Bus Terguling di Ciater
Kesaksian Korban Selamat Kecelakaan Bus di Ciater Subang: Penumpang Teriak, tapi Enggak Dipelanin
Rosmala (40), seorang ibu rumah tangga asal Kampung Lio menuturkan detik-detik bus pariwisata terguling di Subang.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Rosmala (40), seorang ibu rumah tangga asal Kampung Lio, Desa Bojong Pondok Terong, Kecamatan Cipayung, Kota Depok menuturkan detik-detik bus pariwisata terguling di Subang.
Rosmala mengalami luka ringan.
Namun dalam kejadian pada Sabtu (18/1/2020) itu, 8 orang penumpang tewas.
• Video Detik-detik Proses Evakuasi Kecelakaan Bus di Ciater Subang yang Renggut Nyawa 8 Orang
Hingga saat ini polisi masih melakukan proses identifikasi terhadap para korban kecelakaan maut bus di Subang.
Dari Tangkuban Perahu
Bus membawa 58 penumpang dari Tangkuban Perahu.
Rombongan pulang dari tempat wisata Tangkuban Perahu menuju Depok sekitar pukul 16.00 WIB.
"Pulang dari Tangkuban Perahu jam empat. Kami salat dulu, ngobrol-ngobrol dulu. Baru pulang jam limaan,"katanya seperti dikutip dari Tribun Jabar.
Bus tersebut, kata Rosmala, melaju cepat.
Bus semakin cepat saat melintasi turunan Palasari, Kampung Nagrog, Desa Cisaat, Kecamatan Ciater, Subang.
Saat itu lah para penumpang merasa cemas dan berteriak mengingatkan sopir bus.
"Iya mobilnya ngebut, pas turunan itu kenceng banget, yang lain juga (penumpang) pada teriak: Bang pelan-pelan, tapi enggak bisa dipelanin," katanya.
8 orang tewas
Rosmala menjelaskan, laju bus yang terlanjur tak terkendali mengakibatkan bus tiba-tiba terguling di tikungan.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Pol Saptono Erlangga.