Pilkada Serentak 2020
Bela Gibran dan Bobby, Politisi PDIP Deddy Sitorus Ungkit Langkah Politik Istri-istri Kader PKS
Bela partisipasi Gibran dan Bobby di Pilkada 2020, Deddy Sitorus minta PKS berkaca soal istri Gubernur Sumbar dan istri Wali Kota Bandung maju DPR RI
Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Politisi PDIP Deddy Sitorus angkat bicara soal isu Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution yang dikatakan sebagai politik nepotisme dan dinasti karena berasal dari keluarga Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Mendengar kabar tersebut, Deddy membantah adanya permainan nepotisme yang terlibat dalam usaha Gibran dan Bobby untuk maju bertarung di kontestasi Pilkada 2020.
Dikutip TribunWow.com, awalnya Deddy sempat mengutip sebuah pepatah yang menggambarkan bahwa tidak ada hubungan antara nepotisme dan langkah politik Gibran, Bobby.
"Jauh panggang dari Api," kata Deddy dalam acara 'DUA ARAH' Kompastv, Senin (16/12/2019).
• Hasil Survei Elektabilitas Gibran di Solo Masih Kalah dari Petahana, Begini Pembelaan PDIP
Deddy lanjut menjelaskan apa itu nepotisme berdasarkan definisi dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
"Kalau kita mau mengatakan ini nepotisme, apalagi dinasti," kata Deddy.
"Pertama mari kita lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia, apa itu nepotisme."
"Nepotisme itu perilaku yang memperlihatkan kesukaan berlebihan kepada kerabat dekat, kecenderungan mengutamakan sanak saudara sendiri."
Pada kasus Gibran dan Bobby, Deddy tidak melihat adanya campur tangan Jokowi dalam pencalonan keduanya.
"Itu bisa terjadi kalau memberi kekuasaan," tambahnya.
Sedangkan untuk kasus dinasti politik, Deddy menyebut dinasti hanya dapat dilakukan ketika pemegang kekuasaan memiliki otoritas absolut.
"Demikian pula dinasti, dinasti itu konsep kerajaan, di mana dia punya otoritas melakukan apapun yang di mau," jelasnya.
Ia menjelaskan majunya Gibran dan Bobby adalah hal yang lumrah.
Keduanya memiliki kapasitas dan keinginan untuk memperbaiki daerahnya masing-masing.
"Kasus ini (Gibran dan Bobby maju Pilkada) sebenarnya kasus yang biasa," kata Deddy.