Breaking News:

Banjir di Jakarta

Jawab Koordinator Jakarta Bergerak soal Anies, Haikal Hassan: Ngadu Cakep, Nyuruh Turun Berlebihan

Perdebatan terjadi antara Koordinator Jakarta Bergerak, Sisca Rumondor dengan Juru Bicara (Jubir) Persaudaraan Alumni 212, Haikal Hassan.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Claudia Noventa
YouTube Talk Show tvOne
Sisca Rumondor (kiri), dan Haikal Hassan (kanan) dalam saluran YouTube Talk Show tvOne, Kamis (16/1/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Perdebatan terjadi antara Koordinator Jakarta Bergerak, Sisca Rumondor dengan Juru Bicara (Jubir) Persaudaraan Alumni 212, Haikal Hassan di acara Dua Sisi TV One, pada Kamis (16/1/2020).

Perdebatan itu terkait masalah banjir yang membuat Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dituntut mundur oleh Jakarta Bergerak.

Dalam perdebatan itu, Haikal Hassan sempat diberi peringatan oleh presenter tv One.

Jakarta Diguyur Hujan, Ini Sejumlah Lokasi yang Kembali Terendam Banjir

Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Talk Show tvOne pada Kamis (16/1/2020), Sisca Rumondor mengatakan, menuntut Anies soal banjir lantaran dirinya merasa hal itu adalah haknya sebagai warga Jakarta.

Ia menegaskan tuntutan kepada pemerintah DKI Jakarta adalah hal paling logis dari pada menuntut pemerintah daerah lain maupun pemerintah pusat.

"Masalah banjir ini mengatakan bukan hanya tanggung jawab Pemerintah DKI saja, semua pihak terkait."

"Baik pemerintah daerah yang bersinggunggan dengan Jakarta termasuk juga Pemerintah Pusat, namun kenapa Gubernur DKI Jakarta saja yang dipermasalahkan, yang dituntut?."

"Ya kami ini kan warga Jakarta, ada masalah di Jakarta siapa yang harus saya ngadu?," tanya presenter.

"Ya pemimpinan terdekatlah ya Gubernur, kepada Beliaulah," jawab Sisca.

"Kalau ngadu cakep, kalau nyuruh turun berlebihan," sela Haikal Hassan.

Soroti Komitmen Anies Baswedan Tangani Banjir, M Qodari Bandingkan dengan Era Jokowi: Dulu Kelihatan

Sisca menegaskan tidak masalah jika kelompoknya menuntut Anies Baswedan untuk mundur.

Hal itu sah-sah saja asal tidak melanggar hukum

"Dalam ekspresikan, menyampaikan aspirasi apa saja bisa dilakukan yang penting kan sesuai dengan on the track, kita enggak lempar botol," kata Sisca.

"Ngadu bagus," sela Haikal Hassan lagi.

Tak menggubris selaan Haikal Hassan, Sisca lalu memprotes orang-orang yang juga sempat berdemo ketika kelompoknya tengah melakukan aksinya pada Selasa (14/1/2020).

"Sekarang gini kalau tadi dibilang ada Maulid, tapi kok Maulid bawa-bawa poster saya bingung gitu Maulid apa-apa yang bawa poster," kata dia.

Disinggung kelompoknya juga bawa poster, Sisca menerangkan bahwa tujuan kelompoknya sudah jelas.

"Loh kami kan lapor pada Polda satu minggu sebelumnya mau aksi ya kan, aksi menyuarakan bukan mau aksi-aksi lain."

"Ya kami siap poster, bahkan yel-yel nyanyian kita buat," kata Sisca.

Namun, lagi-lagi Haikal Hassa menyela saat Sisca bicara.

Sehingga ia mendapat peringatan dari presenter.

Debat dengan Jakarta Bergerak soal Jumlah Pendemo Tuntut Anies Mundur, Haikal Hassan: Google Ngitung

"Kita sayangkan, kita sayangkan keduanya seperti itu," ucap Haikal,

"Kita dengar dulu bentar be, bentar be," imbau presenter.

"Kita lagi ngomong banjir Surut, Anies Tetap Dituntut," kata Haikal menjawab presenter.

Lalu, Sisca akhirnya melanjutkan pernyataannya.

Sisca kecewa dengan tuduhan bahwa demo itu terjadi karena dendam politik Basuki Tjahaja Purnama kalah dalam Pemilihan Kepala Daerah 2017 lalu.

Selain itu, ia juga dengan tegas bahwa massa dalam Jakarta Bergerak murni kemauan mereka bukan karena dibayar.

"Nah kalau tadi soal move on enggak move on kan terus kenapa tiba-tiba kami dihadapi para jawara dengan mempersiapka segala macam poster-posternya mereka."

"Belum lagi kami dituduh membawa massa bayaran padahal kemarin sudah terbukti siapa yang membayar massa dari mana, bukan dari kami," jelas Sisca.

Sebut Anies Baswedan Tak Tumbang saat Dihujat, Haji Lulung Apresiasi Jokowi dan Ahok Tangani Banjir

Lihat videonya mulai menit ke-24.00:

Tim TGUPP Jakarta Tak Terima Anies Baswedan Digugat

ubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kini digugat oleh Tim Advokasi Korban Banjir Jakarta.

Menanggapi itu, satu di antara Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) Jakarta, Muslim Muin angkat bicara.

Hal itu diungkapkan Muslim Muin saat menjadi narasumber di acara Rosi Kompas TV pada Kamis (16/1/2020).

 Bandingkan Era Jokowi, M Qodari Kritik Pemerintahan Anies Baswedan: Kotanya Cantik, Banjirnya Dalam

Menurut Muslim Muin, gugatan itu terjadi lantaran orang-orang di Indonesia sedang bermasalah soal penghargaan dan penghukuman.

"Begini Mbak Rosi, menurut saya negeri kita ini bermasalah dalam reward (penghargaan) and punishment (penghukuman)," kata Muslim Muin.

"Jadi orang yang mustinya dikasih penghargaan malah dihukum orang yang malah seharusnya dihukum malah dihargai," lanjut Muslim.

Menurutnya, banjir yang parah melanda di Jakarta pada awal 2020 terjadi lantaran curah hujan yang tinggi.

"Kita lihat reputasi Pak Anies pada bencana tersebut, kemaren bencana karena ini curah hujan yang tertinggi yang pernah ada."

"Kalau kata Bapenas (Badan Perencanaan Pembangunan Nasional) itu 1000 tahun, luar biasa," jelas Muslim.

 Pengamat Tata Kota Sebut Ada Kemungkinan Banjir Lebih Besar, Minta Jakarta dan Surabaya Siapkan Ini

Anggota TGUPP DKI Jakarta Muslim Muin berpendapat harusnya hasil kerja Anies Baswedan dihargai, dalam tayangan KompasTV, Kamis (16/1/2020).
Anggota TGUPP DKI Jakarta Muslim Muin berpendapat harusnya hasil kerja Anies Baswedan dihargai, dalam tayangan KompasTV, Kamis (16/1/2020). (Capture Youtube KompasTV)

Kemudian, ia menyebut bahwa pengungsi juga tidak terlalu banyak.

"Dan kita lihat sekarang luas genangan sepertiga dari yang pernah ada."

"Pengungsi hanya sepersepuluh dari yang pernah ada," katanya.

Muslim Muin menganggap, Anies Baswedan harusnya tidak dihukum akibat bencana banjir itu.

"Jadi layakkah kita mem-punish?," tanya Muslim.

Meski demikian, Muslim menilai ada pihak lain yang seharusnya diberikan penghargaan.

Pasukan kebersihan Jakarta juga telah bekerja keras menangani banjir,

"Tidak hanya Pak Anies yang harus dihargai. Kita hargai juga pasukan biru yang kerja keras, pasukan oranye," ungkapnya.

 Bahas Demo Banjir, Mardani Ali Sera Kutip Slogan Anies Baswedan: Maju Kotanya Bahagia Warganya

Akibatnya, Muslim menilai bahwa pasukan kebersihan akan sakit hati dengan gugatan tersebut.

Mereka telah berjuang keras membantu membersihkan Jakarta setelah banjir.

"Jadi ini kalau kita mau class action, duh betapa sakitnya hati pasukan biru ini yang sudah membersihkan gorong-gorong," ujar Muslim Muin.

"Merekalah ujung tombak semua ini. Merekalah yang bersih-bersih. Dan juga waktu bencana, luar biasa," katanya.

Lihat videonya mulai menit awal:

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
Anies BaswedanBanjir di JakartaHaikal Hassan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved