Breaking News:

Konflik RI dan China di Natuna

Dituding Lembek Hadapi China, Prabowo Subianto Terbahak: Silakan Saja, Ini Negara Demokrasi

Prabowo menanggapi dengan santai tudingan beberapa pihak yang menyebut dirinya lembek menghadapi China

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
Capture Youtube KompasTV
Tanggapan Prabowo terhadap beberapa pihak yang menuding dirinya lembek soal Natuna, Kamis (9/1/2020). 

"Kalau wilayah teritorial, itu kan kedaulatan. Itu adalah 12 mil. Lebih dari itu adalah Zona Ekonomi Eksklusif," katanya.

Menurut Prabowo, kapal asing dapat masuk ke dalam ZEE.

Meskipun demikian, untuk urusan eksploitasi, negara asing yang melintas ZEE harus terlebih dahulu bekerja sama dengan Indonesia.

"Kapal manapun boleh masuk. Eksploitasi ikan atau mineral, itu harus kerja sama. Harus izin kita. Ini kan bisa diselesaikan. Kita bisa negosiasi dan sebagainya," jelasnya.

Ia berharap Undang-Undang Nomor 23 tahun 2019 tentang Pengelolaan Potensi Sumber Daya Nasional untuk Pertahanan Negara dapat segera diimplementasikan.

Selain itu, Prabowo mengatakan pangkalan militer akan dibangun di beberapa titik strategis di Indonesia.

Reaksi Prabowo Subianto saat Pernyataannya soal Natuna Banyak Tuai Kritikan

"Kami akan bangun pangkalan, tidak hanya di Natuna, tapi di beberapa tempat strategis seluruh Indonesia," kata Prabowo.

Namun Prabowo tidak ingin mengungkapkan lebih lanjut rencana Kementerian Pertahanan tersebut.

"Masak saya paparkan pertahanan untuk kalian semua?" kata Prabowo yang disambut gelak tawa para wartawan.

Patroli Akan Diteruskan

Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Sisriadi mengatakan patroli akan tetap dilakukan sampai situasi di Natuna kembali kondusif.

"Sampai sekarang kapal yang berpatroli masih belum ditarik, intensitas operasi masih tetap," kata Sisriadi, dikutip dari Kompas.com, Kamis (9/1/2020).

"Kita menunggu hasil analisis situasi di lapangan, nanti kalau yakin sudah normal kembali, kita turunkan sampai intensitas normal seperti operasi rutin biasa," jelasnya.

Sejalan dengan pernyataan Prabowo, Sisriadi mengatakan kapal asing sebetulnya diizinkan melewati ZEE asalkan tidak melakukan aktivitas ilegal, seperti eksploitasi sumber daya alam.

Sejauh patroli dilakukan selama ini, sudah tidak ada lagi kapal asing yang melakukan penangkapan ikan ilegal.

Meskipun demikian, TNI akan tetap melakukan patroli di wilayah perairan Natuna.

Halaman
123
Sumber: Kompas TV
Tags:
Konflik RI dan China di NatunaNatunaChinaPrabowo Subianto
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved