Reuni Akbar 212
Slamet Maarif Ungkap Kondisi Rizieq Shihab Kini dan Bandingkan dengan Ahok: Skenario Rezim Penguasa
Ketua Persatuan Alumni (PA) 212, Slamet Maarif buka suara soal tudingan adanya unsur politik dalam reuni akbar 212 di Monas.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Diketahui, Mahfud MD menyebut Rizieq Shihab tak pernah dicekal oleh pemerintah Indonesia, namun oleh pemerintah Arab Saudi.
Menurut Slamet, Rizieq Shihab justru berhubungan baik dengan pemerintah Arab Saudi.
"Yang jelas, pertama saya sampaikan sampai hari ini Habib Rizieq sehat wal afiat bersama keluarga, tidak pernah diganggu oleh pemerintah Saudi Arabia, ataupun warga Saudi Arabia," jelas Slamet.
"Bahkan bisa berdakwah di sana, bisa terima tamu, kemarin bikin Maulid Nabi, artinya dengan pemerintah Saudi Arabia saya katakan tidak ada masalah dengan Habib Rizieq," sambungnya.
Lebih lanjut, Slamet menyebut pencekalan Rizieq Shihab hanyalah skenario pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).
"Kemudian, betul kalau memang pemerintah enggak mencekal ya memang betul, tetapi pencekalan Beliau di Arab Saudi itu atas permintaan skenario rezim penguasa saat ini," jelasnya.
"Tapi faktanya? Sampai saat ini belum dibuka tuh."
Ia pun kembali menyinggung soal perbedaan sikap pemerintah terhadap Ahok dan Rizieq Shihab.
"Jadi jangan udah selesai selesai, ya Ahok selesai jadi komisaris utama, imam kami enggak selesai sampai sekarang persoalannya," kata Slamet.
Simak video berikut ini menit 3.20:
Guntur Romli Sebut Pencekalan Rizieq Shihab Hoaks
Pada kesempatan itu, sebelumnya Guntur Romli menduga adanya tujuan politik dalam reuni akbar 212 yang akan kembali diselenggarakan.
Bahkan, Guntur Romli menduga adanya langkah politik Gubernur Anies Baswedan dalam reuni akbar 212 tersebut.
Guntur Romli juga menduga reuni akbar 212 itu ingin menyerang pemerintahan Jokowi.
"Menurut saya tetap, tujuannya itu menyerang pemerintah Pak Jokowi," jelas Guntur.