Terkini Nasional
Rencanakan Shrinking Perusahaan BUMN, Erik Thohir: Yang Terbaik akan Survive
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengaku mempunyai rencana untuk melakukan shrinking atau penyusutan perusahan milik negara.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
Dirinya tidak berharap orang-orang baru yang sudah terpilih di BUMN bisa menjalankan tugasnya dengan serius.
"Jangan sampai ada direksi-direksi yang menjadi oknum-oknum baru yang tugasnya hanya berfoya-foya," harapnya.
"Udah perusahaannya sakit, foya-foya, mending kalau perusahaannya untung," tutup mantan pemilik Inter Milan tersebut.
Simak videonya mulai menit ke: 32.11
• Erick Thohir Lelang 6 Jabatan Petinggi di BUMN, Ini Syarat, Formasi, dan Tata Cara Daftarnya
Erick Thohir Samakan Tim Kerjanya dengan Film Avengers
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyamakan lingkup kerjanya seperti film dari Amerika, yakni Avengers.
Dikutip TribunWow.com dari Youtube tvOneNews, Kamis (26/12/2019), pernyataan dari Erick Thohir muncul ketika disinggung soal figur-figur yang menjabat di BUMN.
Seperti yang diketahui, Erick Thohir melakukan perombakan besar-besaran untuk pengurus perusahaan-perusahaan milik negara tersebut.
Seperti munculnya nama Basuki Tjahaja Purnama atau yang dikenal Ahok sebagai Komisaris PT Pertamina, meski sempat menuai kontroversi.
Dan yang terbaru yakni, penunjukkan Zulkifli Zaini sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan beserta jajarannya.
Menurut Erick Thohir orang-orang yang dipilih ataupun dipertahankan merupakan figur yang baik dan tentunya kompeten.
"Ini kan menurut saya figur-figur yang baik," ujar Erick Thohir.
• Erick Thohir Ungkap Sosok yang Membuatnya Punya Jiwa Pengusaha sampai Jadi Menteri BUMN
Erick Thohir mengaku jika dirinya membutuhkan orang-orang baik tersebut untuk membantu dalam mengelola 140 perusahaan BUMN dengan cara baik juga.
"Karena tadi kuncinya me-manage 140 BUMN tak mungkin dimanage sendiri, kita bentuk tim yang baik lah," jelasnya.
Namun yang menjadi pertanyaan, bagaimana cara dari Erick Thohir untuk menyatukan figur-figur yang pastinya punya sifat-sifat yang berbeda.