Pilkada Serentak 2020
Tanggapi Tudingan Jokowi Ikut Campur soal Gibran Maju Pilkada, Akbar Tanjung: Tidak Serendah Itulah
Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung buka suara terkait banyaknya tudingan yang ditujukan kepada Jokowi dan putranya Gibran.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung buka suara terkait banyaknya tudingan yang ditujukan kepada Presiden Joko Widodo dan putranya Gibran Rakabuming Raka.
Seperti yang diketahui, Gibran sudah mendaftarkan diri sebagai bakal calon Wali Kota Solo di Pilkada 2020 mendatang.
Dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Rabu (25/12/2019), Akbar Tanjung meyakini Presiden Joko Widodo tidak akan ikut campur soal Gibran di Pilkada 2020.
• Ikuti Jejak sang Ayah Jokowi, Gibran Blusukan Pakai Kaos dan Sandal Jepit, sampai Terjun ke Kali
Selain Gibran, menantu Jokowi, Boby Nasution juga akan ikut berpartisipasi dalam Pilkada Medan.
Akbar Tanjung memastikan majunya Gibran ataupun Bobby tidak ada hubungannya dengan status Jokowi yang merupakan orang nomor satu di Indonesia saat ini.
Selain itu, Akbar Tanjung juga percaya kepada Jokowi, jika dirinya tidak akan memakai posisinya untuk memuluskan jalan Gibran di Pilkada 2020.
"Saya yakin Pak Jokowi tidak akan menggunakan posisi beliau sebagai presiden untuk mendorong publik memilih anaknya. Saya kira tidak serendah itulah," ujar Akbar Tanjung, Selasa (24/12/2019).
Akbar Tanjung menjelaskan majunya Gibran bukan karena keberadaan Jokowi sebagai presiden dan juga punya reputasi baik di Kota Solo.
Karena seperti yang diketahui, Jokowi pernah menjabat sebagai wali kota Solo pada dua periode tahun 2005-2012.
Namun majunya Gibran sebagai bakal calon di Pilkada Solo 2020 memang benar-benar niat dari individu sendiri.
• Disebut Tak Punya Bekal Politik, Gibran Ungkit Latar Belakang sang Ayah Jokowi

Dan tentunya sebagai Orangtua, Jokowi hanya bisa memberikan sebatas dukungan ataupun doa.
"Tentu saja Pak Jokowi sebagai presiden, sebagai orangtua, tentu beliau juga mempersilakan anak-anaknya kalau ada yang terpanggil," jelasnya.
Namun langkah Gibran untuk maju di Pilkada Solo 2020 tidak akan mudah.
Gibran harus mengalahkan bakal calon yang juga diusung oleh Partai PDI Perjuangan (PDIP), yakni Achmad Purnomo.
Gibran Ungkit Latar Belakang sang Ayah
Bakal calon Wali Kota Solo sekaligus anak sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka tampak merasa geram dengan tudingan yang menyebutnya tak punya bekal politik.
Beberapa pihak kabarnya masih meragukan jam terbang Gibran untuk menjadi pemimpin Kota Solo selama lima tahun ke depan.
Mendengar tudingan tersebut, Gibran memberikan tanggapan tegas.
Dilansir TribunWow.com dari TribunSolo, Senin (23/12/2019), Gibran mengatakan meski minim bekal politik, namun dirinya merupakan seorang pengusaha.
• Perjalanan Politik Gibran Menuju ke Pilkada Solo, Temui Megawati hingga Tunggu Hak Prerogatif PDIP
Oleh karena itu, dirinya mengaku juga sudah berhubungan dan mampu mengendalikan karyawan-karyawannya dengan baik.
Gibran kemudian juga mengungkit soal latar belakang sang ayah Jokowi sebelum maju dalam pemilihan wali kota Solo pada tahun 2005.
Menurut Gibran, Jokowi juga tidak punya pengalaman politik sebelum akhirnya terpilih menjadi wali kota Solo dalam dua periode.
Dan bahkan saat ini bisa menjadi orang nomor satu di Indonesia.
Gibran mengatakan, tidak banyak perbedaan antara dirinya dan Jokowi yang sama-sama merupakan seorang pengusaha.
"Saya ini biasa me-manage (mengelola) banyak orang," ujar Gibran.
"Seperti bapak saya juga dulu dari pengusaha tukang kayu," imbuhnya.
• Bersaing untuk Wakili PDIP di Pilkada Solo, Ini Komentar Gibran dan Purnomo seusai Uji Kelayakan
Oleh karenanya, Gibran tidak merasa minder untuk maju di Pilkada serentak 2020 mendatang sebagai bakal calon wali kota Solo.
Kemudian Gibran menceritakan tentang bagaimana pekerjaan menjadi pengusaha tukang kayu.
Yang mempunyai tugas tidak jauh berbeda dengan seorang wali Kota.
Selain mempunyai bawahan, Gibran juga mendapat pengawasan atau kontrol dari mentornya.
"Setiap melakukan blusukan saya juga catat apa keluhan untuk bisa dipertajam di visi misi saya agar tepat sasaran," ungkap Gibran.
"Di kiri kanan saya banyak mentor."
Lebih lanjut, dirinya mengakui masih muda untuk menjadi seorang pemimpin.
Apalagi jika dibandingkan dengan pesaingnya yang juga dari Partai PDIP, yakni Achmad Purnomo yang sudah berusia 70 tahun.
Namun dengan pemikiran maju untuk melakukan perubahan dan berinovasi untuk Kota Solo, Gibran optimis bisa bersaing dengan calon lainnya.
"Saya bukan bicara masalah umur, tapi mindset berinovasi," pungkasnya.
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)