Terkini Nasional
Rocky Gerung Kritik Pernyataan Tito Karnavian Jakarta Lebih Buruk dari Shanghai: Itu Menghina NKRI
Pengamat Politik Rocky Gerung memberi kritikkannya kepada Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik Rocky Gerung memberi kritikannya kepada Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.
Kritik Rocky Gerung pada Tito Karnavian dilontarkan terkait pernyataan bahwa Jakarta seperti kampung.
Dalam mengkritik Rocky Gerung, mulanya ia membeberkan penilitiannya saat berkunjung ke Beijing, Tiongkok.
• Rocky Gerung Tanggapi Pernyataan Tito Karnavian soal Jakarta seperti Kampung: Faktanya Kacau
Rocky Gerung bercerita bahwa ia menemukan sesuatu yang menarik di belakang Tiananmen Square.
Terdapat sebuah daerah di mana terdapat dua blok yang dipagari dengan tembok megah.
"Gini saya pernah bikin riset kecil di Beijing itu, di belakang Tiananmen Square itu forbbiden city, ada dua blok yang sama-sama mewah karena pagarnya itu pagar perkampungan mewah, sebelah kiri sebelah kanan," ujar Rocky Gerung.
Namun, apa yang ditemukan oleh Rocky Gerung justru mencengangkan.
Satu di antara kedua blok itu didalamnya terdapat sebuah perkampungan kumuh.
"Kalau Anda masuk sebelah kiri itu betul-betul pagarnya sesuai dengan isi bangunannya, mewah."
"Yang sebelah kanan, Anda cuma lihat pagarnya mewah mirip di sebelah kiri, begitu Anda masuk itu, itu ruangan enam kali enam itu di situ ada kira-kira ada empat keluarga," kata Rocky Gerung.
Sempat mengintip isi rumah dalam blok kumuh tersebut, Rocky Gerung menilai kondisinya lebih parah dari perkampungan Bukit Duri.
"Bagaimana saya tahu ada empat keluarga, lihat di tembok depannya itu ada empat meteran PLN."
"Jadi akhirnya saya ngobrol sedikit dengan penghuni di situ, dia cuma buka sedikit terus saya intip."
"Isinya itu lebih buruk dari apa yang digusur Ahok tuh, Bukit Duri. Itu papan compang camping segala macam," cerita Rocky Gerung panjang lebar.
• Respons Mantan Gubernur DKI Sutiyoso saat Mendagri Tito Karnavian Sebut Jakarta seperti Kampung
Sehingga, Beijing sebenarnya juga memiliki perkampungan kumuh.
Namun, mereka bisa menyembunyikan hal itu.
"Cara Beijing menutupi kemiskinan itu, dibikin seolah-olah mewah tapi begitu intip di dalam," ungkapnya.
Selain itu, Rocky Gerung mengatakan dirinya bertemu dengan warga di sana yang juga tak bisa memperbaiki rumah karena keterbatasan biaya.
"Saya datang ke tempat orang lagi perbaiki rumah itu, rumahnya itu lucunya itu tiangnya keropos, tapi tidak diganti tiangnya karena mahal kayu, dibungkus saja. Lalu diperlihatkan," jelasnya.
Sehingga, Rocky Gerung menilai seharusnya Tito Karnavian jangan membandingkan Jakarta dengan Shanghai.
Seharusnya, Tito memastikan lebih dahulu detail suatu kota sebelum membandingkannya dengan Jakarta.
"Jadi Pak Tito bikin perbandingan masuk ke detail gitu, kritik saya," ucap Rocky Gerung.
• Tanggapi Sindiran Tito yang Sebut Jakarta Kayak Kampung, Anies Baswedan: Lebih dari soal Kata
Kemudian, Rocky Gerung menilai Tito telah menghina NKRI lantaran mengungkapkan Jakarta lebih buruk dari Shanghai.
Sedangkan, Jakarta merupakan ibukota Indonesia.
"Kedua kritik saya, Tito kalau diperluas Jakarta lebih buruk dari Beijing, Shanghai."
"Jadi Indonesia lebih buruk dari China, itu menghina NKRI, radikal itu," pungkasnya.
Lihat videonya mulai menit ke-2:43:
Sindiran Tito Karnavian
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menyindir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal tata ruang Kota Jakarta.
Tito mempermasalahkan tata ruang kota Jakarta yang begitu buruk hingga dibandingkan dengan kota besar di China, Tito menyebut Jakarta seperti kampung.
Dikutip TribunWow.com dari video unggahan kanal Youtube Kompastv, Selasa (26/11/2019), Tito mulanya bercerita bagaimana di masa lalu, Indonesia memiliki kota yang lebih modern dan maju dibandingkan dengan China.
Kemudian saat ini, mantan Kapolri tersebut menyayangkan Kota Jakarta yang telah berubah terbalik jika dibandingkan dengan kota-kota besar di China.
Tito menyebut saat ini, Jakarta sudah seperti kampung jika dibandingkan dengan Shanghai.
"Sekarang kebalik-kebalik. Pak Anies, saya yakin Pak Anies sering rapat ke China, kalau kita lihat, Jakarta kayak kampung dibanding dengan Shanghai," ujar Tito.
Tito lanjut menjelaskan soal Indonesia akan menjadi ekonomi keempat terbesar di dunia.
Ia menjelaskan syarat untuk mencapai hal tersebut adalah pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan terjaganya kemanan negara.
"Ini Indonesia akan menjadi kekuatan ekonomi nomor empat, tapi memang harus ada syaratnya, syaratnya pertumbuhan ekonomi harus tinggi," kata Tito.
"Dan yang kedua harus ada stabilitas keamanan," imbuhnya.
Video dapat dilihat di awal:
(TribunWow.com/Mariah Gipty/Anung Malik)