Breaking News:

Terkini Nasional

Di Mata Najwa, Sophia Latjuba Soroti soal Polemik UN: Kalau Tak Secepatnya Korban Bisa Berjatuhan

Sophia Latjuba menyebut bahwa pemerintah harus segera membuat perubahan terkait ujian nasional.

Penulis: Laila N
Editor: Mohamad Yoenus
Live Mata Najwa Trans7
Sophia Latjuba soroti polemik UN di Mata Najwa, Rabu (18/12/2019). 

Menurutnya, konteks UN dihapus atau tidak dengan perubahan dari hafalan ke penalaran berbeda.

"Konteks ini berbeda, antara ujian nasional dihapus atau tidak, dengan mengubah dari hafalan ke penalaran," ucap Sudewo.

"Ini konteksnya berbeda, saya setuju konteks dari hafalan diubah jadi penalaran."

"tetapi ujian nasional itu tidak harus dihapus, kan selama ini yang dikatakan hafalan, hanya kognitif belaka, ini diubah menjadi penalaran kan bisa."

"Jadi dua-duanya, tetap ada standar penilaian," sambungnya.

Ujian Nasional Dihapus Mendikbud Nadiem Makarim, Wapres Maruf Amin Ingatkan soal Ini

 

Sophia Latjuba soroti polemik ujian nasional
Sophia Latjuba soroti polemik ujian nasional (Live Mata Najwa Trans7)

Penjelasan Nadiem Makarim

Sementara itu, Mendikbud Nadiem Makarim menjalani rapat dengar pendapat (RDP) dengan DPR RI Komisi X, Kamis (12/12/2019).

Dalam rapat tersebut, pria yang akrab disapa mas menteri ini menjelaskan secara rinci tentang program assessment pengganti UN.

Dikutip dari laman Kompas.com, Nadiem mengatakan dalam assessment tersebut akan merujuk pada penilaian PISA, yaitu literasi dan numerasi.

"Kita telah menarik inspirasi dari berbagai asesmen di seluruh dunia, tidak hanya Indonesia. Kita bekerja sama dengan organisasi yang membuat PISA, yaitu OECD yang semuanya mengasesmen murni kompetensi bernalar," ujarnya.

"Artinya konten dari asesmen kompetensi sangat sulit dibimbelkan," lanjut Nadiem.

Nadiem menilai, kedua hal tersebut sangat penting dimiliki oleh tiap individu.

"Topiknya cuma dua. Satu, literasi, yaitu kemampuan memahami konsep bacaan. Bukan membaca. Yang kedua adalah numerasi, yaitu bukan kemampuan menghitung, tapi kemampuan mengaplikasikan konsep hitungan di dalam suatu konteks yang abstrak atau yang nyata," kata Nadiem.

Tak hanya soal pengukuran literasi dan numerasi, Nadiem lalu menjelaskan soal survey karakter.

Hal ini dilakukan untuk menilai penanaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila di lingkungan sekolah.

Nadiem berujar, pengajaran soal Pancasila ini bukan hanya sekadar menghafalkan sila-sila tersebut, tetapi juga mengamalkannya dalam kehidupan.

Nadiem Makarim Jelaskan Format Pengganti Ujian Nasional (UN) hingga Perubahan Sistem Zonasi

"Caranya bukan dengan nanya sila apa atau lambang Indonesia. Asas-asas seperti gotong royong, keadilan, kebinekaan, toleransi. Hal-hal seperti ini akan kita ubah jadi format simple dalam survei," tutur Nadiem.

"Apakah misal ia dikondisikan dengan aman, apakah ia di-bully di kelas, apakah mendapatkan tekanan dari orang tua, guru, dan teman di lingkungan, apakah diberikan ajaran yang tidak toleran, apakah ia diberikan kesempatan beropini. Seperti itu," jelasnya. (TribunWow.com/Lailatun Niqmah/Fransisca Mawaski)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Sophia LatjubaMata NajwaUjian Nasional
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved