Iran Vs Amerika Serikat
Pengamat Jelaskan Alasan Warga Iran Protes Tuntut Pimpinannya Mundur: Masalah Dusta
Warga Iran melakukan demo diduga karena tidak bisa memaafkan kebohongan pemerintahnya soal penyebab jatuhnya pesawat Ukraina yang menewaskan 176 jiwa
Penulis: anung aulia malik
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Pasca pengakuan pemerintah Iran soal kesalahannya menembak jatuh pesawat komersil Ukraina, warga Iran merespons hal tersebut dengan protes keras menuntut pimpinan tertinggi mereka Ayatollah Ali Khamenei untuk mundur dari posisinya.
Pengamat Timur Tengah Anan Nurdin mengatakan hal tersebut terjadi karena warga Iran tidak terima telah ditipu pemerintah soal penyebab jatuhnya pesawat milik Ukraina tersebut.
Terlebih mayoritas penumpang pesawat tersebut merupakan warga negara Iran.
• Kecam Sanksi AS, Juru Bicara Menlu Iran: Amerika akan Mengakui Kekalahannya
Dikutip TribunWow.com, Anan menjelaskan sebelum pemerintah Iran mengakui kebohongannya, warga Iran sempat bersatu mengutuk Amerika Serikat (AS) atas terbunuhnya Jenderal Qassem Soleimani.
Ia mengatakan dukungan tersebut kemudian berubah setelah pihak pemerintah mengumumkan penyebab sebenarnya kecelakaan pesawat Ukraina yang menewaskan seluruh penumpangnya yang berjumlah 176 jiwa.
"Isunya menjadi berubah 180 derajat, sebelumnya ketika terbunuhnya Jenderal Qassem Soleimani ini mempersatukan antara penguasa dan rakyat Iran," kata Anan di acara 'PRIMETIME NEWS' metrotvnews, Senin (13/1/2020).
"Mereka berbondong-bondong bersama-sama, ada satu bahasa bunuhlah Amerika, usir Amerika, dan sebagainya."
"Tetapi setelah jatuhnya pesawat Ukraina, dan justru di dalamnya ada juga 80an warga negara Iran, ini mengakibatkan demo besar-besaran," tambahnya.
Anan mengatakan hal yang memicu kemarahan massa pendemo di Iran adalah tindakan pemerintah yang berdusta dan sempat menutup-nutupi penyebab jatuhnya pesawat Ukraina.
"Mereka para demonstran mengatakan yang berdusta bukan lagi Amerika, tapi kalian sebagai penguasa juga sudah berdusta," ujarnya.
"Ada hal yang sangat memalukan warga negara Iran, yaitu masalah dusta, masalah kebohongan," imbuh Anan.
Soal kasus salah tembak pesawat komersil, Anan menjelaskan kasus serupa juga pernah terjadi.
Ia menconothkan kasus di mana pesawat sipil Iran ditembak jatuh oleh AS.
Kala itu AS segera mengakui kesalahannya dan meminta maaf atas kelalaiannya tersebut.
"Sebetulnya kasus penembakan pesawat sipil pernah terjadi pada tahun 1988 yang dilakukan oleh Amerika kepada pesawat Iran," terang Anan.