Terkini Nasional
Ibaratkan Kasus Natuna seperti Sakit Jantung, Pengamat Militer Minta Jokowi Bersikap Tegas
Kapal China yang kerap masuk secara ilegal ke perairan Indonesia menurut pengamat pertahanan dan militer perlu penindakan tegas agar tak lagi terulang
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Solusi mengatasi hal tersebut menurut Connie adalah pemerintah mengadakan kerjasama dengan industri galangan untuk menyediakan kapal-kapal yang lebih baik bagi para nelayan di Natuna.
"Jadi kena ombaknya kapal saja, nelayan ini sudah tidak bisa mendekat, itu yang kemudian perlu kolaborasi industri galangan sipil," ujar Connie.
"Bagaimana sekarang membuat kapal-kapal nelayan kita juga berukuran besar, sehingga enggak kalah sama ombak," tandasnya.
• Tanggapi Masuknya Kapal Asing ke Wilayah Indonesia, Bupati Usulkan Natuna Dibuat Provinsi
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-9.06:
Sikap Tegas TNI AL Usir Kapal China
Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) I menyatakan ketegasan Indonesia dalam mempertahankan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) perairan Natuna.
Laksdya Yudo Margono menjelaskan apa yang dilakukan oleh kapal-kapal nelayan dan penjaga pantai asal China merupakan pelanggaran dari hukum internasional.
Ia tidak segan mengambil langkah tegas untuk menindak pelanggaran yang dilakukan oleh kapal-kapal tersebut.

• Tanggapi Masuknya Kapal Asing ke Wilayah Indonesia, Bupati Usulkan Natuna Dibuat Provinsi
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal YouTube tvOneNews, Sabtu (4/1/2020), namun langkah awal yang akan diambil adalah dengan proses persuasif.
Mulanya Laksdya Yudo Margono menjelaskan berdasarkan pantauannya dan timnya, telah ditemukan 30 kapal nelayan dan 3 kapal penjaga pantai asal China.
"Sekitar 30 kapal ikan china yang dikawal oleh 3 coast guard (penjaga pantai)," katanya.
Laksdya Yudo Margono mengatakan untuk menangani hal tersebut, telah dikirimkan dua Kapal Perang Republik Indonesia (KRI).
Ia mengatakan apa yang dilakukan oleh kapal-kapal tersebut adalah pelanggaran yang nyata terbukti.
"Jelas melanggar, mereka melanggar wilayah ZEE Indonesia karena masuk di dalam ZEE Indonesia," tegas Laksdya Yudo Margono.
Langkah pertama yang akan diambil oleh Laksdya Yudo Margono dalam menangani kasus penerobosan tersebut adalah pengusiran secara halus.