Kabar Tokoh
Susi Pudjiastuti Minta Kapalnya Tak Dijual oleh Nelayan: Masih Ada yang Mau Bayar Saya
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti memberikan tiga kapal pada nelayan di pesisir Lampung.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Susi juga menghibau agar nelayan tidak mengambil benih (bibit) lobster maupun ikan.
Ini dilakukan untuk menjaga kelestarian sektor perikanan yang sustainabel, sehingga lobster kecil atau ikan kecil bisa berkembang biak.
"Yang kecil-kecil jangan diambilin ya supaya bisa berkembang biak," ungkap Susi.
• Edhy Prabowo Miliki Cara Berbeda Tindak Kapal Ilegal, Tak Ditenggelamkan seperti Susi Pudjiastuti
Tiga kelompok nelayan yang menerima kapal merupakan nelayan yang sehari-harinya menggunakan sampan dayung.
Sampan dayung hanya mampu menampung 30 kg ikan, lagipula sampan sangat sempit untuk dinaiki dan nelayan tidak leluasa.
"Kalau pakai sampan kan maksimal kita bisa angkut 30 kg, tapi kan sekarang kondisi airnya dingin jadi kapasitas hanya 5 kilogram," ungkap Agus seorang nelayan dari desa Betung.
Agus merupakan salah datu nelayan yang terdampak bencana Tsunami pada Desember tahun 2018.
Ia mengaku di desanya, ada sekitar 30-an kapal yang porak-poranda diterjang ombak.
Agus sudah menjalani profesi nelayan sejak 1997, namun akibat Tsumani, Agus terpaksa membeli lagi sampan seharga Rp 2 juta agar tetap bisa melaut.
"Bantuan enggak ada, mau beli kapal yang besar enggak punya uang. Kapal kayu besar harganya Rp 30 juta dengan mesin dompleng, Kalau yang dikasih bu Susi ini kan bukan kayu tapi fiber, pasti lebih mahal lagi harganya," ungkap Agus.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Video Call dengan Nelayan, Susi: Kapal dari Saya Jangan Dijual".