Banjir di Jakarta
Bahas Warga yang Bandel Dievakuasi saat Banjir, Anies Baswedan Ceritakan Kejadian Unik
Anies Baswedan menceritakan sebuah kejadian unik saat menemui warga yang enggan dievakuasi ketika musibah banjir datang
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Selasa (31/12/2019) malam mengakibatkan beberapa wilayah tergenang banjir.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah melakukan beberapa langkah untuk mengatasi banjir, termasuk evakuasi warga yang perumahannya tergenang.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal YouTube tvOneNews, Kamis (3/1/2020), Anies jujur mengakui proses evakuasi tidak selalu berjalan lancar, ada juga warga yang menolak untuk dievakuasi dan memilih menetap di rumah.
• Anies Baswedan Tuai Sorotan Internasional seusai DKI Dilanda Banjir: Jakarta sedang Tenggelam?
Ia bercerita dari sekian banyak kasus evakuasi pengungsi banjir, ada sebuah kasus unik yang bermula dari keputusan seorang warga untuk menetap di rumahnya.
Awalnya Anies bercerita memang belum semua warga berhasil dievakuasi oleh pemerintah.
"Ketika evakuasi, termasuk di Kampung Pulo, tadi malam banyak yang belum dievakuasi," kata Anies.
Anies menjelaskan meskipun pemerintah sudah mengerahkan seluruh tenaga untuk mengevakuasi, namun tetap ada warga yang enggan ikut dan memilih menetap di kediamannya masing-masing.
"Apakah pemerintah tidak mau evakuasi? sudah," jelas Anies.
"Tapi yang sering terjadi begini di lapangan, rumahnya dua lantai, ketika ada panggilan evakuasi, enggak saya enggak mau ikut, saya di lantai atas saja," tambahnya.
Ia lanjut bercerita ketika genangan air tak kunjung turun, barulah warga panik karena enggan dievakuasi.
"Kemudian air naik, ketika air naik, mungkin diduga hanya beberapa jam. Ketika ternyata lebih dari 12 jam, baru mulai kerepotan," ujar Anies.
Pesan Anies kepada masyarakat yang bandel saat dievakuasi adalah agar menaati prosedur evakuasi dari pemerintah.
"Saya sampaikan dari awal, saya harap kepada seluruh masyarakat bila ada panggilan untuk evakuasi ditaati," tegasnya.
• Petisi Pencopotan Anies Baswedan dari Jabatan Gubernur Kembali Viral setelah Banjir Jakarta
Lupa Cuci Darah
Anies kemudian bercerita soal kasus unik saat proses evakuasi warga berlangsung.
Ia bercerita bagaimana ada seorang warga berumur yang enggan dipindahkan dari rumahnya.
"Ada kebutuhan evkuasi ya kami datangi, tadi di Semanan ada situasi yang unik. Karena orangtua pada saat evakuasi tidak diajak keluar, orangtuanya di atas lantai 2, bertahan," katanya.
Keenganan dievakuasi tersebut justru berujung pada kebingungan.
Anies bercerita bagaimana orang tua yang enggan dievakuasi tersebut ternyata harus melakukan prosedur cuci darah.
"Tapi baru sadar kalau hari ini harus cuci darah, jadi harus keluar, harus evakuasi," ungkap Anies.
"Kemarin merasanya tenang, pemerintah datang evakuasi," lanjutnya.
Tetap tanggap kepada kebutuhan warga, Anies segera mengirimkan unit untuk mengevakuasi warganya.
Anies berkomitmen apapun keluhan warganya terkait banjir akan segera ditangani olehnya.
"Artinya begini, kalau ada keluhan, kabarkan kami sesegera mungkin kita bereskan," ucap Anies.
"Mulai kekurangan makanan, dan lain-lain, tentu ada waktu. Sempurna? tidak, tapi inshaallah kita kerjakan yang terbaik," tandasnya.
