Terkini Nasional
Terpilih Jadi Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto Tawarkan Posisi Ini ke Luhut dan JK
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto tawarkan posisi strategis untuk dua tokoh senior Golkar, Luhut Binsar Pandjaitan dan Jusuf Kalla.
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Setelah melihat hasil tersebut, pimpinan sidang Azis Syamsuddin lantas menawarkan ke forum untuk menetapkan langsung Airlangga sebagai ketua umum terpilih.
"Sepakatkah untuk mempersingkat dan menetapkan (Airlangga) Ketua Umum Golkar?" kata Azis di hadapan forum Munas di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (4/12/2019).
"Setuju!" jawab para kader partai secara serentak.
Bantahan Presiden Soal Intervensi
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pidato Musyawarah Nasional ke X Partai Golkar digelar pada Selasa (3/12/2019).
Dalam pidato tersebut, presiden juga menyampaikan bantahannya mengenai pengumpulan anggota Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Golkar oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno.
"Coba ada DPD yang dikumpulkan oleh pak Mensesneg yang hadir di sini coba maju, saya beri sepeda," kata Jokowi seperti yang dikutip dari video Sekretariat Presiden, Rabu (4/12/2019).
Sontak seluruh kader Partai Golkar tertawa mendengar pernyataan presiden itu.
Meski demikian, tidak ada anggota DPD yang berani maju ke depan sesuai tantangan dari Jokowi.
Lebih lanjut, Jokowi kemudian menjamin tak ada upaya pengumpulan anggota DPD tersebut oleh Mensesneg.
Dirinya sendiri sudah mengonfirmasi langsung pada Pratikno.
"Begitu ada suara itu, langsung, saya tanyakan langsung (ke Mensesneg), 'Bener? Tidak pak. Betul? tidak pak," beber Jokowi sambil menirukan percakapannya dengan Pratikno kala itu.
"Kalau ada menteri yang manggil-manggil DPD ya menterinya Golkar pastinya," lanjut Jokowi diiringi tepuk tangan para kader Golkar.
Presiden Jokowi pun lalu meminta tepuk tangan dari para kader Partai Golkar untuk Ketua MPR yang juga politisi Golkar, Bambang Soesatyo (Bamsoet).
Bamsoet sendiri sebelumnya merupakan calon pimpinan Golkar yang akhirnya mengundurkan diri selang beberapa saat sebelum acara munas dimulai.