Breaking News:

Kabar Tokoh

Sosok Ari Askhara, Mantan Dirut Garuda, Punya 12 Sertifikat Tanah hingga Dikenal Tertutup

Mantan Dirut Garuda Ari Askhara dikenal tertutup di lingkungan tempat tinggalnya di Bali.

Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUN BALI/EURAZMY
Penampakan rumah milik mantan Dirut Garuda Ari Askhara di Bali 

TRIBUNWOW.COM - Mantan Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara yang tersangkut masalah penyelundupan Harley Davidson disebut sebagai sosok yang tertutup di lingkungan rumahnya di Banjar Padang Bali.

Hal ini diungkapkan oleh Kelian Banjar (kepala desa) Dinas Padang Bali, I Gede Mustika seperti yang dikutip TribunWow.com dari TribunBali, Minggu (8/12/2019).

Mustika juga mengatakan, Ari Askhara mempunyai sejumlah aset seperti rumah dan tanah yang tersebar di Bali.

"Dia emang termasuk jajaran orang kaya di Dalung. Kurang lebih ada sekitar 12 sertifikat tanah atas nama milik dia di Banjar sini saja," ujar Mustika.

Soal Kasus Penyelundupan di Pesawat Garuda, Wakil Ketua KPK Saut Situmorang: Sudah Jadi Cerita Umum

Kendati demikian, ia tak mengetahui secara pasti peruntukan tanah tersebut.

Mengingat keluarga Ari Askhara hanya pulang enam bulan sekali saat upacara keagamaan Hindu, Piodalan.

"Ketemu yang bersangkutan pas saat piodalan, sembahyang saja, sekitar 1-2 jam selesai udah lagi pergi dah gak tau kemana," bebernya.

Mustika mengaku dirinya bersama warga setempat jarang melakukan interaksi dengan keluarga Ari Askhara, hal ini dikarenakan Ari yang menetap di Jakarta.

Berbeda halnya dengan ayah Ari, I Gusti Ngurah Sudana yang sering pulang.

Namun Mustika berujar, saat berinteraksi dengan ayah Ari Askhara tersebut hanya sekadar membahas seputar piodalan dan urusan administrasi Banjar.

Meski dikenal tertutup dan jarang berinteraksi, Mustika mengatakan keluarga Ari Askhara dikenal royal apabila terdapat kegiatan di kampung mereka.

"Sering mereka bantu-bantu kegiatan Banjar dalam bentuk dana sumbangan" ujarnya.

Penuturan yang sama juga diungkapkan oleh para tetangga di sekitar rumah mantan dirut Garuda Indonesia tersebut.

"Dia memang asli sini, dari dulu memang tinggal di sini, cuma jarang ke sini. Pas upacara besar saja dia kesini," ucap tetangga Ari yang enggan disebutkan namanya.

Terang-terangan, Said Didu Sebut Ari Askhara Pernah Diberhentikan sebagai Direktur Keuangan Garuda

Ia menyebut, keluarga Ari Askhara sudah lama menetap di lingkungan tersebut dan termasuk dalam orang yang berkecukupan.

"Sudah lama tinggal di sini, dari kakek dan bapaknya turun temurun dah. Dia salah satu keluarga terkaya di sini, bisa dibilang memang dia paling kaya di sini. Cuma saya gak nyangka aja dia seperti itu (terjerat kasus)," paparnya.

Ari juga disebut jarang menempati rumahnya tersebut apabila pulang ke Bali, ia lebih memilih tempat lain untuk menginap.

"Dia sebentar aja kalau kesini, pagi datang, siang atau sore sudah balik. Gak nginep di rumah dia, tidur di hotel. Ia cuma datang pas acara besar aja," lanjut si tetangga yang enggan menyebutkan namanya.

Tetangga tersebut menyebut, sejak lahir hingga sekolah, Ari sudah menetap di Jakarta.

Iya memang dia punya rumah itu, cuma dia jarang pulang. Penduduk asli sini dia, cuman lahir di Jakarta. Sekolah juga dia di Jakarta, dan kuliah katanya di luar negeri," ujar tetangga Ari yang lainnya saat ditemui di rumahnya.

Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara dicopot Erick Thohir.
Direktur Utama Garuda Indonesia I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara dicopot Erick Thohir. (KOMPAS.com/AMBARANIE NADIA)

Rumah sepi

Saat ini, rumah milik Ari Askhara di Bali dijaga oleh asisten rumah tangganya (ART).

Tetangga menyebut, tak banyak aktivitas yang terjadi di rumah yang tertutup rapat tersebut.

"Orang-orang sini juga baru tahu masalah dia, baru tau pas ramai-ramai diberitakan di Tv. Sekarang ya cuman ada pembantunya saja, tapi jarang keliatan karena ditutup rapat. Pembantunya dari luar sini," pungkasnya.

Bahas Ari Askhara, Said Didu Malah Singgung soal Penikmat Jabatan hingga PR Besar Erick Thohir

Diberitakan sebelumnya, Ari Askhara dicopot dari jabatannya sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia oleh Menteri BUMN Erick Thohir.

Ia dicopot akibat keterlibatannya dalam upaya penyelundupan Harley Davidson bekas di pesawat Garuda yang baru saja keluar dari pabriknya di Perancis.

Tak hanya Harley Davidson, terdapat pula dua unit sepeda Brompton yang seluruhnya dikemas menjadi 18 boks.

Ari Askhara disebut oleh Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani merugikan negara sebesar RP 1,5 miliar.

"Berdasarkan penelusuran kami dan harga di pasar, perkiraan motor Harley Davidson tersebut mungkin mencapai Rp 800 juta per unitnya."

"Sedangkan nilai dari sepeda Brompton berkisar antara Rp 50 hingga 60 juta per unitnya, mungkin ada yang bilang lebih, dengan demikian total kerugian negara potensi atau yang terjadi kalau mereka tidak deklarasi, adalah antara Rp 532 juta hingga Rp 1,5 miliar," beber Sri Mulyani.

Saat ini, pihak Bea dan Cukai melakukan penelitian lebih lanjut terhadap sejumlah pihak yang diduga terlibat dalam kasus ini, termasuk ground handling dan juga penumpang yang namanya tertera pada claim tax boks berisi Harley tersebut.

Berdasarkan pengakuan dari penumpang berinisial SAS, Menkeu juga menyebut barang ini dibeli melalui situs jual beli eBay.

Namun saat dilakukan pengecekan oleh pihaknya, Sri Mulyani mengaku tak menemukan kontak dari penjual di situs eBay tersebut.

(TribunWow.com/Fransisca Mawaski)

Tags:
Ari AskharaGaruda IndonesiaErick ThohirBali
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved