Terkini Nasional
Laporan PISA 2018 Sebut Indonesia Dapat Rapor Merah, Ini Tanggapan Mendikbud Nadiem Makarim
Tanggapan Mendikbud Nadiem Makarim soal hasil penilaian PISA 2018 soal kondisi pendidikan di Indonesia.
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Rekarinta Vintoko
"Memang masih banyak anak-anak yang tidak sekolah atau putus sekolah tapi sebagai negara besar kita, itu saya rasa luar biasa ya, ini bukan kata saya ya. Ini kata EODC. Ini patut kita banggai."

Sumber Daya
Kedua, sumber daya yang belum mumpuni di berbagai tempat di Indonesia, baik tenaga pendidik maupun materi yang disampaikan kepada siswa, sehingga memunculkan ketimpangan.
"Kalau untuk yang bagus-bagus kayaknya penting untuk kita lihat, tapi mari kita menyimak yang nggak terlalu bagus karena dari situlah kita (harus) belajar lebih banyak," ujar Nadiem lebih lanjut.
"Yang pertama yang saya lihat adalah dari sisi sumber daya, dari sisi resource. Baik jumlah guru maupun materi yang kita berikan kepada sekolah-sekolah di mana ada murid-murid yang sosial ekonominya masih rendah, itu sangat timpang."
• Kak Seto Usul Sekolah Cukup 3 Hari ke Nadiem Makarim, Bandingkan dengan Sekolah Internasional
Mendikbud mengakui hasil PISA yang menyebut sebaran guru dan resource berkualitas masih terkumpul di sekolah-sekolah dengan status ekonominya memadai.
"Pemerataan apa yang dimaksudkan bukan hanya murid di masukan sekolah mana. Pemerataan yang utama adalah pemerataan jumlah guru, pemerataan kualitas guru dan pemerataan sumber daya yaitu resource. Itu jadi PR penting kita," tegas Nadiem.
Perundungan yang masih terjadi
Mendikbud Nadiem mengaku cukup kaget soal bullying yang menurut catatan PISA masih cukup besar terjadi di sekolah.
Tak hanya itu, Nadiem juga menilai kasus ini harus segera diberantas dan ditangani dengan baik.
"Ini bukan isu yang kecil. Ini isu yang harus kita tangani. Karena mau sampai kapan anak-anak kita dengan ketabahan natural mereka bisa menghindari trauma?"
"Tolong ini jangan disepelekan isu ini. Di situlah pendidikan karakter menjadi kunci dari keberhasilan (pendidikan) kita," ujar Nadiem.
Perubahan pola pikir
"Satu lagi dari sisi growth mindset, kuncinya adalah kemampuan optimis terhadap masa depan atau optimis terhadap diri sendiri itu. Itu tidak tinggi (pada siswa kita)," ujar Nadiem.
"Itu growth mindset yang harus kita picu. Bahwa obyektif dari sistem pendidikan dan obyektif sehari-hari guru bukan hanya melakukan pembelajaran yang baik kepada murid-murid tetapi menanamkan kepercayaan diri keada setiap murid."