Breaking News:

Banjir di Jakarta

Tim Advokasi Korban Banjir Jakarta Jelaskan Kenapa Anies Baswedan Layak Digugat: Tak Ada Kesiapan

Tim advokasi korban banjir memaparkan sejumlah alasan mengapa Anies Baswedan layak untuk digugat atas kelalaiannya mengatasi banjir di Jakarta

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
YouTube metrotvnews
Tim advokasi korban banjir memaparkan sejumlah alasan mengapa Anies Baswedan layak untuk digugat atas kelalaiannya mengatasi banjir di Jakarta 

TRIBUNWOW.COM - Anggota Tim Advokasi Korban Banjir Jakarta, Azas Tigor Nainggolan menjelaskan mengapa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan layak digugat.

Ia mengatakan Anies bisa digugat sebab telah lalai dalam mengatasi banjir yang melanda Jakarta, mulai dari sistem peringatan dini hingga respons darurat warga Jakarta.

Dikutip TribunWow.com, mulanya Azas menjelaskan gugatan terhadap Aneis datang dari warga Jakarta yang menjadi korban banjir.

"Ini yang menggugat warga Jakarta, dia menggugat kepada pemerintah daerahnya," jelasnya di acara YouTube 'PRIMETIME NEWS' metrotvnews, Senin (6/1/2020).

"Dia (korban banjir) tidak bisa menggugat Gubernur Jawa Barat atau Bupati Bogor."

"Dia (korban banjir) sebagai warga Jakarta punya hak mendapatkan perlindungan, pelayanan publik yang baik dari pemerintah daerahnya," lanjutnya.

Azas mengatakan Anies tidak bekerja secara maksimal dalam menangani musibah banjir yang melanda Jakarta.

"Dalam kondisi banjir ini, pemerintah daerah tidak bekerja dengan baik, gubernurnya tidak bekerja dengan baik," katanya.

Sebut Anies Baswedan Tak Serius Urus Banjir, DPRD DKI Ungkit Era Ahok: Tergantung Kemauan Gubernur

Anies Lalai Tangani Banjir

Azas lalu menyebutkan beberapa poin yang menjadi kekurangan Anies dalam mengatasi banjir di Jakarta.

Ia memaparkan mulai dari pemberitahuan informasi banjir, hingga bantuan darurat pemerintah yang dinilai telat.

"Masyarakat tidak dikasih tahu akan terjadi banjir, padahal informasi dari BMKG sudah jelas," ujar Azas.

"Tanggal 23 Desember Komisi D sudah memanggil semua kepala dinas DKI jakarta."

"Ditanya bagaimana persiapan banjir, tidak ada kesiapan, ini salah siapa? Mau digugat Gubernur Jawa Barat? enggak dong, kan Gubernur Jakarta yang tidak bekerja dengan baik."

"Terus kita lihat informasi enggak ada yang didapat dari masyarakat mau (akan) terjadi banjir."

Azas juga menyoroti masalah peringatan dini dan respon darurat pemerintah terhadap banjir di Jakarta.

"Ada early warning system (sistem peringatan dini)," terangnya.

"Kedua juga sistem pantauan daruratnya mana, masyarakat keleleran begitu saja."

"Jadi sistem peringatan dininya enggak jalan, emergency response (respon darurat) juga enggak jalan."

"Itu tanggung jawab Gubernur Jakarta untuk warga Jakarta," tandasnya.

Enggan Berdebat soal Banjir di Jakarta, Anies Baswedan Sampaikan Pesan untuk Warganet: Berempati Lah

Lihat videonya di bawah ini mulai menit awal:

Sutiyoso Sebut Anies Baswedan Sedang Apes

Gubernur DKI Jakarta pada 1997-2007, Sutiyoso menilai Gubernur Ibu Kota sekarang, yakni Anies Baswedan mendapat nasib kurang baik atau apes atas bencana banjir yang melanda pada awal 2020.

Mulanya presenter bertanya pada Sutiyoso apakah pernah menemukan perbedaan pendapat dengan pemerintah pusat dalam penanganan banjir.

Sutiyoso justru menjawab dirinya sudah biasa mendapat kritikan.

