Terkini Nasional
Pegawai Garuda Sebut Ari Askhara Bukan Satu-satunya Pelaku Utama: Diteruskan Jadi Kerajaan Garuda
Ketua Umum Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI), Zaenal Muttaqin turut mengomentari dicopotnya Direktur Utama (Dirut) Garuda, Ari Askhara.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Mohamad Yoenus
Apalagi ia yakin bahwa ada banyak pengikut setia Ari Askhara.
"Jadi dari tingkat mungkin dari VP terus ke bawah ke serikat pekerjanya juga, kemudian di bawahnya juga di bawah itu ada komunitas yang memang loyal terhadap Pak Ari Askhara," ungkapnya.
Menurutnya, jika ini terus berlanjut maka kekuatan itu akan membahayakan berbagai pihak.
"Lah ini bahaya mbak, kalau ini sampai berlanjut panjang setahun dua tahun ke depan sudah jadi Kerajaan Garuda mbak," ucap Zaenal.
• Bahas Skandal Garuda, Andre Rosiade Beberkan Kasus Uang Nasabah Jiwasraya: Ada 470 Warga Korea
Lihat videonya mulai menit ke-7:20:
Bersyukur Ari Askhara Dipecat
Pada kesempatan yang sama, Zaenal secara terang-terangan bahwa pihaknya merasa sangat bersyukur dengan dipecatnya Ari Askhara.
"Jadi apa yang menjadi ungkapan temen-temen pada saat Pak Erick Thohir mengumumkan pencopotan Direktur Utama Garuda ini serasa doa kita dikabulkan oleh Allah SWT," ujar Zaenal.
Apalagi selama ini para awak kabin Garuda Indonesia tidak pernah bisa menolak kebijakan yang dianggap menyengsarakan itu.
"Karena temen-temen kita itu tidak mampu untuk melakukan gerakan atau penolakan terhadap kebijakan-kebijakan yang menyengsarakan kita sebagai awak kabin," ucapnya.
Sehingga inilah alasan mengapa para awak kabin segera mengirimkan karangan bunga tanda terima kasih pada Menteri BUMN, Erick Thohir yang sudah tegas mencopot Ari Askhara.
"Sehingga luapan emosi ini muncul dengan dengan ekpresi karangan bunga yang dikirimkan ke Kementerian BUMN," kata Zaenal.
Ia melanjutkan, selama ini para awak kabin hanya bisa menahan diri untuk mengikuti aturan.
"Jadi hal-hal yang memang selama ini kami menahan diri ini untuk mengikuti aturan-aturan atau peraturan tanpa melihat keadaan atau kondisi kita sebagai awak kabin," ungkapnya.
Saat ditanya satu di antara kebijakan apa yang janggal, Zaenal mengatakan anehnya peraturan penerbangan Jakarta-Sydney dan sebaliknya.