Hanya Miliki 1 Bulan, Tim Nagara Rimba Nusa Cerita Kunci Kemenangan Sayembara Desain Ibu Kota

TRIBUNWOW.COM - Desain Nagara Rimba Nusa berhasil mengalahkan ratusan pesaing dalam kompetisi memenangkan sayembara desain Ibu Kota baru Indonesia.

Tim pembuat desain Nagara Rimba Nusa, Rahman Andra Wijaya dan Winarko Hadi Susilo menjelaskan bagaimana desain yang mereka buat dalam kurun waktu 1 bulan tersebut berhasil memenangkan sayembara.

Dikutip TribunWow.com, Rahman mulanya bercerita awalnya mereka berusaha menentukan tempat pembangunan ibu kota di Kalimantan.

"Proses menentukan tempat ini sudah melalui proses yang cukup panjang walaupun dengan waktu yang sangat terbatas," kata Rahman di acara 'KABAR PETANG' tvOneNews, Rabu (25/12/2019).

• Ini Sosok Sibarani Sofian yang Jadi Pemenang Sayembara Desain Ibu Kota Baru Nagara Rimba Nusa

Dalam menentukan area yang akan dibangun, Rahman mengatakan sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu area mana yang tidak diperbolehkan untuk dibangun.

"Kita memulai dengan sikap where not to build, di mana kita tidak bisa membangun," kata Rahman.

"Setelah kita dapatkan posisinya, yang kita sudah pasti tidak boleh kita bangun, barulah kita dapat satu area yang bisa kita bangun."

"Dari situ kita mulai proses kreatifnya, dengan memasukkan komponen-komponen tadi," tambah Rahman.

Hanya Miliki Waktu 1 Bulan

Winarko mengatakan dirinya dan tim Nagara Rimba Nusa hanya memperoleh alokasi waktu selama satu bulan saja untuk menyelesaikan desain tersebut.

Kunci dari keberhasilan Winarko dan rekan-rekannya membuat desain Nagara Rimba Nusa adalah karena sebelumnya mereka pernah mengenal satu sama lain.

Ia juga bercerita bagaimana para anggota tim Nagara Rimba Nusa pernah terlibat dalam proyek bersama sebelum bergabung untuk mengikuti sayembara desain ibu kota baru Indonesia.

• Bukan Istana, Jokowi Beberkan yang Bakal Dibangun Pertama di Ibu Kota Baru: Seluas 100 Hektare

Winarko mengatakan karena kedekatan tersebut, tiap satu sama lain dapat dengan mudah berkoordinasi membuat desain Nagara Rimba Nusa.

"Dari panita memberikan waktu kita kurang lebih satu bulan, jadi satu bulan itulah," ujarnya.

"Karena memang kita sebelumnya kelompok yang pernah bekerja sama secara profesional sehingga kita mudah untuk melakukan koordinasi," tambah Winarko.