Liga 1
Bojan Hodak Bukan Pilihan Pertama, PSM Makassar Ternyata Sempat Incar Mantan Pelatih Persib Bandung
PSM Makassar mengakui bahwa sebelum Bojan Hodak, pihaknya pernah membidik pelatih asal Argentina Mario Gomez. Namun hal itu gagal karena tidak sepakat
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - PSM Makassar baru saja resmi melantik pelatih barunya untuk menangani musim 2020, Bojan Hodak.
Bersama Juku Eja, pelatih asal Kroasia itu rencananya akan dikontrak selama satu musim.
Dipilihnya Bojan Hodak sebagai arsitek baru pengganti Darije Kalezic karena dinilai sesuai dengan kriteria PSM Makassar.
• Alasan PSM Makassar Tunjuk Bojan Hodak Jadi Pengganti Darije Kalezic, Lihat Prestasi yang Segudang
Tetapin meski begitu, PSM Makassar sebenarnya mengharapkan nama lain sebelum Bojan Hodak.
Dikutip TribunWow.com dari BolaSport.com, Jumat (03/01/2020), PSM Makassar justru sempat membidik nama pelatih yang kini resmi di Arema FC, Mario Gomez.
Hal tersebut diakui sendiri oleh manajemen klub Laskar Pinisi tersebut.

• Jadi Pelatih Baru PSM Makassar, Bojan Hodak Ditargetkan Juara Liga 1 2020
PSM Makassar mengakui bahwa pihaknya pernah berkomunikasi dengan pelatih asal Argentina tersebut namun tidak menemui kata sepakat.
"Kami tak menemui kata sepakat dengan Gomez dan saya langsung cari informasi dari teman-teman dan asisten pelatih," kata CEO PSM Makassar, Munafri Arifuddin dalam pernyataan resmi klub.
Nama Bojan Hodak yang sekarang bisa dikatakan hanyalah alternatif pengganti bidikan utama klub tersebut.
"Kemudian, muncullah nama dia (Bojan Hodak), kami langsung melakukan pertemuan. Kalau tak salah setelah tanggal 25 atau 26 Desember," ujarnya menambahkan.
• Bojan Hodak Resmi Ditunjuk sebagai Pelatih Baru PSM Makassar, Ini Prestasinya bersama Klub Malaysia
Sebagai wajah baru di sepak bola Indonesia, Bojan Hodak akan diberikan kesempatan lebih oleh manajemen PSM.
Appi, sapaan Munafri Arifuddin, berjanji tak akan mengambil tindakan gegabah andai pada perjalanannya performa klub tak seusai harapan bersama Bojan Hodak.
"Saya pribadi bukan tipikal yang bisa melihat cepat kegagalan lalu memutuskan harus dipecat," tutur Appi.
"Tidak seperti itu, kami lihat perjalanannya. Saya yakin, dia bilang ke saya kalau dia bukan tukang sulap," ucapnya.
"Tetapi memperbaiki apa yang kurang dan apa yang bagus dipertahankan, saya memahami itu," katanya lagi.