Banjir di Jakarta
Gaya Presiden Jokowi saat Tinjau Kecamatan Sukajaya Bogor yang Terisolir Longsor
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peninjuauan ke lokasi yang terkena bencana longsor di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat
Penulis: Claudia Noventa
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan peninjauan ke lokasi yang terkena bencana longsor di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, pada Selasa (7/1/2020).
Desa tersebut diketahui merupakan desa yang terisolir karena longsor yang terjadi setelah banjir parah yang melanda Jakarta dan sekitarnya selama beberapa hari dimulai Rabu (1/1/2020) lalu.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Menteri Sosial Juliari Batubara dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, juga terlihat turut mendampingi Jokowi ke lokasi longsor.
• Masalah Natuna juga sempat Memanas di Tahun 2016, Jokowi Langsung Datang dan Rapat di Kapal Perang
Kedatangan Jokowi ke lokasi longsor tersebut juga diunggah dalam akun Instagram Sekretariat Kabinet, @sekretariat.kabinet.
"Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan ke Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Selasa (7/1). Kecamatan Sukajaya sedianya akan dikunjungi Presiden hari Minggu lalu, namun karena terkendala cuaca sehingga helikopter Presiden tidak bisa mendarat," tulis @sekretariat.kabinet.

Jokowi terlihat datang menggunakan kemeja putih yang dipadukan celana hitam, serta sepatu olahraga berwarna senada.
Tak hanya Sekretariat Kabinet, kedatangan Jokowi ke lokasi longsor juga diunggah oleh akun Instagram Juru Bicara Presiden, Fadjroel Rachman.
Dalam postingan Instagram @fadjroelrachman, Jokowi terlihat berjalan sambil memakai mantel berwarna hijau.
Terlihat dalam foto pula seorang paspampres memayungi Jokowi dengan payung yang memiliki warna seperti mantel yang dipakai sang presiden.
Jokowi tampak berjalan tampa menghiraukan sepatunya yang basah dan kotor dipenuhi dengan lumpur.
"Presiden @jokowi Selasa 7 Januari 2020, meninjau Desa Kiarapandak, Desa Kiara Sari, Desa Urug, Desa Pasir Madang, Desa Cisarua, Kec Sukajaya, Desa Cileuksa, Kec Sukajaya Kab Bogor yang terisolir karena longsor ~ #Jubir (Foto: @agus_suparto_ri_1)," tulis @fadjroelrachman.
• WASPADA Banjir dan Longsor, BMKG Sebut Angin Kencang Diprakirakan Melanda NTT hingga 7 Januari 2020

Diketahui, Jokowi juga meninjau proses pembukaan aksen jalan yang tertimbun longsor.
Jokowi sempat berbincang dengan warga sekitar dan mengunjungi lokasi pengungsian di GOR Kampung Cikomora, Desa Banjaririgasi, Kecamatan Lebakgedong, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
"Hujan yang ekstrem masih akan berlangsung terus, sesuai yang disampaikan BMKG sampai Bulan Februari. Agar masyarakat terus dan tetap waspada karena tanah-tanah terutama di sekitar Kecamatan Sukajaya sangat rawan longsor," ujar Jokowi saat peninjauan.
"Kemarin kita lihat dari helikopter kelihatan sekali yang longsor bukan hanya puluhan tapi ratusan."
• VIDEO Jokowi Ungkap Kekesalannya soal Tingginya Harga Gas: Saya Tadi Mau Ngomong Kasar, Gak Jadi
Selain itu, Jokowi juga menyinggung soal penambangan emas ilegal yang menjadi satu di antara alasan terjadinya longsor di sekitar Kecamatan Sukajaya.
Diketahui, pada Minggu (5/1/2020) lalu, Jokowi sempat berencana melakukan tinjauan ke lokasi bencana, namun rencana tersebut gagal lantaran terkendala cuaca.
Cuaca yang tidak baik membuat helikopter yang ditumpangi Jokowi tidak dapat mendarat di sekitar lokasi.
Pada saat akan mendarat, cuaca berubah sangat ekstrem dan berkabut tebal sehingga mengakibatkan berkurangnya jarak pandang yang tidak memenuhi standar penerbangan VVIP.
Ditambah pula kondisi sekitar merupakan daerah perbukitan.
Akhirnya pilot helikopter yang membawa Presiden, Letkol Pnb Yosep Frits memutuskan untuk tidak mendarat.
• Bahas tentang Konflik RI dan China di Natuna, Jokowi: Tak Ada Tawar Menawar soal Kedaulatan
Kronologi Helikopter Gagal Mendarat
Dilansir Kompas.com, Presiden Joko Widodo batal mendarat ketika hendak meninjau daerah yang terdampak banjir dan longsor di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/1/2020).
Rombongan Presiden berangkat menggunakan Helikopter Super Puma dari Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat pada pukul 08.15 WIB.
Pada pukul 08.30 WIB, dua helikopter yang ditumpangi oleh perangkat kepresidenan yang membawa bantuan logistik untuk pengungsi berhasil mendarat terlebih dahulu di helipad Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya.
• Bhima Yudhistira Perkirakan Kerugian akibat Banjir Jakarta dan Sekitarnya Lebih dari Rp 10 Triliun
Prosedur pendaratan ini sudah sesuai dengan prosedur tetap penerbangan VVIP dimana helikopter VVIP mendarat setelah dua helikopter lainnya mendarat.
Pada saat akan mendarat, cuaca berubah sangat ekstrem dan berkabut tebal sehingga mengakibatkan berkurangnya jarak pandang yang tidak memenuhi standar penerbangan VVIP.
Ditambah pula kondisi sekitar merupakan daerah perbukitan.
Akhirnya pilot helikopter yang membawa Presiden, Letkol Pnb Yosep Frits memutuskan untuk tidak mendarat.
Letkol Pnb Yosep Frits masih berusaha untuk mendaratkan helikopter dan menunggu perubahan cuaca dengan memutari daerah tersebut.
Sementara Jokowi bersama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo memantau lokasi bencana dari helikopter.
Namun, kabut semakin tebal.
Akhirnya pilot memutuskan untuk kembali ke Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja dan tiba pada pukul 09.05 WIB.
Minta Maaf
Kepala Sekretariat Presiden, Heru Budi Hartono mengatakan, helikopter presiden gagal leanding dikarenakan cuaca ekstrim di sekitar lokasi, tepatnya di lapangan kantor kecamatan.
"Tadi Bapak (Jokowi) sudah mau mencoba (mendarat), karena kebetulan cuaca berubah-berubah jadi tidak bisa hadir," ucap Heru.
Heru menyebut, Jokowi meminta maaf dan menyampaikan turut berduka cita terhadap korban yang terdampak bencana sehingga harus mengungsi.
Atas hal itu, Jokowi memberikan bantuan sebanyak 6.000 paket sembako dan uang tunai sesuai jumlah kepala keluarga (KK).
"Bantuan Presiden berupa sembako sesuai KK dan sudah diserahkan," katanya.
Heru mengatakan, Kepala Negara juga mengapresiasi seluruh jajaran Pemerintah Kabupaten Bogor, Polres Bogor, dan TNI karena sudah sigap membantu para korban sejak Rabu (1/1/2020).
"Terima kasih instansi terkait telah sigap bantu korban bencana ini dan tentunya presiden sampaikan pesan yang pertama tetap evakuasi dan pastikan kebutuhan mereka seperti air, makanan yang siap saji untuk bisa disiapkan sebaik-baiknya," ungkapnya.
Sejauh ini masih ada enam desa di Kecamatan Sukajaya yang terisolasi karena jalan utama tertutup material tanah longsor.
Dengan demikian, pemerintah pusat sudah mengintruksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono untuk membuka akses jalan yang terisolasi.
Hal itu bertujuan agar bantuan yang disalurkan segera tersebar ke lokasi yang terdampak bencana di kawasan perbukitan itu.
• WASPADA Banjir dan Longsor, BMKG Sebut Angin Kencang Diprakirakan Melanda NTT hingga 7 Januari 2020
"Ada enam desa yang masih terisolasi dan Presiden perintahkan ke Menteri PUPR untuk membuka semua akses jalan dan alat berat sudah diturunkan."
