Kabinet Jokowi
Gara-gara Gebrakan Menteri soal Aturan Baru ASN, Rocky Gerung Debat dengan Budiman Sudjatmiko
Perdebatan terjadi antara Pengamat Politik Rocky Gerung dengan Mantan Anggota DPR fraksi PDIP, Budiman Sudjatmiko.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Perdebatan terjadi antara Pengamat Politik Rocky Gerung dengan Mantan Anggota DPR fraksi PDIP, Budiman Sudjatmiko.
Hal itu terjadi saat Rocky Gerung dan Budiman Sudjatmiko hadir dalam acara Talk Show Rosi Kompas TV pada Kamis (28/11/2019).
Dilansir TribunWow.com dari Kompas TV, perdebatan itu terjadi akibat aturan baru sejumlah menteri soal pencegahan radikalisme di lingkungan ASN (Aparatur Sipil Negara).
• Beredar Isu Calon Menteri Dimintai Uang Rp 500 M, Pramono Anung: Gajinya Saja Tak sampai Rp 100 Juta
Penerbitan Surat Keputusan Bersama (SKB) terkait pencegahan radikalisme di kalangan ASN ini menimbulkan kontoversi.
Rocky Gerung tidak setuju dengan adanya penerbitan SKB tersebut.
Setiap orang bebas berpikir termasuk para ASN.
Lantas dalam kesempatan itu, Rocky Gerung memberikan contoh pikiran yang menurutnya tidak melanggar Pancasila.
"Sekarag misalnya ada orang ngomong tu kita musti bikin negara sosialis, kalau bisa deket komunis melanggar Pancasila?"
"Sila ke berapa? Sila ke lima memungkinkan orang berpikiran sosialis, keadilan sosial, komunis bahkan tuh, apa?," ujar Rocky Gerung.
Mendengar itu, Budiman lantas menjelaskan maksud isi SKB.
Yang dilarang dalam SKB adalah ketika seseorang bertindak sesuatu yang dianggap membahayakan negara.
Dan hal itu hanya bukan sekedar aspirasi.
"Nggak, beda, bedakan antara aspirasi, dan sesuatu lebih adil atau apapun bicara tentang secara sengaja terlibat dalam suatu gerakan," kata Budiman.
"Gerakan apa?," jawab Rocky Gerung.
Kemudian, Budiman menjelaskan secara lebih jelas bahwa orang yang akan ditindak orang-orang yang memaksakan kehendak hingga memunculkan permusuhan.
"Satu menganggap orang lain salah, kemudian menciptakan permusuhan saya menganggap saya benar dan melihat orang lain salah dan saya benar kemudian menciptakan permusuhan," ungkap Budiman.
• Beda dengan Menteri Lain, Prabowo Subianto Jadi Sorotan saat Jalan Beriringan dengan Jokowi
Sedangkan, Rocky Gerung terdengar ingin mendebat Budiman, namun suaranya kalah oleh aktivis 98 itu.
Sementara itu, Pengamat Politik yang turut hadir dalam acara tersebut M Qodari ikut menengahi.
Ia setuju bahwa aturan itu justru dapat menimbulkan masalah baru.
"Saya lebih melihat persoalan sekarang, buat Bang Rocky karena seperti ini sangat problematik untuk diterapkan saya sendiri menduga akan ada banyak problematika yang terjadi ketika ini nanti diterapkan," kata M Qodari.

Kendati demikian, M Qodari menilai bahwa sebenarnya semua sepakat termasuk dirinya sepakat dengan Budiman bahwa seharusnya orang yang dianggap menimbulkan permusuhan harus ditindak.
Kendati demikian, ia tidak setuju dengan SKB yang dikeluarkan pemerintah.
"Secara ide sebetulnya kita semua sepakat, saya sepakat dengan Bang Budiman tapi saya tidak sepakat dengan SKB dengan cara seperti ini," katanya.
Menurutnya, aturan itu justru dapat menimbulkan masalah baru.
"Kenapa orang melanggar oke terus di struktur tapi kan kita harus mempertimbangkan problematika yang muncul betapa makin banyak saling tuduh saling lapor," ungkap dia.
• Jabat Komisaris Utama Pertamina, Ahok Diminta Menteri BUMN Erick Thohir Mundur dari PDIP
Selain itu, peraturan tersebut juga dapat membuat atasan-atasan di ASN semakin kerepotan.
"Kemudian betapa rumitnya atasan untuk memberikan pengadilan Apakah atasan juga berwenang untuk mengambil keputusan
Sehingga, jika memang ada tindakan melanggar hukum maka harus dilaporkan ke pengadilan jangan justru nanti ditangani oleh atasan.
"Makanya menurut saya ini adalah pelanggaran hukum bawalah dia ke prosedur hukum jangan menambah-menambah persoalan," jelasnya.
Lihat videonya mulai menit ke-31:54:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)