Terkini Nasional
Susi Pudjiastuti: Mohon Maaf dalam 2 Tahun Terakhir Saya Gagal Tutup Total Penyelundupan Lobster
Susi Pudjiastuti kembali menyoroti soal wacana ekspor benih lobster, yang berpotensi merusak alam dan merugikan Indonesia.
Penulis: Laila N
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan, Susi Pudjiastuti, kembali menyoroti soal wacana ekspor benih lobster, yang berpotensi merusak alam dan merugikan Indonesia.
Dilansir TribunWow.com, melalui akun resmi Twitternya, Susi Pudjiastuti menyebut bahwa industri pembesaran lobster di Vietnam akan hancur jika tak dapat pasokan dari Indonesia, pada Kamis (26/12/2019).
Susi Pudjiastuti pun sempat mengungkapkan permohonan maafnya lantaran gagal menutup total ekspor benih lobster selama 2 tahun terakhir menjadi menteri.
• Susi Pudjiastuti Bantah Edhy Prabowo, Tunjukkan Data Ekspor Lobster RI sejak 2016 sebagai Bukti
"Pak President Yth, 2 tahun terakhir saya tidak mampu menghentikan lebih dari 50%% penyelundupan Bibit Lobster dr Wil Indonesia ke Singapura maupun Vietnam.
Walau bila dilihat dr hasil penggagalan penyelundupan nilai estimasi hampir Rp 1 T.. yg berhasil keluar lebih dr 50% nya
Andai saja bibit2 Lobster tadi tidak diselundupkan;
di Laut .. maka musim hujan ini para nrlayan penangkap Lobster akan merasakan Panen yg lebih dibandingkan 5 thn yg lalu.
Setiap tahun sejak Bapak memerintah penangkapan lobster jumlahnya sudah mulai terasakan. Mereka bersyukur," tulisnya.

Menurut Susi, uang hingga backingan terhadap oknum yang kuat membuat perintahnya tidak 100 persen dilaksanakan.
Sehingga penyelundupan benih-benih lobster ke Vietman masih ada yang lolos.
"Tanpa bibit Lobster dr kita Vietnam punya Ekspor Lobster & Industri Pembesaran Lobsternya akan Hancur & Rontok.
Namun 2 thn terakhir terutama 1 thn terakhir, sy tidak mampu menggagalkan penyelundupannya dg significant.
Terlalu besar uangnya hingga backing oknum2 besar & kuat ikut.
@susipudjiastuti Mohon maaf dalam 2 tahun terakhir saya gagal untuk menutup total penyelundupan bibit2 Lobster kita. Perintah saya tidak seratus % terlaksana," ungkapnya.
• Edhy Prabowo dan Susi Pudjiastuti Berdebat soal Lobster, Jokowi Tanggapi: Jangan Juga Awur-awuran

Lebih lanjut, Susi juga menyoroti soal pemberitaan mengenai Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mengingatkan Menteri KKP Edhy Prabowo terkait ekspor benih lobster.
Menurut Susi, celah-celah untuk penyelundupan yang dilakukan oknum masih ada.
Ia pun meminta pemerintah tetap waspada terkait pengambilan bibit dari alam.
"Alhamdulilah, di lorong yg gelap ada harapan cahaya... Belajarlah kita dr alam .. Nener Bandeng sudah habis.
Beruntung kita sydah bisa membenihkan. Lobster kita belum BISA
Jokowi meminta Menteri Edhy mengkaji lagi kebijakan ekspor benih lobster.
Tapi tetap kita harus waspada, pengambilan bibit di Alam semestinya tidak untk komersial besar2 an. S
idat yg telah dilarangpun diakali para penyelundup dg alasan budidaya. Ditangkaplah glasseel/ bibit sidat untuk pembesaran.
Alasan budidaya. Ternyata tetap diselundupkan.
Hingga sidatpun sudah hampir punah.
Cites apendix 2. Dan sidat belum bisa kita melakukan pembenihan di penangkaran. Semua bibit alam. Contoh jelas adlh Nener Bandeng!!!
Di Alam sudah punah. Untuk sudah bisa pembenihan buatan. Kalau tidak ikan bandeng asap tidak akan ada," ujarnya.
• Liberty Sitinjak Sebut Sel Setya Novanto Lebih Luas Dibandingkan yang Lain, Tak Ada Kamar Tersisa

Susi menjelaskan, hingga saat ini, orang-orang baru bisa melakukan pembesaran benih lobster, dan belum mampu membudidayakannya.
"Seharus..pengganti Ibu..seharusnya ber pikiran sama
Budidaya... Vietnam ber hasil...knp kita tdk?
Mkin Vietnam bisa menjadi mentor kita..utk belajar budidaya...," kata akun @Openmind_yg.
"@susipudjiastuti Bukan Budidaya !!! Tapi pembesaran saja!!!
kita belum mampu mengawinkan dan membuat lobster hamil hingga kita bisa pijahkan sendiri.
Jadi yg dimaksud BUDIDAYA disini adalh PEMBESARAN saja," balas Susi.

Sebelumnya, Susi juga sempat melontarkan sejumlah kritik terkait wacana ekspor benih lobster.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Susi mengatakan bahwa berdasarkan data Trademap, volume ekspor lobster mengalami lonjakan dari tahun ke tahun.
Sementara ekspor Vietnam mengalami penururan.
Hal itu terjadi lantaran pelarangan ekspor benih lobster yang diberlakukan Indonesia.
• Soal Firli Bahuri Rangkap Jabatan, Wakil Presiden Maruf Amin Minta Harus Sesuai dengan UU KPK
Tanggapan Jokowi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) merespons kritik soal wacana ekspor benih lobster oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, yang datang dari berbagai pihak, termasuk Mantan Menteri KKP Susi Pudjiastuti.
Dilansir TribunWow.com, pernyataan Jokowi sampaikan seusai meresmikan Tol Balikpapan-Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (17/12/2019).
Jokowi mengatakan penjelasan lebih pasti sebaiknya ditanyakan langsung pada Edhy Prabowo soal mekanisme ekspor tersebut.
Ia mengatakan terpenting adalah adanya manfaat bagi sejumlah pihak baik ada maupun tidak ada ekspor.
"Yang paling penting negara mendapatkan manfaat, nelayan mendapatkan manfaat, lingkungan tidak rusak," ujar Presiden Jokowi seperti yang dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.
“Yang paling penting itu, nilai tambah ada di dalam negeri. Ekspor dan tidak ekspor hitungannya dari situ,” lanjut Jokowi.
Meski begitu, Jokowi meminta publik untuk tak melihat permasalahan tersebut dari satu sisi saja.
Ia menginginkan adanya keseimbangan dalam sisi ekonomi dan juga lingkungan.
"Jangan kita hanya melihat lingkungannya saja tetapi nilai ekonominya juga dilihat," papar suami Iriana itu.
"Tapi jangan nilai ekonominya saja tapi lingkungannya harus dipelihara. Keseimbangan antara itu yang penting."
• Wacana Ekspor Benih Lobster Dikritik Susi Pudjiastuti, Jokowi: Yang Penting Negara Dapat Manfaat
“Bukan hanya bilang jangan, ndak, mestinya keseimbangan itu yang diperlukan, jangan juga awur-awuran, semua ditangkapin diekspor itu juga enggak benar,” tegas Presiden.
Jokowi juga meyakini para pakar punya cara agar benih lobster tak lagi diselundupkan dan diekspor secara sembarangan.
"Saya kira para pakar tentunya mengetahui bagaimana tetap menjaga lingkungan agar benih lobster tidak diseludupkan, tidak diekspor awur-awuran tapi juga nelayan mendapat manfaat dari sana, nilai tambah ada di negara kita," katanya.
(TribunWow.com/Lailatun Niqmah/Fransisca Mawaski)