"Tapi sampai hari ini masih bekerja karena terkendala cuaca dan akan ditambah siang hari ini agar secepatnya selesai," ujar Heru.
Instruksi Presiden
Jokowi pun menginstruksikan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto membuka akses daerah yang terisolasi dan terdampak banjir serta longsor di Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
“Bapak Presiden memberikan instruksi kepada kami untuk melakukan berbagai upaya agar secepatnya akses ke desa-desa yang terisolir segera terbuka sehingga bantuan dapat segera disalurkan,” kata Kepala BNPB Doni Monardo, sepertu dikutip dari siaran pers resmi Istana Kepresidenan, Minggu (5/1/2020).
Berdasarkan informasi dari Kementerian PUPR, terdapat enam desa di Kecamatan Sukajaya yang terisolasi akibat jalan akses tertutup longsor.
Keenam desa tersebut yakni Desa Kiarasari, Kiara Pandak, Urug, Cisarua, Cileuksa dan Pasir Madang.
Adapun Kementerian PUPR telah mengirimkan enam alat berat ke lokasi longsor di Kecamatan Sukajaya, yaitu enam execavator, satu loader, dan satu buldozer sejak Sabtu (4/1/2020).
Setibanya di Pangkalan TNI AU Atang Sendjaja, atas perintah Presiden, Basuki langsung menuju Kecamatan Sukajaya melalui jalur darat untuk memastikan peralatan berat berfungsi optimal.
Dengan demikian akses menuju dan ke Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor dapat dibuka.
Jokowi juga menginstruksikan Kepala BNPB menanam tanaman vetiver pada area gundul untuk mencegah terjadinya longsor.
Vetiver dikenal dengan nama akar wangi atau narwastu. Tanaman sejenis rumput yang berasal dari India tersebut masih sekeluarga dengan padi dan sereh.
Presiden pun memerintahkan Doni berkoordinasi dengan TNI dan pihak terkait lainnya untuk menanam vetiver, khususnya di lereng pegunungan.
Menjawab instruksi itu, Doni pun mengaku akan menyiapkan 100.000 bibit tanaman akar wangi.
Presiden serahkan 6.000 paket bantuan
Presiden Joko Widodo memberikan 6.000 paket bantuan kepada warga yang terdampak banjir dan longsor di Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (5/1/2020).
Penyerahan bantuan diwakili Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono. Bantuan sebanyak 6.000 paket diserahkan kepada sekitar 6.000 kepala keluarga.
"Ya hari ini kami berada di Kabupaten Bogor, Kecamatan Sukajaya. Tadi Bapak Presiden bersama kami mencoba mendarat di lokasi Sukajaya ini, tetapi hanya bisa mendarat dua heli dan kebetulan cuaca berubah," kata Heru sebagaimana dikutip dari siaran pers resmi Istana Kepresidenan, Minggu (5/1/2020).
"Bapak Presiden tidak bisa hadir di sini, maka kami mewakili Bapak Presiden Republik Indonesia untuk menyampaikan bantuan Presiden berupa sembako," lanjut Heru.
Heru mengatakan, paket bantuan yang diberikan berisi sembako dan beberapa kebutuhan warga lainnya seperti air minum dan makanan siap saji.
Mewakili Presiden, Heru mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran di daerah yang telah sigap membantu korban bencana di Kecamatan Sukajaya.
Heru menambahkan, Presiden menyampaikan beberapa pesan.
Pertama, Presiden meminta agar proses evakuasi terus dilakukan dan agar kebutuhan warga yang terdampak bisa terpenuhi, terutama air dan makanan siap saji.
"Tidak lupa Bapak Presiden menyampaikan turut berduka cita bagi korban yang meninggal dan tentunya turut berempati bagi seluruh warga yang terkena bencana di Sukajaya ini," papar Heru.
"Secepatnya dibuka (akses jalan). Begitu dibuka, dikeruk, mereka akan kasih batu-batu kerikil kecil. Minimal per hari ini atau sampai besok jalur itu bisa dibuka untuk motor dulu, yang penting mereka bisa terevakuasi dan bantuan bisa masuk," lanjut Heru.
(TribunWow.com)