Banjir di Jakarta
Soal Banjir Jakarta, Adi Prayitno Sebut Anies Baswedan akan Terus Diserang: Lucunya Politik Kita
Analis Politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai kabar banjir Jakarta akan dikaitkan dengan isu politik.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Mohamad Yoenus
TRIBUNWOW.COM - Analis Politik UIN Syarif Hidayatullah, Adi Prayitno menilai kabar banjir Jakarta akan dikaitkan dengan isu politik.
Dilansir TribunWow.com, Adi Prayitno menduga Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan bahkan akan menjadi 'kambing hitam' atas banjir yang terjadi.
Tak hanya soal 'kambing hitam', masalah banjir Jakarta juga akan menyebabkan tuding-menuding di kalangan politisi.
"Inilah lucunya politik kita ke depan. Akan banyak saling tuding soal siapa yang harus dikambing hitamkan soal banjir," ujar Adi dikutip dari Tribunnews.com, Kamis (2/1/2020).
• Sutopo Purwo Nugroho Disebut Sudah Prediksi Banjir Jakarta 2020, Cuitan Lamanya Jadi Perbincangan
• Chef Juna dan Chef Arnold Ribut Antar Makanan saat Tahu Anya Geraldine Kelaparan karena Kebanjiran
Adi mengungkapkan, bencana banjir ini akan menjadi topik utama di hampir semua berita.
Menurutnya, publik tak akan membawa-bawa nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam urusan ini.
Yang akan diserang dalam masalah banjir ini yaitu Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
"Isunya cenderung dilokalisir sebatas urusan Gubernur Jakarta. Bukan urusan Jokowi di level nasional," kata Adi.
Ia pun mengaku heran terhadap serangan yang diarahkan ke Anies Baswedan.
Sebab, banyak daerah lain yang juga dilanda bencana banjir.
"Padahal banjir terjadi dimana-mana dan bukan hanya di Jakarta," kata Adi.
"Anies akan menjadi satu-satunya gubernur yang bakal banyak diserang."

• Penjelasan Roy Marten soal Video Sebut Anies Baswedan saat Tunjukkan Rumahnya yang Terendam Banjir
Sementara itu, Ketua Fraksi PDI Perjuangan Gembong Warsono menyebut permasalahan banjir di Jakarta sebenarnya bisa ditangani secara perlahan di dua tahun masa pemerintahan Anies Baswedan.
"Fraksi PDI Perjuangan juga menegaskan perlu adanya pemetaan masalah dan solusi yang lebih baik lagi terkait banjir di Jakarta," ujar Gembong dikutip dari WARTAKOTAlive.com, Kamis (2/1/2020).
"Fraksi menilai program Vertical Drainage yang sangat dibanggakan oleh Pak Gubernur ternyata tidak menjadi solusi."