Terkini Nasional
Ini 7 BUMN yang Tetap Merugi meski Sudah Dapat Suntikan Modal hingga Triliunan, Bulog Termasuk
Tujuh BUMN masih mencatatkan rugi. Padahal, tujuh BUMN tersebut sudah mendapatkan suntikan modal dari pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN)
Editor: Ananda Putri Octaviani
Perusahaan yang memiliki kode emiten KRAS ini pernah mendapatkan suntikan modal PMN sebesar Rp 1,5 triliun pada tahun 2016.
2. PT Dirgantara Indonesia
PT Dirgantara Indonesia sudah sejak lama mengalami kondisi keuangan yang sulit.
Pada tahun lalu, perusahaan pembuat pesawat ini mencatatkan rugi sebesar Rp 519 miliar.
Dirgantara Indonesia adalah sebuah BUMN yang awalnya bernama PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio yang didirikan pada 1976 dengan direktur utamanya BJ Habibie.
Dalam perjalanannya, pada tanggal 11 Oktober 1985 PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio berubah menjadi PT Industri Pesawat Terbang Negara, sebelum kemudian berubah menjadi PT Dirgantara Indonesia pada tahun 2000.
• Erick Thohir Tak Permasalahkan Praktik Politik Balas Budi di BUMN: Kalau Bagus, Kenapa Tidak?
PTDI sendiri total telah menerima Penyertaan Modal Negara (PMN) sebanyak tiga kali sejak 2011.
Yaitu Rp 1,18 triliun pada tahun 2011, Rp 1,4 triliun pada tahun 2012 dan Rp 400 miliar pada tahun 2015.
Penyebab rugi yakni karena adanya pembatalan kontrak dan order yang tidak mencapai target.
3. DOK Kodja Bahari
PT Dok Kodja Bahari menjadi salah satu dari tujuh Badan Usaha Milik Negara yang disoroti Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat rapat bersama Komisi Keuangan DPR pada tahun lalu.
Perusahaan ini menerima PMN sebesar Rp 900 miliar.
BUMN galangan kapal ini merugi karena beban administrasi dan umum yang terlalu tinggi yakni 58% dari pendapatan.
Sementara untuk kerugiannya, DOK Bahari sebesar 273 miliar di tahun 2018.
• Giat Bersih-bersih di BUMN, Erick Thohir Akui Terima Banyak Teror: Dengan SMS, WhatsApp
4. PT PAL