Konflik RI dan China di Natuna
Sindir Pihak yang Teriak 'Perang' dengan China demi Natuna, Ali Ngabalin: Ente Punya Kekuatan Apa?
Ali Ngabalin menyebut, pihaknya siap berkorban nyawa demi ZEE RI di Natuna, tapi upaya mempertahankan Natuna tentu bukan dengan perang.
Penulis: Laila N
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Tenaga ahli utama kantor staf Presiden RI, Ali Mochtar Ngabalin menyindir pihak-pihak yang berteriak untuk melawan China dengan peperangan.
Dilansir TribunWow.com dari tayangan YouTube metrotvnews, Rabu (8/1/2020), Ali Ngabalin menyinggung kekuatan untuk melawan China.
Menurutnya, upaya-upaya untuk menghindari perang besar tentu harus dilakukan.
• Nelayan Pantura Cerita Bentrok Fisik dengan Kapal Asing di Natuna, Lempar Botol hingga Bakar-bakaran
Ia pun mencontohkan hubungan Iran dan Amerika Serikat yang memanas beberapa hari terakhir.
Ali Ngabalin mengatakan, meski Iran dan AS memanas, mereka masih berpikir untuk tidak perang, dan lebih mengupayakan damai.
"Jangan lupa, sedahsyat apapun Amerika dengan Iran hari ini, itu upaya-upaya untuk membicarakan hubungan kerjasama, kemudian membangun komunikasi yang intensif antara Amerika dan Iran itu sedang terjadi," ujarnya.
"Jadi kalau kasus natuna ini kita berteriak tentang perang, perang, perang dengan China, memang ente punya kekuatan apa untuk perang dengan China itu?"
Ali Ngabalin menyebut, pihaknya siap berkorban nyawa demi Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) RI di Natuna.
Akan tetapi, upaya yang dilakukan tentu bukan dengan perang.
"Kita punya komitmen untuk tidak akan pernah bisa mengakui siapa saja terlibat dalam Zona Ekonomi Eksklusif Negara Kesatuan Republik Indonesia, itu nyawa kita pertaruhkan," kata Ali Ngabalin.
"Tetapi dalam mengomunikasikan ini bukan dengan cara seperti yang diteriakkan dengan perang."
Pembawa acara kemudian menanyakan soal upaya pemerintah yang mendorong aktivitas ekonomi nelayan di Natuna.
"Bapak Presiden Joko Widodo dalam kunjungan kerja itu punya perhatian penting," ucap Ali Ngabalin.
"Di antaranya adalah bagaimana bisa, tadi menyampaikan kepada menteri KKP untuk bisa memperhatikan sarana dan prasarana yang harus disiapkan."
Lebih lanjut, Ali Ngabalin mengatakan pemerintah harus hadir dan menyiapkan alat-alat yang menunjang para nelayan.