Breaking News:

Terkini Nasional

Profil Agung Laksono, Politisi Senior Golkar yang Dilantik Jadi Wantimpres Baru Jokowi

Mantan Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono ditunjuk sebagai Watimpres bersama delapan orang lain, ini profilnya.

Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Rekarinta Vintoko
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Agung Laksono 

TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik sembilan orang anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) pada Jumat (13/12/2019).

Dari sembilan orang Wantimpres, terdapat nama politisi senior Partai Golkar Agung Laksono.

Dikutip TribunWow.com dari Wikipedia, Agung Laksono lahir di Semarang, 23 Maret 1949.

Bambang Soesatyo Mundur dar Caketum, Agung Laksono Yakin Airlangga akan Rangkul Pendukung Bamsoet

Pria berusia 70 tahun ini pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia periode 2009-2014.

Dia juga sempat menjadi Ketua Umum Partai Golkar pada 2014 menggantikan Aburizal Bakrie.

Sayangnya, saat itu terjadi dualisme kepemimpinan dalam partai berlambang pohon beringin tersebut.

Sejumlah kader menggelar Musywarah Nasional di Bali dan menyatakan Aburizal Bakrie sebagai ketua umumnya.

Agung Laksono menempuh pendidikan menengah atasnya di SMA Negeri 4 Medan.

Selepas SMA, Agung melanjutkan studinya di Universitas Kristen Indonesia tepatnya di Fakultas Kedokteran dan lulus pada 1972.

Ia memulai karier politiknya di Partai Golkar, bahkan Agung sempat menjadi Ketua Umum Angkatan Muda Partai Golkar pada 1984-1989.

Tahun 1998 Agung ditunjuk sebagai Menteri Negara Pemuda dan Olahraga pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.

Setahun berselang, Agung menjadi anggota legislatif di Senayan periode 1999-2004.

Kariernya makin meningkat ketika dirinya menggantikan posisi Akbar Tandjung sebagai Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPR).

Pada 7 Desember 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menunjuknya sebagai pelaksana tugas Menteri Pemuda dan Olahraga menggantikan Andi Mallarangeng yang terjerat kasus korupsi.

Profil Dato Sri Tahir, Konglomerat Surabaya yang Kini Jadi Anggota Wantimpres, Pernah Dipuji SBY

Jokowi Lantik Wantimpres

Presiden Jokowi melantik sembilan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) di Istana Merdeka Jakarta, Jumat (13/12/2019) sore.

Satu dari sembilan nama yang ditunjuk menjadi Wantimpres adalah politikus senior PDIP, Sidharto Danusubroto.

Dia mengaku sudah mendapatkan undangan untuk pelantikan.

"Iya sudah dapat undangan (pelantikan)," kata Sidharto saat dihubungi wartawan, Jumat (13/12/2019).

Sidharto juga mengungkap nama-nama yang juga ditunjuk Jokowi menjadi Wantimpres.

Mereka yakni mantan Menko Polhukam Wiranto, Ketua Dewan Pakar Golkar Agung Laksono, pengusaha Arifin Panigoro, hingga pengusaha Dato Sri Tahir.

Selain itu, Jokowi juga menunjuk Habib Luthfi bin Yahya untuk mengisi posisi Wantimpres.

Ada pula nama pengusaha Putri Wardhani.

"Ada Pak Wiranto, Agung Laksono lalu Arifin Panigoro," tambah Sidharto.

Profil Arifin Panigoro, Wantimpres Baru Jokowi yang Diberi Julukan Raja Minyak Indonesia

Daftar Wantimpres:

1. Sidarto Danusubroto (politisi PDI-P)

2. Dato Sri Tahir (bos Mayapada Group )

3. Putri Kuswisnu Wardani (bos Mustika Ratu)

4. Mardiono (politisi PPP)

5. Wiranto (mantan Menko Polhukam)

6. Agung Laksono (politisi Golkar)

7. Arifin Panigoro (bos Medco Energi)

8. Soekarwo (mantan Gubernur Jawa Timur)

9. Luthfi bin Yahya (Tokoh NU)

Lihat video pelantikannya:

Penolakan Oesman Sapta Odang

Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang atau Oso menolak tawaran untuk menjadi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

Ia beralasan, dirinya masih ingin fokus untuk  mengurus partainya, Hanura.

Ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (13/12/2019), Oso berbagi cerita bagaimana dalam beberapa minggu terakhir kalau dia dicari-cari oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

"Beberapa minggu ini saya dicari Pak Pratikno tapi saya di luar kota. Nanti kan bisa ditanyakan ke Pak Pratikno benar tidaknya. Lalu saya tadi diundang oleh Pak Pratikno. Sebetulnya kemarin, tapi saya baru datang tadi malam dari luar kota dan baru sekarang bisa menemui Pak Pratikno," tutur Oso.

Dalam pertemuan itu, lanjut Oso, Pratikno‎ menyampaikan padanya soal keinginan Presiden Jokowi ingin agar dirinya dapat menjadi Wantimpres di pemerintahan keduanya.

Merespons itu, Oso langsung menjawab dirinya tidak dapat menerima tawaran tersebut karena ingin tetap berjuang di Partai Hanura.

Oso mengaku sangat berterima kasih, dan memohon maaf karena tidak bisa menjadi Wantimpres.

"‎Tentunya Bapak Presiden tahu sikap dan sifat saya. Saya menyampaikan ini (penolakan) melalui Pak Pratikno. Ini juga untuk jaga perasaan jangan sampai saya disebut menolak tanpa jaga perasaan," tegasnya.

Dikonfirmasi apakah dari Hanura menyodorkan nama lain? Oso tidak menjawab lugas.

Presiden Jokowi lebih tahu siapa sosok pengganti dirinya sebagai Wantimpres.

"‎Itu Pak Presiden yang tahu. Saya tidak mau berandai-andai kami usulkan. Kami tidak pernah memaksa apalagi meminta. Keberadaan Hanura tulus iklas dukung presiden dari Pilpres sampai pemerintahan tersusun kabinet," tambahnya.

(TribunWow.com/Fransisca Mawaski)

Tags:
Agung LaksonoDewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres)JokowiPartai GolkarAburizal BakrieSoeharto
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved