Breaking News:

Kasus Novel Baswedan

Penyerang Novel Baswedan Teriak Pengkhianat, Dewi Tanjung: Pelaku Masih Punya Nurani

Dewi berpendapat, pelaku penyiraman air keras kepada Novel masih punya hati nurani sehingga kadar air yang disiram tak membuat kulit Novel tak melepuh

Editor: Lailatun Niqmah
KOMPAS.COM/RINDI NURIS VELAROSDELA
Politikus PDI Perjuangan, Dewi Tanjung di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (12/8/2019). 

TRIBUNWOW.COM - Politisi PDIP Dewi Tanjung mendorong Polri untuk menuntaskan kasus penyiraman terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

"Iya dong, itu harus diselesaikan sampai ke akar-akarnya. Biar masyarakat tidak dibuat bingung," kata Dewi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (29/12/2019).

Menurut Dewi, sudah menjadi tugas kepolisian menangkap dan mengungkap kasus penyiraman air keras tersebut.

Ungkap Kejanggalan Kasus Novel Baswedan, Haris Azhar: Susah Diterima Akal Sehatnya Orang

Dewi berpendapat, pelaku penyiraman air keras kepada Novel masih memiliki hati nurani sehingga kadar air yang disiram tidak membuat kulit penyidik KPK itu melepuh.

"Padahal kalau kita lihat di media, si pelaku seperti dendam berat sama Novel sampai meneriakkan pengkhianatan kepada Novel," katanya.

"Tapi masih punya hati nurani, sehingga masih sempat menakar kadar konsentrat pada air yang dia siramkan. Ini sangat luar biasa sekali," ujar Dewi.

Tak hanya itu, Dewi juga mempertanyakan sikap Novel yang tak percaya terhadap penangkapan dua pelaku penyiraman air keras tersebut.

"Malah menuduh pelaku adalah wayang atau tumbal polisi," ucapnya.

Lebih lanjut, Dewi mengatakan, terkait laporannya terhadap Novel, saat ini masih menunggu diproses oleh kepolisian.

"Laporan saya sampai saat ini masih menunggu proses di kepolisian," pungkasnya.

Kata Pakar Ekspresi

Pakar Ekspresi Handoko Gani angkat bicara soal teriakan 'pengkhianat' yang diucapkan tersangka penyerangan Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Dilansir TribunWow.com, hal itu disampaikan Handoko Gani saat menjadi narasumber dalam program Apa Kabar Indonesia Malam yang diunggah di kanal YouTube Talk Show tvOne, Minggu (29/12/2019).

Mulanya, presenter menayangkan video saat tersangka penyerangan Novel.

Dalam tayangan itu, tersangka berinisal RB itu berteriak bahwa ia tak suka dengan Novel Baswedan.

"Tolong dicatat, saya enggak suka sama Novel karena dia pengkhianat," ucap RB dalam video itu.

Menanggapi hal itu, Handoko Gani menilai ekspresi pelaku bukan dalam kategori marah.

Jika benar marah, Handoko Gani mengatakan pelaku tidak menunjukan kemarahannya di level yang maksimum.

Satu di antara dua terduga penyerang Novel Baswedan yaitu RB memberikan pernyataan terkait kasusnya
Satu di antara dua terduga penyerang Novel Baswedan yaitu RB memberikan pernyataan terkait kasusnya (YouTube KOMPASTV)

Pasalnya, kata Handoko Gani, kemarahan pelaku dirasa kurang untuk melakukan penyerangan terhadap Novel Baswedan.

"Kalau kita lihat dari video yang kurang lebih 8 detik tersebut dan apabila kita hanya menganalisis dari situ saja," jelas Handoko Gani.

Saor Siagian Ungkap Dugaan Motif Pelaku Menyerang Mata Novel Baswedan: Berusaha Matikan Kariernya

"Justru saya ingin katakan ekspresi tersebut bukanlah ekspresi yang termasuk dalam kategori marah, yang sudah bisa membuat beliau ini melakukan hal yang sedemikian kejinya."

"Yang artinya kalau kita bicara soal emosi marah yang dimaksud ini, harusnya sudah di level maksimum."

"Dan ini saya tidak lihat dalam video durasinya sangat pendek tersebut, kalau kita bicara menganalisis hanya dari situ saja, yang artinya ini masih panjang," imbuh dia.

Lebih lanjut, Handoko Gani mengatakan seseorang belum dapat dikategorikan marah jika hanya alis turun ataupun matanya membelak.

Menurutnya, ekspresi marah yang ditunjukkan pelaku masih belum cukup menunjukan rasa dendamnya pada Novel Baswedan.

"Sebenarnya orang yang bersuara besar ketika marah ataupun dengan ekspresi wajah alisnya turun kemudian matanya membelak, itu belum tentu marah."

"Kalau dia marah belum tentu marah pada level yang sedemikian dendamnya, sehingga akan menyiram seseorang dengan air aki. Jadi perlu ekspresi yang lebih dari itu," beber Handoko Gani.

Handoko Gani juga mempertanyakan alasan pelaku mengungkapkan kegeramannya pada Novel Baswedan di hadapan media.

Menurutnya, hal itu bisa dicermati dari sisi kriminolog atau psikologi kejahatan.

"Tapi kita juga harus melihat dalam konteks beliau ini, sedang di bawa atau dipindahkan ke sebuah tempat atau ke mobil, dan dalam durasi yang pendek tersebut, 8 detik beliau mengungkapkan uneg-unegnya, ini juga satu pertanyaan yang perlu dicermati kalau dari sisi kriminologi, atau pun kita belajar tentang psikologi kejahatan, kenapa saat itu diungkapkan," ucap Handoko Gani.

"Itu jadi satu pertanyaan, kenapa di depan media. Tentu akan jadi PR bersama bagi penegak hukum atau pembela dari Bang Novel. Tapi kalau dari saya seperti itu," kata dia menambahkan.

Lihat videonya mulai menit 1:20:

Sebelumnya diberitakan Kompas.com, dua pelaku penyiraman air keras kepada penyidik KPK Novel Baswedan dibawa ke Bareskrim Mabes Polri seusai dilakukan penyelidikan di Polda Metro Jaya.

Dua pelaku berinisial RB dan RM ini dikeluarkan dari ruang pemeriksaan Polda Metro Jaya pukul 14.26 WIB.

Keduanya mengenakan baju tahanan berwarna oranye dengan kedua tangan diikat.

Prihatin Tersangka Sebut Novel Baswedan Pengkhianat, Saor Siagian: Itu Polisi atau Polisi-polisian?

Para pelaku dibawa oleh Direskrimum Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto ke mobil polisi.

Saat hendak digiring ke mobil polisi, salah satu pelaku berteriak bahwa ia tak suka dengan Novel Baswedan.

"Tolong dicatat, saya enggak suka sama Novel karena dia pengkhianat," ucap pelaku RB, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2019) seperti dikutip dari Kompas.com.

Seusai mengucapkan kata-kata tersebut kedua pelaku langsung dinaikkan dan dibawa oleh mobil polisi. 

(Kompas.com/Haryanti Puspa Sari/TribunWow.com/Vintoko)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dewi Tanjung: Pelaku Penyiraman Novel Baswedan Masih Punya Nurani"

Sumber: Kompas.com
Tags:
Dewi TanjungKasus Novel Baswedan TerungkapNovel Baswedan
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved