Terkini Nasional
Mardani Ali Sera Kritisi Gebrakan Bersih-bersih Erick Thohir: Saya Doakan Nafasnya Panjang
Mardani Ali Sera menilai apa yang dilakukan oleh Erick Thohir saat ini tidak efektif untuk menyelesaikan permasalahan yang bersarang di BUMN
Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir belakangan ini menjadi sorotan media dan publik karena gebrakan-gebrakannya yang besar dalam merombak BUMN, banyak pihak mendukung langkah tersebut.
Namun Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera tidak begitu setuju dengan langkah yang dilakukan oleh Erick Thohir.
Dikutip TribunWow.com, ia melihat langkah yang dilakukan oleh Erick Thohir tidak begitu efektif dalam menyelesaikan persoalan yang begitu banyak di BUMN.
• Jiwasraya Sempat Beli Saham Perusahaan Erick Thohir, Arya Sinulingga Beberkan Keuntungan
Mulanya Mardani mengeluarkan sebuah pernyataan yang ia tujukan kepada Erick Thohir.
"Untuk Erick saya berdoa biar punya nafas yang panjang, 8.200 triliun yang dikelola BUMN ini besar sekali," katanya di acara 'DUA ARAH' Kompastv, Senin (30/12/2019).
Kemudian Mardani mengkritisi kinerja Erick Thohir yang menurutnya sia-sia apabila hanya melakukan bersih-bersih saja.
"Kalau cuma semata bersih-bersih, lagi-lagi menurut saya konsepnya malah hilang," ujarnya.
"BUMN kita ini ada ketidakjelasan kelamin, antara fungsi sosial sama fungsi kapital," lanjut Mardani.
Menurut Mardani, apa yang dilakukan oleh Erick Thohir saat ini, dengan merombak jajaran petinggi BUMN hanya menyelesaikan sebagian kecil masalah yang ada di BUMN.
Mardani kemudian memberikan solusi efektif kepada Erick Thohir untuk menyelesaikan permasalahan di BUMN.
"Buat saya Erick masih di permukaan, harusnya segera mengajukan RUU perubahan Undang-Undang BUMN," terang Mardani.
"Segera membuat draf peraturan BUMN," lanjutnya.
Ia kemudian menyoroti permasalahan di BUMN yang terjadi saat ini.
Koordinasi yang buruk antar petinggi BUMN menurut Mardani adalah masalah terbesar yang bersarang di tubuh BUMN saat ini.
"Sekarang semua BUMN, mens sana in corpore sano, lo ke sana gua ke sono, akhirnya enggak nyambung," katanya.
Lalu Mardani sempat memuji Erick Thohir yang menjadikan posisi Dirut sebagai pusat pemegang kendali dalam sebuah BUMN.
"Erick sudah benar, dia ingin menjadikan Dirut BUMN ketua kelas," katanya.
"Tapi itu belum jalan," tambah Mardani.
Mardani kembali menyampaikan harapannya agar Erick Thohir mampu menyelesaikan persoalan yang ada di BUMN.
"Ini saya doakan nafasnya panjang karena banyak sekali tantangan," tegasnya.
• Said Didu Sebut Dalang di Balik Peneror Erick Thohir Ada di Sekitar Kekuasaan: Ini Bahaya Sekali
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-10.55:
Erick Thohir Ungkap Alasan Suka Bersih-bersih BUMN
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menceritakan alasan di balik dirinya yang sering melakukan gebrakan di BUMN.
Erick Thohir mengatakan satu di antara beberapa alasan dirinya melakukan hal tersebut adalah karena sebelum menjabat sebagai menteri, ia telah terlebih dahulu terjun cukup lama di dunia usaha.
Dilansir TribunWow.com, Erick Thohir mulanya mengatakan dirinya tidak ingin menunda-nunda pekerjaan yang ada.
• Dari CEO Jadi Menteri, Erick Thohir Akui Kehilangan Banyak Hal: Bahaya Sebenarnya, Kurang Sehat
Ia mengakui karena disiplin dalam menyelesaikan pekerjaan, dirinya sering disebut sebagai perfeksionis.
"Saya itu bukan tipe orang yang ingin menunda pekerjaan, justru saya ingin memastikan pekerjaan itu selesai," kata Erick Thohir di acara 'SpeedTalk' Talk Show tvOne, Kamis (26/12/2019).
"Tapi juga mau memastikan hasilnya juga baik, jadi kadang-kadang suka dibilang agak perfeksionis," lanjutnya.
