Komisioner KPU Terjaring OTT KPK
Kantor PDIP Gagal Digeledah, Abraham Samad Bantah KPK Ugal-ugalan: Ditonton Sabang sampai Merauke
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad memprotes ucapan Politisi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad memprotes ucapan Politisi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu.
Dilansir TribunWow.com, Abraham Samad menolak ucapan Masinton Pasaribu yang menyebut KPK ugal-ugalan.
Hal itu terkait kedatangan KPK ke Kantor PDIP untuk melakukan penggeledahan yang berakhir gagal.
Menurut Abraham Samad, ucapan Masinton itu tak berdasar.
• KPK Gagal Geledah Kantor PDIP, Masinton Pasaribu Blak-blakan Sebut KPK Ugal-ugalan, Ini Alasannya
Akibatnya, keduanya pun terlibat perdebatan saat menjadi bintang tamu dalam tayangan 'Kabar Petang' yang diunggah kanal YouTube tvOneNews, Senin (13/1/2020).
Mulanya. Abraham Samad mencoba mengklarifikasi tudingan Masinton Pasaribu.
"Ini kan ditonton dari Sabang sampai Merauke ya," ucap Abraham Samad.
"Jangan sampai apa yang disampaikan Pak Masinton dianggap sebagai sebuah kebenaran."
Ia pun menyinggung pernyataan dari Wakil Ketua KPK, Lili Pintauli Siregar.
• KPK Gagal Segel Ruangan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Donal Fariz kaitkan dengan Kekuasaan Partai
Kala itu, Lili Pintauli Siregas menyatakan tim KPK yang mendatangi Kantor DPP PDIP sudah dibekali surat tugas.
"Pertama, saya ingin klarifikasi bahwa tadi kalau kita lihat Komisoner Lili sudah menjelaskan bahwa petugas itu dibekali dengan surat tugas," ucap Abraham Samad.
Namun, belum selesai ia mengutarakan pendapat, Masinton Pasaribu langsung menyahut.
Masinton mengklaim apa yang disampaikannya adalah fakta.
"Sorry dulu, sorry Pak Abraham, ini juga ditonton orang," kata Masinton.
"Saya menyampaikan fakta, yang disampaikan Bu Lilik juga katanya, karena kita punya CCTV-nya."

• Komentari Penggeledahan Dilakukan Sepekan setelah OTT, Haris Azhar Sebut UU KPK Tidak Efektif
Lantas. Abraham Samad pun meminta waktu untuk menyelesaikan penjelasannya.
"Sebentar, ini giliran saya dulu," kata Abraham Samad.
"Oke silakan," jawab Masinton.
Abraham Samad mengungkapkan, petugas KPK yang hendak melakukan penggeledahan pasti dibekali dengan surat tugas.
"Jadi tadi sudah disampaikan oleh Bu Lili bahwa petugas itu dibekali dengan surat," kata Masinton.
"Dan seingat saya tidak akan mungkin seorang petugas KPK berani mendatangi sebuah lokasi untuk dilakukan penggeledahan apapun namanya tanpa dibekali surat tugas."
Lantas, Abraham Samad menyatakan bantahannya terkait ucapan Masinton Pasaribu yang menyebut KPK ugal-ugalan.
• KPK Baru Geledah Kantor Wahyu Setiawan Empat Hari setelah OTT Dilakukan, Wakil Ketua DPR: Wajar
"Kemudian yang kedua, saya keberatan nih apa yang disampaikan Pak Masinton," ucap Abraham Samad.
"Seolah-olah katanya ada petugas yang ugal-ugalan."
Sebagai mantan Ketua KPK, Abraham Samad mengaku masih meyakini KPK bekerja sesuai aturan.
Ia juga menolak pernyataan Masinton Pasaribu yang menyebut KPK terbagi dalam geng-geng tertentu.
"Walaupun saya sudah enggak di sana ya," ujar Abraham Samad.
"Tapi saya masih meyakini bahwa enggak ada itu yang disebut Pak Masinton bahwa ada geng ini geng itu."
Simak video berikut ini menit 11.48:
KPK Ugal-ugalan
Di sisi lain, Politisi PDI Perjuangan (PDI), Masinton Pasaribu mengkritik langkah Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang mendatangi Kantor DPP PDIP.
Diketahui, KPK sempat akan melakukan penggeledahan di Kantor DPP PDIP, namun gagal.
Penggeledahan itu berkaitan dengan kasus suap pergantian antar waktu (PAW) DPR RI terpilih 2019-2020 yang menyeret nama Politisi PDIP, Harun Masiku.
Terkait hal itu, Masinton Pasaribu justru menyebut KPK ugal-ugalan.'
Hal itu disampaikannya melalui tayangan 'Dua Arah' dalam kanal YouTube Kompas TV, Senin (13/1/2020).
• KPK Tak Kunjung Geledah Kantor PDIP, Haris Azhar Lantang Sampaikan Kritikan: Itu Namanya Pelesiran
Mulanya, Masinton Pasaribu menyoroti tentang tudingan yang menganggap PDIP menghalangi penggeledahan.
"Jadi kenapa di sana mudah di sini sulit, kira-kira kan begitu," ucap Masinton.
Masinton menyatakan, tim KPK yang datang ke Kantor DPP PDIP tak membawa surat tugas apapun.
Hal itulah yang diklaimnya menjadi alasan PDIP menolak penggeledahan KPK.
"Nah ketika datang tim penyelidik lapangan KPK ke Kantor DPP PDI Perjuangan itu tidak membawa surat tugas apapun," ujar Masinton.
"Sebagaimana kalau orang datang ke Kompas mau masuk ke ruangan Pemred lah atau apa."
Namun, pernyataan Masinton itu langsung disahut oleh sang presenter.
"Kan karena tidak butuh izin dari Dewan Pengawas tadi?," tanya presenter.
"Surat tugas bukan izin ini, bedakan surat tugas dengan surat izin," jawab Masinton.
Menurutnya, tim KPK perlu membacakan surat tugas penggeledahan yang dibawa.
• Caleg PDIP Harun Masiku Jadi Buron, KPK Libatkan Interpol: Penjahat Koruptor Tak Sulit Ditemukan
Namun, hal itu tak dilakukan oleh tim KPK yang mendatangi Kantor DPP PDIP.
"Yang datang itu harus membacakan surat tugasnya," jelas Masinton.
"'Kami petugas ini, kami ditugaskan datang kemari dalam rangka penanganan perkara ini dan objeknya yang akan kami segel ini '," imbuhnya.
Hal itulah yang menyebabkan Masinton menyebut KPK ugal-ugalan.
"Itu tidak ada dan tidak dibacakan oleh penyelidik," ucap Masinton.
"Ini yang saya sebut tadi cara ugal-ugalan."
Menurutnya, sikap tersebut menunjukkan bahwa ada segelintir orang di KPK yang belum bisa menerima berlakunya Undang-undang KPK hasil revisi.
"Ini yang belum move on cara kerja KPK dengan undang-undang 19 2019 ini dia masih menggunakan cara ugal-ugalan," ujarnya.
"Sementara Undang-undang 19 tahun 2019 ini mengatur supaya tidak ugal-ugalan ini penyelidik."
Ucapan Masinton itu pun kembali ditimpali oleh sang presenter.
"Ugal-ugalan atau gagap sebenarnya?," tanya presenter.
"Ini malpraktik, ini ugal-ugalan," jawab Masinton.
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)