Konflik RI dan China di Natuna
Najwa Shihab Kaget Dengar Kabakamla Hanya Dibekali Keris untuk Usir China: Gimana Mau Mepet?
Presenter Najwa Shihab terheran-heran mendengar penjelasan dari Kepala Badan Keamanan Laut (Bakamla), Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochman.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Jokowi Datang, Kapal China Enggan Beranjak dari Natuna
Sebelumnya, Achmad Taufiqoerrochman mengungkap alasan mengapa Kapal China nekat berada di perairan Natuna.
Padahal, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melakukan peninjauan di Natuna pada Rabu (8/1/2020) siang.
"Jadi tidak berpengaruh kepala negara kita berkunjung ke sana? Coast Guard China masih berada di sana pak?," tanya Najwa Shihab.
Mulanya, Achmad justru menyampaikan pesan dari presiden.
"Mungkin kita perlu memahami supaya tidak terjadi bias, seperti yang disampaikan bahwa presiden menegaskan bahwa penegakkan hukum harus berjalan di sana," ungkapnya.
Sebagai bagian dari Bakamla, Achmad mengaku akan bertindak tegas namun sesuai dengan aturan pelibatan.
"Dan Bakamla dan juga Angkatan Laut sama bahwa kami ini institusi operasional yang selalu bekerja dalam koridor aturan pelibatan."
"Aturan pelibatan itu adalah sarana kendali dari otoritas nasional kesatuan operasional, jadi saya tidak akan lepas dari sana," jelas Achmad.
• Nelayan Pantura Cerita Bentrok Fisik dengan Kapal Asing di Natuna, Lempar Botol hingga Bakar-bakaran
Sehingga, Achmad menegaskan tidak akan bertindak keluar dari aturan pelibatan.
"Jadi saya tidak akan lepas dari sana. Oleh karena itu kita harus tahu semangatnya," ungkapnya.
Ia mengatakan, aturan pelibatan berfungsi untuk mencegah adanya konflik.
"Semangat aturan pelibatan adalah untuk mencegah terjadinya konflik. Dan kita tahu kebijakan pemerintah adalah tegas itu punya kita, tindakkan terukur," katanya.
Lantas, Achmad menjelaskan bahwa semua pihak juga harus mengetahui perilaku China.
Achmad menjelaskan, China ingin memanfaatkan sumber daya alam yang di laut.