Agenda Presiden
Jokowi Pilih ke SMK daripada KPK saat Peringatan Hari Antikorupsi, ICW: Ini Jadi Tanda Buang Badan
Presiden Joko Widodo tidak memenuhi undangan Komisi Pemberantasan Korupsi untuk menghadiri acara hari antikorupsi sedunia yang digelar KPK.
Editor: Lailatun Niqmah
Begitu juga Erick yang berperan sebagai tukang bakso ikut-ikutan mengingatkan Bedu.
Dengan nada satir, Erick mengungkit soal penyelundupan Harley yang berujung Pemecatan Dirut Garuda baru-baru ini.
"Jangan mentang-mentang anak bos malah manfaatin fasilitas, relasi. Namanya nepotisme. Nanti kalau lu udah gede, terus jadi dirut, malah nitip barang-barang lu," kata Erick.
Dialog itu membuat Presiden Jokowi dan para siswa tertawa lepas.
• Kata Pengamat Politik soal Majunya Gibran dan Bobby di Pilkada 2020: Jokowi Tak Beri Teladan
Utus Ma'ruf Amin
Seusai acara selesai, Presiden Jokowi mengungkapkan alasannya lebih memilih datang ke SMK 57 ketimbang acara hari antikorupsi dunia di gedung KPK.
Presiden Jokowi mengatakan, ia tak menghadiri acara di KPK karena ingin memberi kesempatan kepada Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
"Ini kan Pak Ma'ruf belum pernah ke sana , ya bagi-bagi lah," kata Jokowi kepada wartawan di SMK 57.
Selama lima tahun terakhir, ia selalu menghadiri acara hari antikorupsi yang digelar KPK.
Oleh karena itu, kali ini ia memberi kesempatan kepada wapres Ma'ruf Amin yang baru saja menjabat.
"Masak setiap tahun saya terus, ini Pak Ma'ruf belum pernah kesana, silahkan Pak Ma'ruf, saya di tempat lain," kata dia.
Disebut Buang Badan

Langkah Jokowi yang memilih datang ke SMK Ketimbang KPK menuai kritik.
Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo menilai ada yang salah antara hubungan Presiden Jokowi dengan KPK.
Ia memandang sudah tidak ada chemistry dan komunikasi baik antara Jokowi dan KPK pascapolemik pengesahan undang-undang (UU) KPK beberapa waktu lalu.