Kabinet Jokowi
Pernah Marah Ketemu Bos BUMN di Restoran Mewah, Erick Thohir: Ada yang Sangat Nikmat Difoya-foyakan
Menteri BUMN, Erick Thohir tak membantah dirinya marah terhadap petinggi BUMN yang tetap bergaya hidup mewah meski perusahaanya merugi.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Menteri BUMN, Erick Thohir tak membantah dirinya marah terhadap petinggi BUMN yang tetap bergaya hidup mewah meski perusahaannya merugi.
Hal itu disampaikan Erick Thohir saat menjadi narasumber di acara Mata Najwa pada Rabu (14/11/2019).
Mulanya, Najwa Shihab sebagai presenter menanyakkan momen di mana Erick Thohir sempat bertemu dengan petinggi BUMN di sebuah restoran.
• Jelang Hadir di Acara Mata Najwa dengan Erick Thohir, Sandiaga Uno: Saya Senang Melihat Sahabat Saya
"Ya yang jelas gaya hidup menyesuaikan ya mas, apa karena itu Anda, saya dengar Anda sempat marah besar ketika ada salah satu petinggi BUMN yang perusahaanya merugi tapi makan di restoran mewah, itu betul tidak?" tanya Najwa Shihab seperti dikutip dari channel YouTube Najwa Shihab.
Menjawab itu, Erick Thohir tak membantah bahwa mereka memang hidup mewah dengan hasil jerih payah mereka.
"Iya karena begini, bahwa saya kan tidak mau munafik dalam arti oh gara-gara saya punya uang, saya bisa hidup, ya itu kan jerih paya saya selama ini," ungkap Erick Thohir.
Kendati demikian, Erick Thohir menegaskan bahwa hal itu tidak dapat seenaknya dilakukan oleh petinggi perusahaan milik negara.
"Tetapi kan kita lihat bedanya sekarang dengan sebagai pengusaha dan yang kerja di Kementerian di BUMN kita ini sebagai pengusaha tentu kalau gagal yang kena kita dan keluarga kita," lanjut Erick Thohir.
Pemikiran-pemikiran seperti itu harus bisa diterapkan oleh petinggi-petinggi BUMN.
"Tetapi filosofi itu yang harus diterapkan kepada temen-temen Direksi BUMN," kata Menteri 49 tahun itu.
Jangan apa-apa digantungkan kepada negara.
"Kenapa jangan sekarang filosofinya sekarang, ketika gagal di-charge ke negara," ucap dia.
• Erick Thohir Ungkap Dugaan Sahamnya Turun saat Jadi Menteri BUMN, Akui Pasar Pesimis pada Dirinya
Erick Thohir merasa sangat kecewa jika ada petinggi BUMN yang tetap hidup foya-foya meski perusahaannya merugi, termasuk ketika ia bertemu dengan satu di antara Bos BUMN di restoran mewah.
"Tetapi ketika mohon maaf ada sesuatu yang sangat nikmat, difoya-foyakan, sangat sedih kalau kita melihat Direksi BUMN apalagi yang sakit," ungkap Erick Thohir.
"Ya ketemu di restoran mewah apalagi," imbuhnya.
Kemudian, Erick Thohir menanggapi kabar adanya sparepart motor Harley Davidson di dalam Pesawat Garuda.
Meski tidak menuduh, Erick Thohir tegas akan meminta yang bersangkutan untuk mengundurkan diri jika memang terbukti.
"Apalagi isu-isu yang baru ini, kalau benar-kalau benar ya bagaimana sebuah fasilitas negara dilakukan untuk bawa motor Harley, ini sesuatu yang saya rasa belum berarti saya menuduh."
"Makanya statement saya jelas bahwa kalau memang benar silahkan mengundurkan diri daripada dicopot," tegas Erick Thohir.
Lantas agar lebih jelas, Najwa Shihab memberikan tayangan sejumlah kabar terkait Haley di dalam pesawat Garuda melalui layar studio.
"Ketika memang heboh, bea cukai menemukan Armada Garuda Indonesia di dalamnya ada Direksi Garuda dan kemudian juga ada spare part motor Harley Davidson."
"Ada 15 kotak, ada tiga kotak sepeda brompton baru dan itu sekarang memang jadi sorotan," ujar Najwa Shihab menjelaskan.

• Erick Thohir Ungkap Dugaan Sahamnya Turun saat Jadi Menteri BUMN, Akui Pasar Pesimis pada Dirinya
Alasan Suruh Undur Diri dari pada Dicopot...
Erick Thohir berharap jika memang itu terbukti, pihak yang bersangkutan untuk mundur.
"Saya berharap mereka mundur, karena kenapa kita itu kan dinilai oleh masyarakat karena karakter kita."
"Kalau sampai kita harus mencopot, berarti rasa tanggung jawabnya tidak ada," jelasnya.
Meski demikian, Erick Thohir menegaskan pihaknya tidak ingin berprasangka buruk.
"Nah biarkan saja dibuktikkan secara, kita juga enggak mau suudzon lah ya sesuatu yang oh ini menuduh-nuduh," lanjutnya.
Namun, memasukkan barang-barang mewah ke dalam pesawat baru yang dibeli oleh uang negara itu sangat tidak etis.
"Kita harus tetap ada asas praduga tak bersalah, tetapi kalau melihat apa yang terjadi sebuah pesawat yang dibeli dalam tanda kutip oleh negara."
"Pesawat yang luar biasa baru sangat akan mendukung Garuda ke depan tetapi ada barang-barang tas mewah, Harley Davidson kembali lagi akhlaknya mana?," ucap Erick Thohir.
Sementara itu dikutip dari Kompas.com pada Kamis (5/12/2019), VP Corporate Secretary PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, M. Ikhsan Rosa menjelaskan bahwa sparepart Haley merupakan milik karyawan Garuda.
• Ini Sikap Erick Thohir soal Hadiah Jabatan Strategis Politik Balas Budi, Singgung Arya Sinulingga
M. Iksan Rosa mengatakan bahwa, karyawan yang bersangkutan siap membayar bea masuk atau pajak impor.
"Karyawan Garuda Indonesia akan tunduk dan mematuhi segala aturan yang berlaku atas putusan dari kepabeanan, misalnya harus membayar bea masuk atau prosedur-prosesur lain yang akan dikenakan," jelas M. Iksan Rosan.
Menurut keterangannya, karyawan itu tidak berniat menjual spare partnya.
"Sparepart juga akan dipergunakan oleh karyawan dan bukan untuk diperjualbelikan," ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jakarta, Selasa (3/12/2019).
Lihat videonya mulai menit ke-10:25:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)