Terkini Nasional
Andre Rosiade Sindir Mardani Ali Sera Terlihat Genit setelah Beri Kritikan ke Prabowo Subianto
Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Gerindra, Andre Rosiade memberkan sindiran pada Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera untuk tak bertindak genit.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Gerindra, Andre Rosiade memberkan sindiran pada Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera untuk tak bertindak genit.
Hal itu berkenaan dengan kritikan yang dilontarkan Mardani Ali Sera ke Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
Mardani Ali Sera menganggap Prabowo Subianto kerap melakukan kunjungan kerja ke luar negeri.
Dilansir TribunWow.com, terkait hal itu, Andre Rosiade pun meminta Mardani Ali Sera untuk tak gembar-gembor ke hadapan publik.
Sebab, kepergian Prabowo ke luar negeri itu merupakan perintah langsung dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
• PKS Kerap Kritik Menhan, Andre Rosiade Beri Jawaban: PKS Belum Ada, Prabowo Sudah Taruhkan Nyawa
• Prabowo Dikritik karena Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Gerindra: PKS Jangan Genit
Melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Sabtu (18/1/2020), sebelum menyatakan sanggahannya, Andre Rosiade mulanya meminta maaf pada Mardani Ali Sera.
Andre menjelaskan, kunjungan Prabowo ke sejumlah negara itu merupakan perintah Jokowi.
"Yang Pak Mardani bicara kemarin, saya ingin sampaikan juga," ujar Andre.
"Mohon maaf Pak Mardani, perjalanan kunjungan kerja Pak Prabowo ke luar negeri itu atas arahan presiden dalam Ratas Rapat Kabinet Terbatas bidang pertahanan," sambungnya.
Tak hanya kunjungan belaka, perjalanan dinas Prabowo ke luar negeri disebutnya juga memiliki tujuan khusus.
Andre menyatakan, Prabowo diberi tugas oleh Jokowi untuk memperkuat sistem pertahanan selama enam bulan ke depan.
"Pak Prabowo diminta untuk membangun diplomasi pertahanan," kata Andre.
"Pak Prabowo diminta untuk memperkuat dalam 6 bulan ini kita melakukan modernisasi alutsista."
"Ini yang menyebabkan Pak Prabowo berkeliling."
Andre menambahkan, kunjungan kerja Prabowo ke luar negeri itu juga bertujuan untuk mempercepat kemajuan alat sistem pertahanan (alutsista) di Indonesia.
"Selain membangun kerja sama pertahanan dengan berbagai negara juga memastikan negosiasi," ujar Andre.
"Lalu percepatan terhadap modernisasi dan perkuatan alutsista kita ini berjalan dengan baik dan cepat."

• Beda Pendapat Jokowi dan Anies soal Status Tanggap Darurat, Politisi Gerindra: Khawatir Dibully Lagi
Hal itulah yang menyebabkan Prabowo jarang memenuhi acara kenegaraan di Indonesia.
"Makanya banyak acara seremonial kenegaraan maupun undangan-undangan di negera kita, Pak Prabowo banyak enggak hadir," kata Andre.
"Karena ini memang tugas yang harus beliau selesaikan."
Lantas, ia pun mengimbau Mardani Ali Sera untuk tak bersikap genit.
"Tapi Pak Mardani, Anda kelihatan genit bahkan bertanya apa hasilnya," ujarnya.
Menurutnya, Prabowo selaku Menhan memang tak selayaknya menyampaikan perkembangan sistem pertahanan.
Sebab, hal itu dinilai sebagai rahasia negara.
"Hasil tentu Menteri Pertahanan enggak bisa ungkap ke publik," kata Andre.
Bahkan, Andre juga mengimbau Mardani Ali Sera berpindah dari Komisi II ke Komisi I DPR RI.
Hal itu menurutnya akan lebih mempermudah Mardani Ali Sera dalam menanyakan kemajuan sistem pertahanan pada Prabowo.
"Saran saya untuk Pak Mardani, Pak Mardani minta pindah saja ke fraksi dari Komisi II ke Komisi I nanti rapat tertutup tanya ke Pak Prabowo," kata Andre.
"Sehingga Pak Prabowo sebagai Menteri Pertahanan bisa menjelaskan detail di dalam rapat tertutup Komosi I (DPR RI)," imbuhnya.
Tak hanya itu, Andre juga kembali 'menyentil' Mardani Ali Sera.
Andre menyebut, selaku anggota DPR RI, harusnya pekerjaan diselesaikan di dalam rapat.
Bukan justru mengumbar kritik melalui media sosial.
"Tidak mungkin rahasia negara diumbar di publik," ucapnya.
"Makanya saya harapkan ke depan anggota DPR itu kerja nyatanya di ruang rapat kerja komisi."
"Bukan di media sosial, kalau di media sosial itu pencitraan dan politisasi."
Simak video berikut ini menit 3.38:
Mardani Ali Sera Kritik Prabowo
Sebelumnya, Mardani Ali Sera sempat menyoroti kunjungan ke luar negeri yang kerap dilakukan Prabowo.
Terkait hal itu, Mardani Ali Sera lantas menyinggung pernyataan Jokowi bahwa kunjungan ke luar negeri juga bisa dilakukan lewat ponsel.
"Pak Jokowi saat 16 Agustus 2019 lalu mengingatkan agar meminimalkan kunjungan ke luar negeri," ucap Mardani dikutip dari Kompas.com, Sabtu (18/1/2020).
"Bahkan secara demonstratif beliau menunjukkan via HP-nya, kunjungan luar negeri bisa melalui HP (ponsel). Dunia sudah terkoneksi."
• Modernisasi Alutsista TNI, Prabowo Lakukan Diplomasi Pertahanan ke 7 Negara hingga Incar Misil Rusia
Meskipun begitu, Mardani mnengaku tak keberatan jika para menteri kerap melakukan kunjungan kerja ke luar negeri.
Asalkan, ada hasil yang jelas dan langsung disampaikan ke hadapan publik.
"Kunjungan ke luar negeri monggo saja dilakukan, tetapi mesti dipastikan return on investment-nya jauh lebih baik," kata Mardani.
"Dan semua perlu disampaikan kepada publik secara transparan."
Terkait kunjungan kerja Prabowo ke luar negeri, Mardani menilai wajar saja jika publik mempertanyakan.
Sebab, menurutnya kunjungan tersebut tersebut berkaitan dengan hak dan menggunakan uang rakyat.
"Semua pejabat publik mesti siap untuk mendapat pengawasan dari publik. Karena dana yang digunakan memang dana masyarakat," ujarnya.
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)