Banjir di Jakarta
Jakarta Langganan Banjir, Anies Baswedan Sebut Permasalahannya: Multiple Variable
Anies Baswedan ungkapkan faktor penyebab banjir tahunan yang terjadi di wilayah pemerintahannya.
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, menanggapi soal pernyataan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono soal proyek normalisasi Ciliwung yang belum rampung.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Jumat (3/1/2020), Anies menilai proyek normalisasi tersebut tak serta merta membuat Jakarta terbebas dari banjir.
"Jadi ini bukan sekadar soal yang belum kena normalisasi saja, nyatanya yang sudah ada normalisasi juga terkena banjir," ujar Anies di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Kamis (2/1/2020).
• Blue Bird Pastikan Layanannya Kembali Normal setelah Adanya Armada yang Terendam Banjir
Menurutnya, ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan Jakarta menjadi langganan banjir tiap tahunnya.
"Ada yang daerah kontribusinya karena masalah curah hujan saja, ada yang kontribusinya karena ukuran saluran, ada yang kontribusinya karena faktor-faktor yang lain."
"Jadi ini bukan single variable problem, ini multiple variable," kata Anies.
Meski begitu, ia juga sudah mempersiapkan untuk menanggulangi masalah ini.
"Banjir Jakarta harus diselesaikan secara lebih komprehensif. Caranya yaitu mengendalikan volume air dari hulu yang akan masuk ke Jakarta," kata Anies.
Anies juga berujar, wilayah pemerintahannya tersebut seringkali mendapat kiriman air dari hulu.
Hal tersebutlah yang juga menjadi penyebab banjir di Jakarta.
Untuk menanggulangi masalah tersebut, Anies menilai perlu dibangun kolam retensi agar dapat mengontrol volume air dari kawasan hulu.
"Pengendalian air di kawasan hulu dengan membangun dam, waduk, embung, sehingga ada kolam-kolam retensi untuk mengontrol, mengendalikan, volume air yang bergerak ke arah hilir," kata Anies.
"Dengan cara seperti itu (pembangunan kolam retensi), Insya Allah bisa, tapi itu semua kan kewenangannya di pusat ya. Jadi kita lihat nanti pemerintah pusat," ucapnya.
Saat ini, ia berharap proyek pembangunan waduk yang sedang berjalan segera diselesaikan oleh Kementerian PUPR.
"Dengan waduk yang selesai tepat waktu sesuai rencana, maka itu akan bisa mengendalikan lebih dari 30 persen air yang datang ke kawasan pesisir, kawasan muara," kata Anies.
• Jabodetabek Sudah Diterjang Banjir, BMKG Sebut Baru Permulaan Musim, Prediksi Puncaknya di Februari
Pendapat Pakar Bioteknologi Lingkungan
Hal yang sama juga sempat diutarakan oleh pakar Biotekonologi Lingkungan Universitas Indonesia, Firdaus Ali dalam tayangan Breaking News Kompas Tv, Kamis (2/1/2020).
"DAS Ciliwung itu melewati daerah Jawa Barat dan DKI ya, lalu kemudian ada kota-kota terdampak di sekitarnya adalah di antaranya Bogor kota, kabupaten kemudian Depok, kemudian DKI Jakarta," jelas Firdaus.
Firdaus menilai, jika Waduk Sukamahi, Ciawi segera dinormalisasi maka dapat meminimalisir bencana banjir.
"Jika Waduk Sukamahi, Ciawi kita selesaikan rampung dan kemudian kita bisa manfaatkan pada musim hujan yang akan datang dan normalisasi kita teruskan," katanya.

• Jakarta Banjir, Pengamat Sebut soal Cara Penanganan: Ya Sudah Dipindah Saja Semua ke Kalimantan
Ia berpendapat bahwa normalisasi mau tidak mau harus segera diperbaiki.
Firdaus mengaku tidak ingin ada perdebatan soal penanganan banjir.
Pasalnya, yang akan menjadi korban adalah warga Jabodetabek.
"Ya jadi titik ini saya pribadi menganggap bahwa titik ini kemudian kita sepakat, normalisasi kita harus selesaikan."
"Jangan lagi berdebat lagi ya, kenapa karena kasihan masyarakat yang korban tadi," tegas Firdaus.
Ia mengatakan, jika normalisasi Waduk Sukamahi, Ciawi diselesaikan maka setidaknya bisa mengurangi 30 persen air masuk ke Jakarta.
"Jika ini kita selesaikan, beban banjir yang masuk ke Jakarta 30 persen kita turunkan," katanya.
Sedangkan, dengan ada normalisasi bisa mengurangi banjir sekitar 70 persen akibat meluapnya Sungai Ciliwung.
"Untuk Ciliwung sendiri, kita bisa 70 persen itu akan bisa diminimalisir," ungkap Firdaus.
(TribunWow.com/Fransisca Mawaski/Mariah Gipty)