Kabar Tokoh
Stafsus Wapres Ma'ruf Amin, Masduki Luruskan Arti Menjaga Masjid, Libatkan RT, RW dan Takmir Masjid
Staf Khusus Wakil Presiden Ma'ruf Amin, Masduki Baidlowi meluruskan salah paham soal arti menjaga masjid
Penulis: anung aulia malik
Editor: Mohamad Yoenus
Mulanya Masduki menjelaskan tentang latar belakang acara yang dihadiri oleh Ma'ruf Amin saat menyampaikan pernyataan aparat awasi masjid.
"Pertama yang perlu saya tegaskan sebagai staf khusus yang membidangi masalah informasi dan komunikasi, bahwa pidato yang disampaikan oleh Wakil Presiden itu di Cirebon dalam konteks Festival Tajug di Kraton," kata Masduki.
Pidato yang disampaikan saat Festival Tajug tersebut, menurut Masduki adalah kata-kata yang pernah disampikan oleh salah satu pemuka agama di Cirebon, yaitu Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati
"Itu adalah pidato nasihat kepada warga yang bapak wakil presiden sebenarnya sedang mengelaborasi sebuah kata-kata yang sangat agung, yang disampaikan oleh Syarif Hidayatullah. Seorang tokoh yang mengislamkan masyarakat di Jawa Barat," lanjut Masduki.
Masduki kemudian membahas inti dari pesan yang pernah disampaikan oleh Syarif Hidayatullah.
Inti dari pesan tersebut adalah menjaga rumah ibadah dan orang-orang miskin.
"Inti dari perkataan Syarif Hidayatullah itu menjaga tajug dan menjaga orang miskin, itulah yang kemudian oleh Wapres untuk dijelaskan kepada masyarakat dalam pengertian tajug itu sebenarnya rumah ibadah, dan langgar," kata Masduki.
Dari situlah Ma'ruf Amin menghimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga masjid dan tempat ibadah agar terhindar dari kebencian dan intoleransi.
"Dalam konteks ketika proses islamisasi itu yang ditekankan oleh Syarif Hidayatullah itu adalah kedamaian, harmoni," ujar Masduki.
"Bukan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan masalah intoleransi, oleh karena itu mari kita jaga bersama-bersama persoalan ini," imbuhnya.
Masduki mengatakan ketika ada penceramah yang menyampaikan sesuatu yang dapat menimbulkan perpecahan maka perlu ditindak oleh aparat maupun pemerintah.
"Kalau kemudain misalnya ada hal yang terkait dengan seorang Dai menyampaikan pidato, lalu bernada kurang toleran, itulah yang perlu dilakukan persuasi oleh pihak Pemda, dan pihak kemanan setempat," jelas Masduki.
Masduki kembali menegaskan yang dimaksud oleh Ma'ruf Amin bukanlah menjaga masjid.
Karena penjagaan masjid hanya akan memperkeruh suasana.
"Bukan kemudian melakukan penjagaan terhadap masjid, kalau melakukan penjagaan terhadap masjid itu jelas kontra produktif," jelas Masduki.
• Maruf Amin Tak Permasalahkan Acara Reuni 212 di Jakarta, Selama Penuhi Syarat Berikut