Terkini Nasional
Komentari Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar, Rocky Gerung Sebut Indikasi Jokowi-Mega Pecah Kongsi
Rocky Gerung mengomentari soal Pemilihan Ketua Umum Partai Golkar yang belum lama terjadi pada Rabu (4/12/2019) lalu.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Itu bagus dalam upaya untuk membuat perusahaan negara itu terbuka dari untuk analisa publik itu," pujinya.
Apalagi, BUMN saat ini sangat dibutuhkan untuk pemasukan negara.
"Nah kita tahu bahwa kebutuhan APBN kita diandalkan justru pada kemampuan BUMN untuk generate income itu, jadi mustinya harus bersih dulu," ucapnya.
• Rocky Gerung Ungkap Perkembangan Pelaporan soal Presiden Tak Paham Pancasila, Sempat Goda Presenter
Meski banyak yang dibongkar, jangan sampai masalah-masalah itu justru membuat memperlambat kinerja BUMN.
"Kalau enggak kayak mesin mobil itu panasnya itu justru menghambat gerak mobil jadi overhate BUMN ini," pungkasnya.
Kemudian, Rocky Gerung mengatakan bahwa ia ingin melihat Erick Thohir tak hanya membongkar kejanggalan ketidakefesiensinya birokrasi BUMN.
Erick Thohir dituntut untuk membongkar apakah ada permainan politik dalam BUMN.
"Saya ingin dorong supaya Menteri BUMN ini juga membuka apa sebetulnya selain soal inefesiensi birokrasi di BUMN kita dah tau semua."
"Tapi infrastruktur politik yang mengendalikan itu, itu yang musti dibongkar," ujar Rocky Gerung.

Ia menduga, jika dibongkar bisa saja akan menyangkut nama-nama menteri sebelumnya yang merupakan tokoh politik.
"Dan itu bisa melibatkan menteri-menteri di kabinet sebelumnya yang adalah juga tokoh-tokoh partai politik," lanjutnya.
Sehingga adil bahwa masyarakat juga bisa melihat apakah ada permainan politik di BUMN.
"Jadi musti fair publik ingin lihat bersih tapi sekaligus tunjukkan kenapa di bawah karpet merah BUMN ada tuker tambah politik."
"Nah menteri musti mampu untuk kasih sinyal bahwa dia juga ingin bongkar sejauh itu," saran Rocky Gerung.
"Artinya korupsi BUMN yang basisnya politik juga musti dibongkar itu sekaligus," imbuhnya.