Terkini Daerah
Kesaksian Warga soal Kesultanan Selaco Tasikmalaya, Dana dari Swiss hingga Sering Bantu Masyarakat
Warga sekitar Kesultanan Selaco mengaku tak mempermasalahkan keberadaan bangunan istana dan kegiatannya selama ini.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Warga sekitar Kesultanan Selaco atau Selacau Tunggul Rahayu di Desa Cibungur Kecamatan Parung Ponteng Kabupaten Tasikmalaya, tak mempermasalahkan keberadaan bangunan istana dan kegiatannya selama ini.
Bahkan, Rohidin yang disebut pimpinan kesultanan dengan gelar Sultan Patra Kusumah VIII merupakan warga asli setempat.
• Kini Muncul Kesultanan Selaco di Tasikmalaya, Punya Istana Megah, Kabinet hingga Pejabat Daerah
Rohidin ini selama bertahun-tahun justru telah membantu pembangunan sarana umum di wilayah perkampungannya tersebut.
Warga pun sempat bertanya beberapa kali ke Rohidin langsung sejak dulu asal muasal anggaran Kesultanan yang diperolehnya.
Anggaran kesultanan dari Swiss

"Dia tak banyak menjelaskan. Cuma, dirinya selalu bilang sangat senang membantu masyarakat apalagi yang sedang kesulitan," ungkap Asep (47), warga setempat saat dimintai keterangan, Minggu (19/1/2020).
"Uang yang didapatnya berasal dari seorang grantor M Bambang Utomo dari proyek Phoenix Bank Swiss."
"Jadi dia cuma meyakinkan masyarakat bahwa uang yang didapatnya bukan dari uang haram seperti merampok atau menipu."
Keberadaan kesultanan sendiri mulai pesat melaksanakan berbagai macam pembangunan pada tahun 2009 sampai dengan 2012.
Rohidin mengaku keturunan Padjadjaran

Memang sejak tahun 2000-an, Rohidin yang dulunya sebagai seorang perantau ke luar kota sudah mengatakan kepada masyarakat akan mendirikan sebuah kesultanan karena dirinya mengaku sebagai keturunan dari Kerajaan Padjadjaran era kepemimpinan Surawisesa.
"Sejak tahun 2000 dia merantau ke Jakarta, baru kembali lagi dan mendirikan kesultanan itu," tambahnya.
Hal sama dikatakan Dewi (38), warga setempat lainnya yang menyebut kalau selama ini tak pernah terganggu oleh Kesultanan itu bahkan merasa terbantu masyarakat sekitar.
Adapaun terkait anggapan masyarakat tentu akan berbeda-beda jika ditanyakan hal sama.
"Kalau ada yang berbeda-beda pasti ada anggapan lainnya. Tapi, setahu saya di sini beliau suka membantu masyarakat juga."
"Ya, namanya orang yang punya uang pasti akan ada yang membicarakannya ini itu. Maklum kan manusia," tambahnya.
• Viral Keraton Agung Sejagat, Ketum FSKN Ungkap Keistimewaan Orang Keturunan Keluarga Raja
Berdiri sejak 2004, dapat pengakuan PBB

Diberitakan sebelumnya, berbeda dengan fenomena Keraton Agung Segajat di Purworejo dan Sunda Empire di Bandung, keberadaan Kesultanan Selaco alias Selacau Tunggul Rahayu di Kecamatan Parung Ponteng Kabupaten Tasikmalaya selama ini bisa berdampingan dengan pemerintah daerah sejak tahun 2004.
• Sosiolog UGM Sebut Ada 2 Alasan Totok Santosa Nekat Tipu Ratusan Orang Demi Keraton Agung Sejagat
Kesultanan ini didirikan oleh Rohidin (40), warga asal Parung Ponteng Kabupaten Tasikmalaya yang mengaku sebagai keturunan ke-9 dari Raja Padjadjaran Surawisesa, dengan gelar Sultan Patra Kusumah VIII.
Selama ini keberadaan Kesultanan itu telah diketahui sejak lama oleh masyarakat sekitar dan memiliki lokasi pusat Kesultanan semacam Istana yang berdiri megah sampai saat ini.
Bahkan, Kesultanan Selaco mengklaim telah mendapatkan legalitas fakta sejarah yang dikeluarkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 2018 sebagai putusan warisan kultur budaya peninggalan sejarah Kerajaan Padjadjaran di masa kepemimpinan Raja Surawisesa.
(Kompas.com/Irwan Nugraha)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kata Warga Sekitar Soal Kesultanan Selaco Tasikmalaya: Sultannya Sering Bantu Bangun Sarana Umum, Dananya dari Swiss"