Gubernur DKI Jakarta pada 1997-2007, Sutiyoso turut mengomentari kebijakan Gubernur yang sekarang, Anies Baswedan.
Gubernur DKI Jakarta pada 1997-2007, Sutiyoso turut mengomentari kebijakan Gubernur yang sekarang, Anies Baswedan. (Channel Youtube Talk Show tvOne)

 Ditanya Adakah Rasa Gengsi Anies Baswedan Lanjutkan Program Ahok Atasi Banjir, Sutiyoso Beri Imbauan

Apalagi ia telah memimpin DKI Jakarta selama 10 tahun.

"Kamu bisa ngebayangin enggak dua tahun saja dikerjain kayak gitu, apalagi 10 tahun udah kenyang aku diomelin orang," ujar Sutiyoso.

Sutiyoso menilai bencana banjir merupakan siklus lima tahunan, seperti saat 2002 dan 2007.

"Sebenarnya kan ini siklus lima tahunan, masa akhir jabatan kan tadinya 2002 aku kena banjir."

"Tapi yang paling parah itu adalah 2007 mau akhir jabatan saya kan itu parah sekali," ujarnya.

Namun, Sutiyoso mengatakan bahwa kebetulan Anies Baswedan mengalami bencana banjir sangat parah pada tahun ini.

"Tetapi itu dasar nasibnya Anies, ini mbah (kakek)-nya parah kalau ini," ungkap Sutiyoso.

Saking parahnya cuaca ekstrem, Sutiyoso mengatakan dirinya tak pernah mengalami apa yang dialami Anies.

"Ini terlalu ekstrem, dulu tuh saya enggak ada sampai mobil hanyut kayak yang saya lihat itu. Itu udah luar biasa gitu loh," kata dia.

 Rugi Ratusan Juta akibat Terkena Banjir, Rian DMasiv Berencana Pindah Rumah: Berlumpurkan

Akibatnya, Sutiyoso kini meminta agar semua pihak berhenti saling menyalahkan soal bencana banjir yang melanda.

"Jadi kondisi seperti itu sudahlah hentikan ngomel, hentikan salah nyalahin. Fokus menangani bagaimana akibat banjir," ungkapnya.

Apalagi, banjir bukan hanya terjadi di Jakarta melainkan banyak wilayah lainnya termasuk luar negeri.

"Ini yang mengalami bukan di Jawa, bukan di Indonesia saja, di luar negeri juga kena," ucap Sutiyoso.

Sutiyoso meminta agar semua pihak kini fokus pada penanganan banjir.

"Jadi kita tuh fokus bagaimana memfasilitasi dengan baik kan sudah ada prosedur kita tetap kita ya antara Pemda, Kodam, dengan Polda kalau terjadi begini sudah kumpulkan mereka,"kata dia.

Lihat videonya mulai menit ke-22:17:

Pada kesempatan itu, Sutiyoso menilai bahwa adanya gengsi politik pada Pemerintahan Anies sudah biasa dalam politik.

Namun, hal-hal politi seperti itu tidak terlalu berdampak besar apalagi Pemilihan Daerah (Pilkada) masih dilaksanakan pada 2022.

"Nah politik ya seperti itu, tapi sebenarnya belum saatnya ya. Pilkada kalau enggak salah masih tiga tahun, Pilpres apalagi masih lama kan," ujar Sutiyoso.

Meski demikian, dalam dunia politik apapun bisa terjadi.

"Tapi jasa politisi ya memang begitu ada peluang harus dimanfaatkan," lanjut Sutiyoso.

Sehingga, Sutiyoso meminta agar masyarakat tidak terlalu peduli dengan unsur-unsur politis dalam masalah banjir ini.

Ia meminta agar semua pihak berhenti saling menyalahkan.

"Nah rakyat ini jangan terbawa, kita fokus sajalah enggak ada nyalah-nyalahin orang, enggak ada yang ngomen, enggak ada gunanya itu," ujar Sutiyoso memperingatkan.

Sutiyoso tidak ingin semua pihak saling menyalahkan, apalagi banjir ini juga merupakan faktor curah hujan yang eksrem.

Banjir tidak hanya melanda DKI Jakarta.

"Karena curah hujan itu bukan tinggi sekarang ini, ekstrem."

"Artinya ekstrem itu sulit kita jangkau siapapun itu, banjir ini kan bukan di Jakarta saja di mana-mana," jelas Sutiyoso. 

 Enggan Salahkan Siapapun kecuali Hujan, Anies Baswedan Sebut Sederet Usaha Atasi Banjir di Jakarta

(TribunWow.com/Anung Malik/Mariah Gipty)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Anies BaswedanBanjirJakartaYouTube
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved