Terkini Nasional
Sandiaga Uno Sebutkan Aset Utama Kejayaan Garuda, Singgung Langkah Erick Thohir Copot Ari Askhara
Sandiaga Uno menyebutkan sederet faktor yang menjadi penyumbang keberhasilan Garuda sebagai salah satu maskapai terbaik di Asia
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menjelaskan bahwa kekuatan dari Garuda Indonesia ada pada sumber daya manusianya.
Sandiaga Uno mengatakan Garuda Indonesia unggul dalam kekuatan awak kabin dan pelayanan yang baik.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Talk Show tvOne, Sabtu (14/12/2019), mulanya Sandiaga Uno bercerita tentang pandangannya terhadap kasus mantan Dirut Garuda Ari Askhara.
• Arief Poyuono Sindir Erick Thohir soal Kasus Garuda: Erick Ini Harus Ngerti, Ini Cuma Hasil Kecil
Ia menilai kabar tersebut sangat merugikan bagi Garuda yang menjadi satu di antara beberapa BUMN terbaik di Indonesia.
"Ini kabar meresahkan, karena Garuda adalah perusahaan terbaik dalam beberapa tahun belakangan," jelas Sandiaga Uno.
"Semua orang selalu ingin terbang menggunakan Garuda."
"Kini Garuda adalah salah satu maskapai terbaik di Asia," tambahnya.
Mantan cawapres pendamping Prabowo tersebut menjelaskan kekuatan Garuda berada pada kualitas awak kabinnya yang berkualitas dan sumber daya manusianya yang mumpuni.
"Dan salah satu kekuatan Garuda adalah, sumber daya manusia mereka, kru kabin, pelayanan mereka," ujar Sandiaga Uno.
Ia berpesan agar pencopotan Ari Askhara jangan sampai merusak nama baik Garuda secara keseluruhan.
"Pencopotan Direktur Utama Garuda harus dipisahkan dengan kesuksesan Garuda Indonesia, agar tidak menodai nama baik Garuda Indonesia," kata Sandiaga Uno.
Suami dari Nur Asia Uno tersebut lanjut membahas soal langkah Menteri BUMN Erick Thohir yang melakukan pencopotan Ari Askhara.
Ia memuji kebijakan Erick Thohir karena apa yang dilakukan oleh Ari Askhara merupakan pelanggaran yang nyata dilakukan dengan sengaja.
"Namun Erick sebagai menteri sudah memberikan sinyal yang jelas," kata Sandiaga Uno.
"Dia baru saja dipecat untuk memperlihatkan bahwa jika Anda adalah pemimpin BUMN, Anda harus memimpin dengan memberikan contoh."
"Dan tindakan seperti ini sangat jelas, bagian dari penyalahgunaan kekuasaan, mencari keuntungan pribadi."
"Pemerintahan yang buruk, tidak ada keterbukaan dan banyak hal lainnya."
"Hal seperti ini sama sekali tidak bisa ditoleransi," tambahnya.
Sandiaga Uno mengatakan apa yang dilakukan oleh Erick Thohir merupakan pesan kepada seluruh petinggi BUMN agar tidak mencoba menyelewengkan amanat yang telah diberikan oleh negara.
"Sinyal ini bukan hanya ditujukan pada pemimpin Garuda tapi seluruh direktur tingkat eselon," tutur Sandiaga Uno.
"Untuk memastikan agar mereka tetap bersih dalam mengurus BUMN."
"Dan menurut Undang-Undang Dasar kita ayat 23, bahwa ekonomi dan aset negara, khususnya BUMN seperti Garuda adalah milik raykat Indonesia."
"Dan kita harus memastikan berjalan mengikuti ketentuan yang berlaku," imbuhnya.
• Viral Cucu Usaha Garuda Tauberes, Erick Thohir Tertawa: Buat Saya Menggelitik
Video dapat dilihat di menit awal
Kesaksian Pramugari Garuda Senior soal Ari Askhara
Pramugari Senior Garuda Indonesia, Yosephine Chrisan Ecclesia mengungkap sosok oknum pramugari yang dekat dengan Eks Direktur Utama (Dirut) Garuda Ari Askhara (AA).
Dilansir TribunWow.com, Yosephine mengaku mengenal sosok pramugari itu.
Tak hanya dirinya, banyak rekan-rekan pramugari yang juga mengetahui kedekatan Ari Askhara dengan oknum pramugari itu.
Hal itu disampaikan Yosephine melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Selasa (10/12/2019).
• Klarifikasi Iis Dahlia soal Suami Satrio Dewandono dan Harley Selundupan di Pesawat Garuda Indonesia
• Daftar Nama 4 Direksi Garuda Indonesia yang Dipecat Erick Thohir Selain Ari Askhara
Yosephine mengaku banyak bukti yang bisa menunjukkan kedekatan eks Dirut Garuda dengan oknum pramugari itu.
"Udah ada bukti juga ya kayaknya, video, foto, jadi saya tidak bisa bilang itu bohong dan saksi yang masih hidup juga banyak," ucap Yosephine.
Bahkan, oknum pramugari itu disebutnya tak malu menaruh foto Ari Askhara di balik id card yang dipakai.
"Saya melihat sih dari dia suka gantungin foto AA di belakang id card dia," ucap Yosephine.
Menjalin kedekatan dengan sosok petinggi Garuda, oknum pramugari itu disebutnya memiliki karier yang cemerlang.
Menurut Yosephine, oknum pramugari itu kini sudah menempati jabatan yang cukup tinggi untuk kalangan pramugari.
"Sama, pramugari, tapi posisinya sudah MBC, sudah pakai baju ungu seragamnya," kata dia.
"MBC itu penanggungjawab di servis di kelas ekonomi ada satu, di bisnis ada satu."
Padahal, menurut Yosephine, untuk memperoleh jabatan itu pramugari harus berpengalaman minimal 5 tahun.
"Setahu saya kalau baju ungu itu prosesnya lama, paling cepat itu lima tahun, itu aja udah hebat gitu loh," kata Yosephine.
Namun, ia mengaku tak tahu pasti berapa lama oknum pramugari itu bekerja di Garuda.
"Saya kurang tahu dia sudah bekerja berapa tahun, tapi kan bisa dilihat di media sosial ya dia lulus kuliah kapan," ujar dia.
"Sekarang the power of medsos."
Yosephine mengungkap jadwal domestik pramugari Garuda.
"Setiap harinya kalau domestik itu kalau kita terbang short flight itu bisa 4 jam, tapi kalau long flight itu bisa 7 jam," ucap Yosepine.

• Klarifikasi Iis Dahlia soal Suami Satrio Dewandono dan Harley Selundupan di Pesawat Garuda Indonesia
Ia pun merasa adanya ketidakadilan dalam penentuan jadwal pramugari.
Sebab, ada kelonggaran bagi pramugari terdekat Ari Ashkara untuk memilih jadwal penerbangan.
"Jadwalnya itu saya rasa enggak adil juga," ucap Yosephine.
"Jadi ada beberapa oknum yang bisa memilih schedule internasional dan dia bisa terbang dengan geng-geng itu aja," sambung dia.
Mendengar pernyataan Yosephine, presenter pun penasaran mengapa pramugari senior itu menyebut dengan kata 'oknum'.
"Kenapa oknum nyebutnya?," ucap presenter.
"Ya masih enggak jauh-jauh dari lingkungan AA (Ari Ashkara) itu," sahut Yosephin.
Namun, pernyataan berbeda disampaikan oleh Sekjen Federasi Pilot Indonesia (FPI), Capt Setiadji Dwiwandoko.
Selama puluhan tahun menjadi polit, Setiadji menyebut tak pernah merasakan adanya ketidakadilan dalam profesinya.
"Saya sudah 36 tahun," kata Setiadji.
"Kalau dari sisi pilot itu tidak ada perbedaan. Sesuai dengan peraturan, sesuai dengan prosedur."
Ia pun tak menampik bahwa pada jadwal awak kabin kerap dilakukan inovasi.
"Yang banyak inovasi memang dari cabin crew," kata dia.
Setiadji pun mengaku tak keberatan dengan kebijakan di era Ari Askhara.
Namun, ia menyebut kebijakan yang dikeluarkan harus sesuai dengan aturan.
"Kalau saya rasa ya seperti yang saya bilang, kalau inovasi dalam satu perusahaan itu sah-sah saja," ujar Setiadji.
"Asal dalam aturan, seperti yang dikemukakan tadi."
Simak video berikut ini dari menit awal:
(TribunWow.com/Anung Malik/Jayanti Tri Utami)