Kasus Jiwasraya
Ketua BPK Ungkap Awal Skandal Jiwasraya, Rekayasa Keuntungan Perusahaan sejak 2006
Ketua BPK menyebut Jiwasraya telah merekayasa pembukuan keuangan mereka sejak tahun 2006, dan merekayasa keuntungan perusahaan tersebut
Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Agung mengatakan setelah melakukan pemeriksaan di tahun 2016, Jiwasraya telah melakukan perbaikan.
Tetapi menurut keterangan Agung, Jiwasraya kembali melakukan transaksi yang merugi.
"Sebenarnya mereka sudah menindaklanjuti di tahun 2016, seperti melakukan rebalancing, EBPT, kemudian dia melakukan transaksi itu lagi. Jadi ya begitu lah," katanya.
• Tanggapan Habib Rizieq Shihab soal Kasus Jiwasraya: Seret ke Pengadilan, Jebloskan ke Penjara
Rizal Ramli Sebut Nasabah Turut Bersalah
Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Rizal Ramli angkat bicara terkait kisruh di Perusahaan Asuransi Jiwasraya.
Sebagaimana diketahui Jiwasraya gagal membayar uang nasabahnya hingga triliunan rupiah.
Rizal Ramli menilai bahwa nasabah juga bersalah atas kasus Jiwasraya tersebut.

• Soal Jiwasraya, Rizal Ramli Desak Jokowi Copot Manajemen OJK: Mereka Malah Sibuk Buat 2 Tower Tinggi
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Indonesia Lawyers Club pada Selasa (7/1/2020), Rizal Ramli mulanya mengatakan bahwa kasus Jiwasraya adalah bagian kecil dari suatu masalah besar tersembunyi lainnya.
"Nah yang saya khawatir hari ini, Indonesia menghadapi masalah yang sama utang yang terlalu besar, banyak yang gagal bayar."
"Bank sih aman, tapi perusahaan asuransi dan reksadana banyak-banyak yang bermasalah. Jiwasraya ini hanya 'the tip of iceberg' (bagian kecil dari masalah besar yang tersembunyi)," ujar Rizal Ramli.
Ia kemudian mengatakan bahwa Jiwasraya tidak hanya menangani asuransi perlindungan jiwa.
"Nah karena yang mereka jual bukan asuransi biasa, bukan hanya sekedar proteksi, tapi juga investasi," ucapnya.
Lantas, Rizal Ramli turut memberi kritiknya pada para nasabah Jiwasraya.
Bahkan, Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi menilai nasabah Jiwasraya juga serakah.
"Dan mohon maaf nasabahnya padahal golongan menengah ke atas semua. Kebanyakan juga terlalu 'greedy' (serakah) ya," kritik Rizal Ramli.
Rizal Ramli berkata demikian lantaran para nasabah Jiwasraya yang kebanyakan golongan menengah ke atas bisa percaya begitu saja dengan janji bunga yang cukup tinggi.