Impor Sepeda dari China Marak Buat Produsen Domestik Menjerit, Begini Curhatan Para Pengusaha
Sejumlah produsen sepeda dalam negeri merasakan dampak masifnya sepeda impor dari China.
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Sejumlah produsen sepeda dalam negeri merasakan dampak masifnya sepeda impor dari China.
Baik itu produsen berorientasi ekspor maupun domestik, bahkan konsumen ikut kena getahnya.
Direktur Insera Sena produsen sepeda Polygon William Gozali menjelaskan perusahaan merasakan dampak secara tidak langsung fenomena masifnya impor sepeda dari China.
• Jokowi: Mau Keluar dari Rezim Impor Tidak? Jangan-jangan Masih Ada yang Suka Impor BBM
"Meski demikian kami tidak bisa katakan positif atau negatif karena memang sasaran pasar Polygon agak berbeda," jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (23/12/2019).
William bilang, Polygon bakal melihat kondisi pasar terlebih dahulu.
Sebab sebagai produsen sepeda berorientasi ekspor perlu memperhatikan kondisi Brexit dan perang dagang China dan Amerika Serikat.
Jika memang ada kesempatan ekspor, Polygon akan menggarap pasar semampunya.
Adapun untuk pasar domestik, William mengakui Polygon akan memperhatikan kompetisi dari pasar.
Jika ada peluang untuk berkembang lebih maka akan diusahakan untuk merebutnya.
Menanggapi masifnya impor sepeda dari China, William berharap regulator dapat menertibkan impor sepeda sehingga lebih adil bagi industri dalam negeri.
"Kami tidak minta fasilitas, tapi hanya mengharapkan perlakuan adil," tegasnya.
William melihat kondisi Indonesia saat ini yang dibanjiri sepeda impor mahal dengan harga puluhan hingga ratusan juta.
Namun, proses impor sepeda mahal itu sama sekali tidak ada data di impor Indonesia.
William mengungkapkan data impor menunjukkan rata-rata harga impor sepeda hanya Rp 200,000/unit sehingga bea masuk dan pajak yang dibayar tidak lebih dari Rp 30,000/unit.
• Peringatan Jokowi ke Pelaku yang Sering Melakukan Impor Migas: Hati-hati, Saya Ikuti Kamu
Padahal banyak sepeda impor yang lebih mahal dari itu.