Iran Vs Amerika Serikat
Setelah Serang Pakai Puluhan Rudal, Presiden Iran Hassan Rouhani Sebut akan Usir AS dari Wilayahnya
Presiden Iran bertekad akan mengusir pasukan AS yang ada di wilayahnya.
Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Presiden Iran, Hassan Rouhani, angkat bicara terhadap konflik yang sedang dihadapi negaranya dengan Amerika Serikat (AS).
Sebelumnya diketahui AS telah mengerahkan serangan udara yang menewaskan jenderal kenamaan Iran, Qasem Soleimani pada Jumat (3/1/2020).
Sebagai balasan, Iran meluncurkan serangan misil ke pangkalan udara yang dimiliki AS di wilayah Irak.
• Serang Pangkalan Militer AS, Menlu Iran Beri Peringatan Negara Sekutu Amerika, Israel Lepas Tangan
Rouhani lalu mengungkapkan pendapatnya melalui akun Twitter pribadinya, @HassanRouhani.
Menurut Rouhani, Jenderal Soleimani yang sangat diidolakan di Iran sudah seperti pahlawan karena memerangi aksi teroris.
Ia mengatakan Soleimani sudah berperan dalam melawan beberapa kelompok teroris, seperti ISIS (Islamic State of Iraq and Syria), Al Nusrah, dan Al Qaeda.
"Jenderal Soleimani berjuang secara berani melawan ISIS, Al Nusrah, Al Qaeda, dan lain-lain," cuit Rouhani pada Rabu (8/1/2020).
Menurut Rouhani, Soleimani sudah berjasa dalam mengamankan negara-negara Eropa dari serangan teror.
"Kalau bukan karena perlawanannya terhadap aksi teror, ibukota negara-negara Eropa dalam bahaya besar saat ini," lanjutnya.
Ia juga menegaskan akan mengusir pasukan AS yang ada di wilayah Iran.
"Jawaban final kami terhadap pembunuhan Soleimani akan mengusir semua pasukan AS keluar dari wilayah kami," tegas Rouhani.

• Soal Isu Perang Dunia ke III Amerika dan Iran, Pengamat Militer: Trump Coba Selamatkan Mukanya
Tegaskan Akan Balas Kematian Soleimani
Sebelumnya, setelah peristiwa kematian Soleimani, Rouhani juga mengunggah cuitan melalui akun Twitternya.
Ia menunjukkan kegeraman terhadap serangan itu dan bertekad akan membalas dendam.
Melalui cuitan tersebut, tampak Rouhani menganggap Soleimani berjasa besar dalam pertahanan negara.
"Bendera atas nama Soleimani yang telah mempertahankan teritorial dan berjuang melawan terorisme serta ekstremisme akan ditegakkan, dan perlawanan terhadap AS akan dilanjutkan," cuit Rouhani, Jumat (3/1/2020).
"Negara kuat seperti Iran akan membalas dendam atas tindakan kriminal yang kejam ini," lanjutnya.

Serangan Iran
Iran menyerang pangkalan udara milik Amerika Serikat (AS) di Irak, pada Selasa (7/1/2020) sekitar pukul 17.30 waktu setempat.
Serangan tersebut diluncurkan untuk membalas serangan AS yang telah menewaskan Jenderal Qasem Soleimani yang sangat diidolakan di Iran.
Dikutip TribunWow.com dari situs resmi defense.gov, Departemen Pertahanan AS memberikan pernyataan bahwa Iran telah meluncurkan lebih dari selusin misil ke dua pangkalan militer milik AS di wilayah Al-Assad dan Irbil.

• Seusai Hujani Markas Militer Amerika Serikat dengan Puluhan Rudal, Iran Juga Ancam Serang Israel
"Kami sedang memperkirakan kerugian akibat serangan itu," tulis pemberitaan resmi tersebut.
Departemen Pertahanan AS akan berupaya mengambil langkah-langkah untuk memastikan keamanan pasukannya yang terdapat di wilayah itu.
Sebelumnya, pihak AS telah memprediksi bahwa Iran berencana menyerang pangkalan militer tersebut.
"Sementara kami melihat situasi dan tanggapan kami, akan diambil langkah-langkah yang perlu untuk melindungi dan mempertahankan personel, mitra, dan sekutu kami di sekitar wilayah itu," lanjut pemberitaan tersebut.
Departemen Pertahanan AS juga mengatakan akan memberikan informasi terbaru yang berhasil didapatkan.
Sementara itu pasukan Pengawal Revolusi Iran (Iran's Islamic Revolutionary Guard Corps atau IRGC) mengklaim pihaknya yang telah meluncurkan serangan terhadap pangkalan Al-Assad.
"Pasukan udara IRGC yang berani telah meluncurkan serangan yang sukses dengan puluhan misil ke pangkalan Al-Assad atas nama martir Jenderal Qasem Soleimani," demikian pernyataan unit pasukan tersebut, dikutip dari cbsnews.com, Selasa (7/1/2020) waktu setempat.
• Seusai Hujani Markas Militer Amerika Serikat dengan Puluhan Rudal, Iran Juga Ancam Serang Israel
Tanggapan Gedung Putih
Selain itu, juru bicara Gedung Putih Stephanie Grishan menyatakan saat ini Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sudah diberitahu mengenai situasi terkini dan sudah berkonsultasi dengan pihak kemanan nasional, seperti yang dikutip dari forbes.com.
"Kami sudah mengetahui laporan adanya serangan terhadap pangkalan AS di Irak. Presiden sudah diberitahu dan sedang memonitor situasi secara mendalam, serta sedang berkonsultasi dengan tim keamanan nasional," jelas Stephani Grisham, Selasa (7/1/2020) waktu setempat di AS.
Sebelumnya, Trump geram dan mengancam akan meluncurkan serangan terhadap situs-situs bersejarah di Iran.
"Mereka boleh membunuh masyarakat kita, mereka boleh melumpuhkan orang-orang kita, mereka boleh meledakkan apa saja yang kita punya, dan tidak ada yang dapat menghentikan mereka," kata Trump, dikutip dari cbsnews.com, Selasa (7/1/2020) waktu setempat.
"Kita, menurut hukum, seharusnya berhati-hati dengan warisan budaya mereka. Jika itu hukumnya, saya akan menuruti hukum itu."
"Pikirkan saja, mereka membunuh masyarakat kita, mereka meledakkan orang-orang kita, dan kita harus bersikap lunak terhadap situs kebudayaan mereka."
"Saya tidak masalah dengan ini, tidak masalah. Jika Iran melakukan hal yang tidak seharusnya mereka lakukan, mereka akan menderita konsekuensinya," tegas Trump.
Melalui akun Twitter pribadinya, Trump telah mengancam akan menghancurkan situs kebudayaan Iran.
Diketahui, pihak Iran dan AS pernah menandatangani perjanjian UNESCO 1972 yang menyatakan "tidak akan melakukan tindakan yang dapat merusak situs warisan kebudayaan dan alam satu sama lain".
• Serang Pangkalan Militer Amerika Serikat, Kemungkinan Iran Sengaja Menghindari Korban
(TribunWow.com/Brigitta Winasis)