Meskipun baik dalam hal tidak menunda pekerjaan, Erick Thohir mengakui menjadi perfeksionis kurang baik.
"Nah itu sebetulnya juga kurang baik," terangnya.
Erick Thohir mengatakan alasan di balik dirinya banyak membuat perubahan dalam BUMN karena tak ingin mengecewakan amanah yang telah diberikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menteri BUMN.
Harapan masyarakat pada dirinya juga menjadi dorongan untuk terus bekerja lebih baik dan cepat.
"Tetapi saya berusaha maksimal karena saya juga tidak mau kepercayaan Bapak Presiden, harapan dari masyarakat, dari rakyat dengan saya dua tahun sampai lima tahun di sini kan kita enggak tahu," paparnya.
Sebagai menteri, Erick Thohir tidak memungkiri dirinya bisa dicopot sewaktu-waktu karena hanya berperan sebagai pembantu presiden.
"Kan pembantu Presiden," katanya.
Mantan pengusaha tersebut mengatakan dirinya ingin memberikan hasil kerja yang dampaknya dapat terus dirasakan.
"Jadi Beliau mengeluarkan visi, saya harus memastikan bisa mengimplementasi, ini yang saya mau juga memastikan bahwa impact-nya (dampaknya) jangan hari ini, bisa terus berkelanjutan," ujar Erick Thohir.
"Jadi kita menanamkan juga fondasi, konsep dan implementasi yang bisa diteruskan," tambahnya.
• Dituduh Terima Uang Rp 100 Miliar soal Kasus Jiwasraya, Menteri BUMN Erick Thohir: Duit Darimana?
Terbiasa Jadi CEO
Erick Thohir mengakui sulit menjalankan tugas sebagai menteri BUMN.
"Karena sulit, saya enggak mau menyalahi menteri-menteri sebelumnya, bahwa me-manage 142 BUMN dengan hampir 800 anak cucu itu bukan pekerjaan yang mudah," tuturnya.
Perubahan awal yang ia ingin lakukan adalah sistem BUMN.
"Jadi dari mana perbaikannya, harus dari sistemnya dulu, karena itu kemarin-kemarin di awal kita memastikan BUMN secara kementerian itu bukan menambah birokrasi, tapi menjadi service (pelayanan) orientasi," jelas Erick Thohir.
Kemudian Erick Thohir ingin adanya tata kelola perusahan yang baik pada tiap perusahaan BUMN.
"Terus juga good corporate governance (tata kelola perusahan yang baik) secara transparan harus ditanamkan dari awal, paradigma supaya kita juga punya pencitraan yang baik supaya masyarakat percaya hasilnya baik," ujar Erick Thohir.
Cara mewujudkan hal tersebut menurut Erick Thohir dapat dicapai salah satunya melalui penempatan orang-orang yang berintegritas dalam tubuh BUMN.
"Dengan cara salah satunya, menempatkan orang-orang yang baik," kata Erick Thohir.
Erick Thohir mengakui banyaknya perubahan dan kerja cepat yang dilakukannya lantaran pengalamannya terbiasa menjadi CEO.
"Sudah terbiasa menjadi CEO, tapi memang Pak Presiden juga punya visi," terangnya.
• 9 Gebrakan Erick Thohir di BUMN, Copot Pejabat Eselon I Era Rini Soemarno hingga Rombak Direksi
Anak Cucu BUMN
Mengenai banyaknya anak cucu perusahaan BUMN, Erick Thohir mengatakan solusinya adalah menggabungkan perusahaan-perusahaan tersebut menjadi satu.
"Jumlahnya terlalu banyak, kan 800," kata Erick Thohir.
"Jadi nanti yang tidak sesuai dengan core business-nya yang sudah tidak sehat, kita lebih baik gabung-gabungkan saja," lanjutnya.
Erick thohir menyebut dirinya akan menyerahkan pemantauan sebagian besar perusahaan BUMN kepada tim yang telah dibentuknya.
Ia mengatakan perusahaan yang akan ia pantau secara pribadi hanya berjumlah 15 perusahaan.
"Saya bulanan itu 15 besar saja," ujar Erick Thohir.
"4 perbankan, Telkom, Telkomsel, PLN, Pertamina, Inalum," imbuhnya.
• Reaksi Erick Thohir soal Tudingan Terima Rp 100 Miliar terkait Kasus Jiwasraya: Diputarbalikkan
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-7.13:
(TribunWow.com/Anung Malik)