Terkini Nasional
Presiden Jokowi Tanggapi Pencopotan Dirut Garuda Indonesia: Jangan Main-main
Peristiwa pencopotan Ari Askhar sebagai Dirut Garuda Indonesia turut ditanggapi oleh Presiden Jokowi, seperti apa?
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Mohamad Yoenus
Menkeu Sri Mulyani memaparkan soal kerugian yang dialami negara dalam kasus penyelundupan Harley Davidson di pesawat baru Garuda ini.
Sri Mulyani mengatakan kerugian negara berkisar hingga angka Rp 1,5 miliar.
"Berdasarkan penelusuran kami dan harga di pasar, perkiraan motor Harley Davidson tersebut mungkin mencapai Rp 800 juta per unitnya."
Berdasarkan pengakuan dari penumpang berinisial SAS, Menkeu juga menyebut barang ini dibeli melalui situs jual beli eBay.
Namun saat dilakukan pengecekan oleh pihaknya, Sri Mulyani mengaku tak menemukan kontak dari penjual di situs eBay tersebut.
Lihat video selengkapnya:
• Terkait Penyelundupan Harley di Pesawat Garuda, Menhub Layangkan Surat Denda ke Garuda Indonesia
Peringatan pencopotan
Sebelum memecat Dirut Garuda Indonesia ini, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sempat menanggapi kasus upaya penyelundupan onderdil Harley Davidson ilegal di pesawat Garuda.
Dikutip dari laman Kompas.com, Rabu (4/12/2019), Erick memberi peringatan tegas pada direksi Garuda yang terlibat dalam kasus ini.
"Mengenai Garuda, biarkan saja Bea Cukai melihat ada enggak kasus-kasus yang benar-benar seperti yang dilaporkan. Kalau benar, ya harus dicopot,” ujar Erick.
“Lebih baik sebelum ketahuan mengundurkan diri, tapi kalau benar, ya kita copotlah,” imbuhnya.
Meski demikian, Erick Thohir masih tetap menunggu proses penyelidikan oleh pihak berwenang, dalam hal ini adalah Bea dan Cukai.
Selesai penyelidikan, baru Erick akan mengambil sikap.
Reaksi Petinggi Garuda Indonesia
Terkait dengan kasus yang menimpa Direktur Utama Garuda Indonesia Ari Askhara, membuat para petinggi Garuda Indonesia lainnya diburu para pewarta untuk dimintai tanggapannya.
Dilansir TribunWow.com dari tayangan Sapa Indonesia Malam, Kamis (5/12/2019), para petinggi perusahaan BUMN tersebut terlihat bungkam dan enggan berbicara banyak kepada media.