• Enggan Bahas Sumber Masalah Banjir, Anies Baswedan: Enggak Usah Berdebat soal Sebab Dulu
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-14.45:
Cara Perbaiki Arsip Rusak Karena Banjir
Banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Jakarta menimbulkan berbagai dampak bagi masyarakat, satu di antaranya soal kemungkinan arsip rusak karena terendam air.
Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) memberikan layanan perbaikan arsip keluarga yang rusak kepada korban banjir.
Dalam keterangan di laman resmi anri.go.id, ANRI akan memberikan layanan restorasi terhadap dokumen yang basah bahkan rusak terkena air.

• Cerita Warga di Bekasi yang Pilih Memancing karena Sulit Dapat Bantuan Makanan, Dapat Ratusan Ikan
ANRI membuka Posko Layanan Restorasi Arsip Keluarga di Gedung ANRI, yakni di Jalan Ampera 7 Cilandak, Jakarta Selatan.
Layanan akan diberikan secara gratis mulai tanggal 2 Januari 2020 pukul 07.30 sampai 15.30 WIB.
Layanan Dimulai Sejak 2004
Dikutip TribunWow.com dari Tribunnews.com, layanan restorasi gratis ini telah diberikan sejak bencana tsunami Aceh dan Nias pada 2004.
Dalam bencana tersebut, banyak korban yang kehilangan harta bendanya, termasuk dokumen-dokumen penting.
Untuk merestorasi dokumen yang rusak, ANRI menggunakan teknologi vacum freeze dry chamber.
Teknologi tersebut merupakan bantuan dari Jepang.
Sejak bencana tersebut, program bantuan dari ANRI berlanjut terutama setiap terjadi bencana.
Mulai 2013, ANRI memberikan layanan secara gratis kepada masyarakat yang terkena bencana di Jakarta, Bogor, Depok, dan Tangerang.
Dokumen yang dapat diserahkan seperti Kartu Keluarga, akte kelahiran, KTP, sertifikat tanah, akte perkawinan, dan lain-lain.
• Banjir Masih Tinggi, Warga Kampung Pulo Belum Dapat Bantuan, Pilih Tunggu di Emperan Toko
Mekanisme Layanan
Berikut adalah mekanisme layanan perbaikan dokumen yang rusak.
1. Masyarakat datang dan diterima bagian Humas Arsip Nasional RI
2. Humas Arsip Nasioinal RI berkoordinasi dengan Subdit Restorasi Arsip
3. Bersama petugas, masyarakat ke Subdit Restorasi Arsip
4. Subdit Restorasi Arsip memeriksa tingkat kerusakan
5. Hasil pemeriksaan:
- Jika digolongkan menjadi arsip kategori tidak bisa direstorasi maka akan dikembalikan ke pemilik arsip
- Jika bisa direstorasi makan arsip diserahkan ke petugas Subdit Restorasi Arsip dan masyarakat mengisi Form 1
6. Arsip direstorasi
7. Setelah arsip selesai direstorasi, petugas menghubungi pemilik arsip
8. Pemilik arsip datang ke Subdit Restorasi Arsip untuk mengambil arsipnya dan menunjukkan Form 1
9. Petugas Subdit Restorasi Arsip mengambil dan mengembalikan arsip yang telah selesai diperbaiki sesuai nomor Form 1
10. Petugas Subdit Restorasi Arsip arsip mengisi Form 2 dan buku catatan pembukuan arsip, selesai.
• Jakarta Banjir, Agus Pambagyo Justru Bandingkan DKI dengan Jepang: Punya Kita Jorok
Syarat Layanan
Berikut adalah syarat layanan dokumen yang rusak.
1. Masyarakat membawa dokumen yang rusak ke ANRI setiap hari kerja mulai pukul 08.00 sampai 15.00.
2. Dokumen asli (tidak dalam bentuk foto copy/laminating)
3. Setiap keluarga dilayani maksimal 10 lembar
4. Layanan bisa ditunggu di Gedung ANRI
• Suporter Persib Bandung Viking Galang Dana untuk Bantu Korban Banjir di Jakarta
(TribunWow.com/Anung Malik/Brigitta Winasis)