Terkini Daerah
Pengakuan Anak Jamaluddin, Hakim PN yang Diduga Dibunuh Orang Dekat, Ungkap Kejanggalan Ini
Putri Hakim PN Medan yang diduga dibunuh, Kenny Akbari menemukan sejumlah kejanggalan atas peristiwa yang menimpa sang ayah.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Putri Hakim PN Medan Jamaluddin yang tewas dibunuh, Kenny Akbari menemukan sejumlah kejanggalan atas peristiwa yang menimpa sang ayah.
Kenny Akbari memaparkan beberapa kejanggalan itu saat menjadi narasumber di acara Fakta Tv One dilansir TribunJakarta pada Selasa (10/12/2019).
Mulanya, Kenny Akbari menyatakan keseharian sang ayah yang biasanya tak pernah keluar rumah di pagi hari buta.
"Yang biasanya keluar rumah duluan itu aku sekitar pukul 6.00 - 6.30 WIB atau bisa lebih cepat dari itu, ayah aku belakangan biasanya," ucap Kenny Akbari.
• Fakta Baru Pembunuhan Hakim PN Medan Jamaluddin, Terungkap Bukan Diracun
Lebih lanjut, Kenny Akbari menjelaskan waktu pulang sang ayah sekitar pukul 22.00 WIB atau bergantung pada selesainya pekerjaan hakim PN Medan itu.
Kenny Akbari menuturkan, ia pertama kali mendapatkan informasi sang ayah tewas diduga dibunuh ketika kembali ke rumah sekitar pukul 14.00 WIB.
"Rumah saat itu kosong, terus aku ke lantai atas melihat istri Om Pia dan dua adik. Sekitar pukul 18.00 WIB, datang tetangga, polisi dan lurah."
"Aku kebangun dan terkejut karena ramai orang. Polisi mempertanyakan pakaian dan waktu pergi Hakim PN Medan dari rumah. Tetapi saya jawab enggak tau karena baru pulang jam 2 siang," jelas Kenny Akbari.
Kenny Akbari menuturkan, saat itu ia diberitahu bahwa Jamaluddin telah tiada.
"Saat itu aku sendirian enggak ada (red: orang)," ungkap Kenny Akbari.
• Hakim PN Medan Tewas di Semak-semak, Saksi Sebut Sebelumnya Mobil Sempat Terlihat Bolak Balik
Lebih lanjut, Kenny Akbari menyoroti pernyataan ibundanya yang menuturkan bahwa ponsel Jamaluddin sempat mati dan tak bisa dihubungi.
Kenny Akbari merasa hal tersebut jarang dilakukan sang ayah.
"Pasti dia jawab walaupun lagi sidang sekalipun dan dia enggak pernah pergi sepagi itu," tegas Kenny Akbari.
Kenny Akbari merasakan ada kejanggalan dari peristiwa yang menimpa sang ayah, Jamaluddin.
"Iya janggal juga sih, selama aku tinggal disini dia enggak pernah pergi sepagi itu. Katanya keluar pukul 5 pagi dan mau jemput kenalan di bandara, itu seperti bukan ayahku sekali," kata Kenny Akbari.