Terkini Nasional
Sebut Cadangan Beras Nasional Melimpah, Menteri Pertanian Diminta Presiden Jokowi Lakukan Ekspor
Presiden Jokowi perintahkan Menteri Pertanian untuk lakukan ekspor beras.
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Ananda Putri Octaviani
Kendati demikian, Yasin menaruh harapannya pada para pengusaha.
“Rasanya saya lebih bahagia kalau itu dilakukan oleh para pengusaha. Pengusaha daerah pun sekalipun mari. Sudah diinstruksi Bapak Presiden."
"Saya tinggal jalan nih, tinggal apa kebutuhan di sana, kita siapkan sesuai dengan kebutuhan yang ada secara teknis, siapa pun menjadi eksportirnya saya akan coba lakukan langkah yang ada,” tegas Mentan.
Stok Natal dan Tahun Baru
Sementara itu, untuk menyambut Natal dan Tahun Baru, Mentan memastikan stok beras aman.
Yasin mengklaim terkait dengan kesiapan stok beras ini ,pihaknya sudah melakukan validasi berdasarkan analitik yang ada dari kesiapan-kesiapan panen.
"Stok akhir oktober 2019 saja termasuk yang ada di Bulog cukup aman, yang ada di gudang-gudang perdagangan juga aman, stok-stok yang ada di katakanlah di warung-warung penjualan, termasuk yang ada di pasar masih tersedia 4,7 juta."
“Perkiraan ini sampai bulan Maret walaupun kita sangat optimis bahwa 2019 memasuki 2020 insyaallah mudah-mudahan karena alam juga cukup bersahabat, sudah mulai hujan di mana-mana, pencitraan satelit kita sudah memberikan pendekatan-pendekatan yang kemungkinan kita lakukan, sehingga insyaallah stok nasional khususnya untuk ketersediaan beras dan ketahanan pangan tersedia cukup baik,” jelas Mentan.
• Budi Waseso: Jangan Sampai Kita Impor Terus, Kita Harus Ekspor
Lelang Beras
Sementara itu, Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) berencana untuk melelang 20 ribu ton beras yang mengalami penurunan kualitas di gudang Bulog.
Dilansir dari Kompas.com, Kamis (5/12/2019), penyebab penurunan mutu beras tersebut karena terlalu lama mengendap di gudang Bulog.
Buwas menyebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani akan mengganti kerugian Perum Bulog tersebut.
"Sekarang lakunya berapa dilelang? Umpama Rp 60 miliar, berarti tinggal ganti Rp 100 miliar," kata Buwas
Penggantian selisih kerugian tersebut bakal menunggu penerbitan hasil pemeriksaan dari sejumlah pihak seperti Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), rekomendasi menteri pertanian dan audit BPK.
Hal tersebut dilakukan untuk menentukan harga jual dan kualitas beras yang dilelang.