukan pemda setempat.
"Di mana saja terjadi bencana kita bantu. Tidak hanya di Batusangkar, jika ada kejadian kita bantu. Pokoknya, dimana-mana saja. Apalagi tahun anggaran baru seperti sekarang ini dari Pemda belum ada anggaran, tentu kita support," kata Medi.
Selanjutnya ia menyampaikan agar pemda tidak sungkan meminta bantuan selama status tanggap darurat bencana masih ditetapkan.
"Apapun yang dibutuhkan silakan sampaikan saja. Sementara, tahap awal baru dana untuk penanganan darurat, selama masa tanggap sepekan," tegasnya.
• Jembatan Putus akibat Banjir Bandang di Bengkulu, 4 Orang Tewas, 6 Orang Hilang, Ini Identitasnya
(TribunWow.com/Brigitta Winasis)