Kabinet Jokowi
Alasan Nadiem Makarim Pilih Jadi Mendikbud dan Tinggalkan Gojek, Singgung soal Melayani
Ini alasan Nadiem Makarim pilih jabatan menteri dan rela melepaskan jabatan CEO yang berpendapatan triliunan rupiah.
Penulis: Fransisca Krisdianutami Mawaski
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Makarim mengungkap alasannya lebih memilih menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Seperti diketahui, setelah ditunjuk sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim otomatis harus melepas jabatannya sebagai CEO Gojek yang berpendapatan lebih besar dari menteri.
Nadiem Makarim lalu mengatakan alasannya, memilih jabatan menteri.
"Kalau jadi menteri untuk cari uang ya mendingan enggak usah jadi menteri," ucap Nadiem Makarim seperti yang dikutip dari tayangan Mata Najwa on stage, Minggu (1/12/2019).
• Terkait Pidato Mendikbud Tentang Hari Guru Nasional yang Viral, Nadiem Makarim Beri Penjelasan
Ia lalu menambahkan sebagai menteri, tugasnya adalah untuk melayani.
"Kalau mau jadi menteri ya untuk melayani, jadi sebenarnya saya seneng banget di perusahaan saya sebelumnya," kata Nadiem.
Meski begitu, ia tak menampik kalau dirinya juga senang berada di perusahaan start up tersebut.
Menurutnya, prinsip kepemimpinan tidak selesai hanya pada sektor swasta saja, tetapi juga untuk tugas pelayanan.
"Tapi menurut saya, prinsip kepemimpinan versi saya kita belum kelar kalau hanya pernah punya pengalaman di suatu sektor swasta saja."
"Tapi yang penting dalam kehidupan kita, belum lengkap kepemimpinannnya kalau belum melayani."
"Karena banyak sekali anak-anak muda yang mungkin apatis, enggak mau gabung pemerintahan dan lain-lain," ujar Nadiem menambahkan.
Nadiem menilai, apabila semua pemikiran generasi muda seperti itu, maka negara ini tidak akan maju.
"Kalau semua berpendapat itu, dan semuanya hanya cari uang saja, ya negara kita enggak bakal kemana-mana," papar Nadiem.
"Jadi memang alasan kenapa bergabung pemerintah itu yang terpenting, alasannya buat apa," tambahnya.
Alasan itulah yang membuat dirinya mau untuk menerima ajakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.