Breaking News:

Terkini Nasional

Tim Hukum FPI Tantang Tunjukkan Video Rizieq yang 'Jelek', Ketua Partai Pernusa: Kalau Dibuka Malu

Kuasa Hukum FPI, Habib Ali Alatas meminta untuk Ketua Umum Partai Pernusa Norman Hadinegoro melihat video rekaman Habib Rizieq.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Rekarinta Vintoko
Channel YouTube iNews Talk Show
Kuasa Hukum Front Pembela Islam (FPI), Habib Ali Alatas meminta untuk Ketua Umum Partai Pernusa (Perjuangan Rakyat Nusantara), Norman Hadinegoro melihat video rekaman Habib Rizieq. 

TRIBUNWOW.COM - Kuasa Hukum Front Pembela Islam (FPI), Habib Ali Alatas meminta untuk Ketua Umum Partai Pernusa (Perjuangan Rakyat Nusantara), Norman Hadinegoro melihat video rekaman Habib Rizieq.

Hal itu terjadi saat Habib Ali Alatas dan Norman Hadinegoro hadir di acara iNews Prime pada Selasa (27/11/2019).

Mulanya, Norman Hadinegoro meminta agar Front Pembela Islam (FPI) untuk meminta maaf.

Ketua Partai Pernusa Sebut FPI Dianakemaskan, Minta Ormas Itu Bilang Insaf di Depan Rakyat Indonesia

Norman Hadinegoro meminta FPI untuk menyampaikan permintaan maaf terkait rekam jejak kelompok yang dipimpin Rizieq Shihab itu selama ini.

Menurut Norman, apa yang sudah dilakukan FPI selama ini sudah jelas.

Ia menyinggung visi misi FPI hingga rekam jejak FPI selama ini.

"Ini kita jujur saja ya ada yang melindungi, sudah tahu visi-misinya Pasal 6 mendukung khilafah, tindakannya jelas," ujar Norman seperti dikutip TribunWow.com dari INews TalkShow, Sabtu (30/11/2019).

Mendengar itu, Kuasa Hukum FPI yang turut hadir, Habib Ali Alatas menyela agar Norman membaca AD/ART sebelum berkata demikian.

"Baca dulu AD/ART," sela Habib Ali.

"Ini kan ada visi misinya, enggak ada kata Pancasilanya di sana," ujar Norman tak mau kalah.

"Baca AD/ART, di AD/ART kita jelaskan bagaimana itu," bantah Habib Ali lagi.

Sesalkan Klasifikasi Ormas, Kuasa Hukum FPI Beri Jawaban soal Kelompoknya Dianaktirikan Pemerintah

Lantas, Norman mengatakan bahwa bagaimanapun AD/ART FPI, kelompok yang dipimpin oleh Habib Rizieq itu harus meminta maaf kepada rakyat Indonesia.

"Apapun itu, saya meminta pada pemerintah meminta maaf, Pancasila buktikan di depan rakyat Indonesia," kata Norman.

"'Gua insaf, FPI akan bersama-sama dengan pemerintah'," imbuhnya.

"Bukan masalah insaf," bantah Habib Ali.

Namun, sekali lagi Norman meminta FPI meminta maaf kepada rakyat Indonesia terhadap apa yang telah dilakukan selama ini.

"Bersama-sama dengan rakyat Indonesia minta maaf masa lalu," ujar dia.

Menanggapi tuntutan maaf dari Norman, Habib Ali justru meminta agar melihat video rekaman pernyataan Habib Rizieq yang akan setia dengan negara ini.

"Dari awal kita mau sebut Habib Rizieq itu ada rekaman, boleh cek," kata Habib Ali.

"Yang namanya video itu enggak bisa diilangin," ujar Norman.

Habib Ali melanjutkan, isi pernyataan kesetiaan Habib Rizieq itu ada tiga garis besar.

Fadli Zon Ungkap Momen saat Hari Ulang Tahun Habib Rizieq Tahun Lalu, Ini yang Justru Dialaminya

"Habib Rizieq itu ada rekaman yang mengatakan siap bela Pancasila, siap bela NKRI, siap bela Bhineka Tunggal Ika," katanya.

"Ada juga yang jelek juga," jawab Norman.

Tak terima dikatakan demikian, Habib Ali lantas menantang Norman untuk menunjukkan video Habib Rizieq yang mengandung unsur keburukan.

"Yang jelek yang mana," tantang Habib Ali.

"Kalau kita dibuka malu kita," jawab Norman.

Habib Ali menilai, apa yang dikatakan Norman hanya sebatas asumsi.

"Sekarang kalau mau bicara bela, bagaimana? Kan jelek itu penafsiran Anda," kata Habib Ali.

Kemudian, ia kembali menegaskan bahwa isi pernyataan kesetiaan Habib Rizieq itu ada tiga garis besar.

"Kalimatnya singkat enggak boleh diartikan lagi siap bela Pancasila, bela NKRI, siap bela Bhineka Tunggal Ika," jelasnya.

Kuasa Hukum Front Pembela Islam, Habib Ali Alatas sempat disinggung soal bagaimana perlakuan pemerintah pada kelompoknya.
Kuasa Hukum Front Pembela Islam, Habib Ali Alatas sempat disinggung soal bagaimana perlakuan pemerintah pada kelompoknya. (Channel YouTube iNews Talk Show)

Debat dengan Budiman Sudjatmiko, Rocky Gerung Pernah Anti FPI: Gua Pernah Berkelahi dengan Munarman

Lantas, ia mengatakan alasan mengapa pihaknya selalu mendapatkan ungkapan buruk dari berbagai pihak.

Menurutnya hal itu terjadi lantaran FPI sering mengkritik pemerintahan.

"Tapi tetep, karena posisi kita mengkritik pemerintah tetep dikatakan khilafah, tetep dikatakan radikal," ujar Habib Ali.

Lihat videonya mulai menit ke-2:46:

 

(TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
Perpanjangan Izin FPIFront Pembela Islam (FPI)Rizieq ShihabAli Alatas
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved