Terkini Daerah
Polisi Selidiki Bom Rakitan di Bengkulu, Diduga karena Masalah Pilkades
Polisi menduga ledakan bom rakitan di Desa Padang Serunaian, Bengkulu terkait dengan pilkades setempat.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
"Korban masih di Rumah Sakit Bhayangkara Bengkulu, jadi belum bisa (dimintai keterangan). Lagi pemulihan," kata Nyoman.
Mengenai indikasi penyebab meledaknya bom itu, Nyoman menyampaikan ada dugaan terkait dengan pilkades.
"Menurut informasi awal yang kita dapat dari kades yang baru, kebetulan ayahnya korban, dulunya memang ada selisih paham. Karena itu satu-satunya permasalahan yang kita identifikasi," katanya.
• Anak Hakim PN Medan pada Zuraida yang Bunuh Ayahnya: Sudah Dikasih Hidup Enak tapi Ini Balasannya
Kesaksian Korban
Halidi, korban yang mengalami luka akibat ledakan, memberikan keterangan kronologi kejadian.
Menurut Halidi, pagi hari setelah bangun, ia menemukan sebuah ransel besar berwarna hitam di depan rumahnya.
"Sabtu pagi-pagi lebih kurang jam enam, saya baru bangun tidur. Keluar dari rumah, pas buka pintu, itu ada tas warna hitam agak besar," kata Halidi.
"Pas saya pegang, itu langsung meledak," lanjutnya.
Halidi menjelaskan ledakan yang terjadi cukup kuat dan membuatnya terpental.
Awalnya ia sama sekali tidak curiga dengan keberadaan tas tersebut.
Halidi juga tidak terpikir siapa yang meletakkan tas tersebut di depan rumahnya.
"Enggak curiga. Tapi karena ada tas depan pintu, karena baru bangun tidur, ini punya siapa? Pas kupegang langsung meledak," jelasnya.
Menurut keterangan Halidi, sejumlah komponen bom terpencar bersama ledakan, seperti besi dan baterai.
Ia menerangkan suara ledakan cukup keras dan disertai asap hitam.
Halidi tidak terpikir siapa yang mungkin menaruh tas tersebut dan tidak melihat orang di sekitar rumahnya pada malam sebelum kejadian.