Kabinet Jokowi
Erick Thohir Jawab Isu Bergabungnya Susi Pudjiastuti, Ignasius Jonan, dan Sandiaga Uno ke BUMN
Erick Thohir menjawab bagaimana kemungkinan nama-nama seperti Susi Pudjiastuti hingga Sandiaga Uno bergabung ke BUMN
Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Menteri BUMN Erick Thohir mengakui dirinya menerima banyak teror semenjak melakukan pencopotan beberapa petinggi BUMN.
Erick Thohir mengatakan ancaman dan teror tersebut adalah hal yang harus dihadapi ketika ingin merubah BUMN.
Dikutip TribunWow.com, mulanya Erick Thohir mengungkapkan rasa syukurnya karena diberi amanat mengemban tugas sebagai Menteri Kabinet Indonesia Maju.
"Alhamdulillah, bahwa Allah sudah memberikan sesuatu yang luar biasa kepada saya," kata Erick Thohir di kanal YouTube OPSI METRO TV, Senin (16/12/2019).
"Tentu kita harus jaga, ini yang saya juga tidak malu-malu bicara dengan keluarga saya jangan ganggu saya," tambahnya.
• Jadi Presiden atau Wapres di 2024? Ini Jawaban Erick Thohir: Presiden 2024 Feeling Saya Orang Jawa
Setelah menjadi Menteri BUMN, Erick Thohir mengatakan dirinya memperingatkan orang-orang agar tidak tertipu ketika ada pihak yang mencatut nama keluarganya dalam suatu kepentingan tertentu.
"Jadi kalau nanti ada yang bawa nama istri saya, anak saya atau kakak saya, ataupun keluarga saya, cek dulu ke saya," ujarnya.
Ia kemudian mengatakan pencatutan nama sudah pernah terjadi.
Erick Thohir bercerita nama Wakil Menterinya (Wamen) pernah dipakai dalam proses rekruitmen komisaris dan direksi BUMN.
"Sekarang banyak sekali, Wamen saya saja sudah dipakai namanya dalam perekrutan komisaris dan direksi," terangnya.
Kemudian menanggapi soal teror, Erick Thohir mengatakan memang mau tak mau harus siap menghadapi hal tersebut.
"Hal-hal ini memang menjadi sesuatu yang kita harus hadapi," ujarnya.
Teror yang diterima oleh dirinya selama ini berbentuk pesan melalui SMS atau aplikasi WhatsApp.
"Belum lagi misalnya teror-teror, bukan ke fisik, misalnya dengan SMS, dengan WhatsApp," jelas Erick Thohir.